Nuno Mendes Menguasai Lamine Yamal, Jadi Bintang Utama di Final UEFA Nations League

Kuatbaca - Pada babak final UEFA Nations League yang berlangsung di Allianz Arena, Nuno Mendes tampil sebagai pahlawan bagi Timnas Portugal. Bek kiri berusia 22 tahun ini tidak hanya membantu timnya meraih gelar juara, tapi juga menunjukkan performa luar biasa dengan mengunci pergerakan bintang muda Spanyol, Lamine Yamal. Hasilnya, Portugal berhasil mengalahkan Spanyol lewat adu penalti yang menegangkan dengan skor 5-3 setelah kedua tim bermain imbang 2-2 selama 120 menit.
Gol Pembuka dan Aksi Memukau di Lini Pertahanan
Nuno Mendes membuka keunggulan Portugal di babak pertama dengan gol cantik yang menambah semangat timnya. Namun, kontribusi Mendes tak hanya berhenti pada gol tersebut. Ia tampil disiplin dan penuh energi sepanjang pertandingan, berperan penting dalam menjaga kestabilan pertahanan Portugal.
Statistik pertandingan menunjukkan bahwa Mendes mencatat tiga kali sapuan bola, tiga tekel bersih, dan satu kali memblokir tembakan lawan. Semua aksi defensifnya membuat pemain muda Barcelona, Lamine Yamal, yang dikenal sebagai winger tajam dan lincah, nyaris tak berkutik di sisi lapangan.
Menghentikan Ancaman Yamal dengan Taktik dan Ketenangan
Lamine Yamal memang dikenal sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan di Eropa, tetapi pada pertandingan ini, ia sulit menemukan ruang untuk berkreasi. Nuno Mendes dengan cerdas mengantisipasi setiap pergerakan Yamal, berhasil membatasi peluang sang bintang muda untuk mencetak gol atau memberikan assist. Bahkan, Yamal tercatat kehilangan bola sebanyak 21 kali selama laga berlangsung—sebuah indikator dominasi pertahanan yang dilakukan Mendes.
Keberhasilan Mendes dalam mematikan pergerakan Yamal menjadi salah satu kunci penting kemenangan Portugal. Dengan ketenangan dan konsistensi, ia mampu mengimbangi kecepatan dan skill Yamal yang biasanya sulit dihentikan.
Penentu Penalti dan Penghargaan Pemain Terbaik
Momen puncak ketangguhan Mendes datang saat adu penalti. Tidak hanya mencetak gol dengan tenang, ia juga mampu menahan tekanan besar di momen-momen krusial tersebut, sehingga memberikan kontribusi nyata bagi kemenangan Portugal. Penampilan gemilangnya membuat UEFA menunjuk Nuno Mendes sebagai pemain terbaik di final Nations League 2025.
Setelah pertandingan, Mendes mengungkapkan rasa bangganya. Ia menilai pertandingan ini sama seperti banyak pertandingan berat lain yang pernah ia jalani selama musim ini, penuh dengan pemain hebat yang memiliki keterampilan luar biasa. "Saya berhasil mengalahkan Yamal hari ini dan sangat senang bisa membantu tim memenangkan trofi," ujarnya penuh rasa syukur.
Selain membawa pulang gelar juara Nations League bersama Portugal, 2025 menjadi tahun yang sangat spesial bagi Nuno Mendes. Sebelumnya, ia sudah meraih beberapa gelar bersama klubnya, Paris Saint-Germain, termasuk keberhasilan meraih treble winners dan gelar Liga Champions yang sangat prestisius.
Perjalanan Mendes yang begitu cemerlang di usia muda ini menegaskan posisinya sebagai salah satu bek kiri terbaik di dunia saat ini, yang bukan hanya mampu memberikan kontribusi di lini belakang tapi juga efektif membantu serangan.
Kemenangan Portugal atas Spanyol di final UEFA Nations League bukan hanya soal gelar, tapi juga pembuktian kekuatan dan kedewasaan tim di bawah tekanan. Nuno Mendes tampil sebagai figur kunci yang menjadi inspirasi bagi rekan-rekannya dan para penggemar sepak bola. Dengan gaya bermain yang solid, skill bertahan yang tajam, dan keberanian di momen krusial, Mendes menunjukkan mengapa ia pantas disebut salah satu pemain muda paling menjanjikan di kancah internasional saat ini.