PB Padel Indonesia Luncurkan Sirkuit Nasional, Siap Jaring Talenta Menuju Pelatnas 2025

Kuatbaca - Jakarta, 24 Mei 2025 – Upaya serius terus dilakukan Pengurus Besar Padel Indonesia (PB PI) dalam mengembangkan olahraga padel tanah air. Salah satu langkah terobosannya adalah menggelar Sirkuit Nasional Indonesia Open, sebagai ajang seleksi sekaligus pembinaan atlet menuju Pelatnas 2025.
Gelaran ini tidak hanya menjadi panggung kompetisi, tetapi juga menjadi instrumen penting untuk menyusun peta kekuatan atlet nasional. PB PI menargetkan Indonesia tak hanya berpartisipasi di level internasional, tetapi mampu bersaing secara kompetitif.
Sirkuit Dimulai di Jakarta, Menuju Empat Kota Besar
Sirkuit nasional ini akan digelar di empat kota besar. Seri pertama telah resmi dimulai di Jakarta pada 23–25 Mei 2025, bertempat di lapangan Padel Pro, Kemang, Jakarta Selatan. Setelah itu, rangkaian kompetisi akan berlanjut ke Bandung dan Surabaya. Babak puncaknya atau grand final akan diselenggarakan di Bali pada Agustus mendatang, yang dikemas sebagai Kejuaraan Nasional (Kejurnas).
Pemilihan kota-kota ini tak lepas dari pertumbuhan peminat padel yang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir. Jakarta, sebagai pusat urban dan komunitas olahraga, dianggap ideal untuk memulai. Sementara Bali dinilai strategis untuk mengangkat prestise Kejurnas dengan potensi wisata dan sport tourism.
Terbuka untuk Warga Asing, Tapi Harus Berdomisili
Salah satu daya tarik kompetisi ini adalah keterbukaannya terhadap partisipasi warga negara asing. Namun, PB PI menerapkan syarat khusus: peserta asing harus memiliki izin tinggal resmi di Indonesia (KITAS). Dengan ini, PB PI memastikan bahwa kompetisi tetap inklusif, tetapi tetap berpijak pada semangat pembinaan atlet dalam negeri.
Meskipun terbuka untuk ekspatriat, sebagian besar peserta yang berkompetisi di Jakarta berasal dari Indonesia. Tercatat 36 pasang atlet ganda putra dan delapan pasang ganda putri ambil bagian dalam seri perdana ini.
Ajang Kompetisi dan Scouting Atlet Masa Depan
Indonesia Open tak sekadar kompetisi biasa. Ajang ini dirancang sebagai platform scouting untuk mencari bibit unggul yang akan diproyeksikan masuk Pelatnas. PB PI sudah menyiapkan tim teknis dan pembinaan khusus yang bertugas menilai performa para atlet dari berbagai sisi—baik teknik, taktik, maupun konsistensi permainan.
Rekaman pertandingan dan data performa setiap peserta akan dianalisis mendalam, untuk menyusun komposisi tim nasional yang solid. Dengan format berjenjang dan sistematis, federasi berharap menemukan talenta-talenta terbaik dari daerah, bukan hanya dari pusat.
Lebih jauh, PB PI berencana membangun sistem liga padel resmi. Setelah sirkuit nasional ini, wacana pembentukan Liga Padel Indonesia akan digodok bersama Pengprov (Pengurus Provinsi). Formatnya akan dibuat menyerupai kompetisi internasional seperti Piala Dunia Padel, lengkap dengan representasi regional.
Langkah ini diyakini akan menciptakan ekosistem olahraga yang sehat dan berkelanjutan, karena kompetisi yang terstruktur akan memberikan ruang bagi atlet, pelatih, wasit, hingga penyelenggara untuk berkembang profesional.
Inisiatif PB PI ini mendapat dukungan dari pemerintah, khususnya Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Pemerintah melihat olahraga padel bukan hanya dari sisi prestasi, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi. Lewat penyelenggaraan kompetisi, berbagai sektor ikut tumbuh—mulai dari penyedia jasa olahraga, pelatih, tenaga teknis, hingga industri pariwisata.
Dengan penyebaran informasi dan makin seringnya kejuaraan digelar, masyarakat luas pun mulai mengenal padel sebagai cabang olahraga baru yang menarik untuk ditekuni. Hal ini diharapkan mendorong tumbuhnya budaya olahraga di masyarakat serta memperkuat fondasi prestasi olahraga nasional menuju ajang besar seperti PON dan event internasional.