Nuno Mendes Bungkam Lamine Yamal dan Bersinar di Final UEFA Nations League

Kuatbaca - Portugal kembali menegaskan statusnya sebagai kekuatan besar di Eropa setelah menjuarai UEFA Nations League 2025. Dalam partai final yang berlangsung di Allianz Arena, Munich, duel sengit melawan Spanyol berakhir imbang 2-2 hingga perpanjangan waktu. Adu penalti pun menjadi penentu, dan Portugal keluar sebagai pemenang dengan skor 5-3. Namun, di balik euforia kemenangan tersebut, satu nama mencuri perhatian: Nuno Mendes.
Bek kiri berusia 22 tahun itu tampil luar biasa sepanjang pertandingan. Tak hanya piawai mengawal sisi kiri pertahanan, Mendes juga ikut mencetak gol pada babak pertama dan menjadi salah satu algojo sukses dalam adu penalti. Performa komplet itulah yang mengantarkannya dinobatkan sebagai Pemain Terbaik dalam laga final.
Menjinakkan Sensasi Muda Spanyol
Salah satu momen paling menonjol dalam pertandingan ini adalah duel antara Nuno Mendes dan Lamine Yamal, bintang muda Spanyol yang tengah naik daun. Yamal dikenal dengan kelincahan, visi bermain, dan kemampuannya menembus pertahanan lawan dengan mudah. Namun, di final ini, ia seperti kehilangan taring.
Nuno Mendes tampil disiplin dan tanpa kompromi dalam menjaga pergerakan sang winger. Sepanjang 120 menit, Yamal gagal menciptakan peluang berbahaya. Ia tidak mencatatkan satu pun gol atau assist, bahkan kerap kehilangan bola saat berhadapan langsung dengan Mendes. Efektivitas ini membuat sektor kanan serangan Spanyol tumpul, dan menjadi salah satu faktor yang membuat pertandingan harus ditentukan lewat adu penalti.
Performa Statistik yang Mengesankan
Tak hanya secara visual, kontribusi Mendes juga tercermin jelas dalam data statistik. Ia mencatat tiga tekel bersih, satu blok penting, dan memenangkan tiga duel udara. Selain itu, efektivitas umpannya membuat Portugal dapat mengalirkan serangan dengan baik dari sisi kiri.
Gol yang ia ciptakan di babak pertama juga menjadi penyemangat bagi Portugal yang sempat tertinggal lebih dulu. Ketika laga berlanjut hingga adu penalti, mental kuat Mendes kembali terbukti saat ia dengan tenang mengeksekusi penalti. Performa solid seperti ini sangat langka dari seorang bek sayap, dan tak heran bila dirinya diberi penghargaan sebagai pemain terbaik laga.
Musim Impian Seorang Bek Kiri
Tahun 2025 benar-benar menjadi musim impian bagi Nuno Mendes. Bersama Paris Saint-Germain, ia sudah lebih dulu meraih treble winners — mencakup Ligue 1, Piala Prancis, dan Liga Champions. Tambahan gelar Nations League bersama Portugal menjadi penutup manis bagi tahun yang gemilang.
Tak banyak pemain muda yang mampu tampil konsisten di level tertinggi dalam waktu bersamaan untuk klub dan negara. Mendes bukan hanya menjawab ekspektasi, tetapi juga mengukuhkan dirinya sebagai salah satu bek kiri terbaik dunia saat ini.
Kemenangan Portugal di ajang ini sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa generasi baru mereka siap melanjutkan tongkat estafet dari para senior seperti Cristiano Ronaldo dan Pepe. Nama-nama seperti Gonçalo Ramos, Vitinha, dan tentu saja Nuno Mendes, menjadi simbol masa depan sepak bola Portugal yang cerah.
Keberhasilan di Nations League bukan hanya tentang trofi, tetapi juga membuktikan bahwa transisi generasi di tubuh tim nasional berjalan lancar. Mendes, dengan kematangannya yang luar biasa untuk pemain seusianya, kini menjadi sosok sentral di lini belakang Portugal.
Apa yang ditunjukkan Nuno Mendes dalam final UEFA Nations League bukanlah keberuntungan semata. Ia telah membuktikan bahwa kerja keras, kecerdasan bermain, dan mental juara adalah kombinasi yang membentuk pemain hebat. Dengan usia yang masih sangat muda dan pengalaman yang terus bertambah, potensi Mendes masih jauh dari kata maksimal.
Jika terus konsisten, bukan tidak mungkin Nuno Mendes akan menjadi salah satu legenda Portugal berikutnya — bukan hanya karena trofi, tetapi karena peran pentingnya dalam era kejayaan baru Seleccao das Quinas.