Neville Nilai MU Harus Belanja Besar Demi Dukung Amorim

Kuatbaca - Manchester United kembali jadi sorotan, bukan hanya karena performa yang naik-turun, tetapi juga karena desakan dari mantan pemainnya, Gary Neville, agar klub benar-benar serius mendukung pelatih baru mereka, Ruben Amorim. Menurut Neville, tanpa suntikan pemain baru, sistem yang diusung Amorim tak akan bisa berjalan maksimal.
Hasil Mengecewakan Jadi Sinyal Bahaya
Setelah hasil imbang tanpa gol melawan Manchester City di Old Trafford dan kekalahan dari Nottingham Forest sebelumnya, posisi Manchester United kian tertekan. Klub raksasa Inggris itu kini berada di peringkat ke-13 klasemen Premier League—jauh dari harapan dan ekspektasi awal musim.
Dalam delapan pertandingan terakhir di liga, MU hanya mencatat dua kemenangan. Performa yang timpang ini menimbulkan kekhawatiran, bukan hanya di kalangan fans, tetapi juga di kalangan analis dan mantan pemain klub. Ketidakkonsistenan menjadi masalah utama yang belum juga teratasi.
Amorim dan Tantangan Mewarisi Kegagalan
Ruben Amorim datang ke Manchester United dengan reputasi sebagai pelatih inovatif yang gemar menerapkan sistem pressing tinggi dan tempo permainan cepat. Tapi di MU, ia tampaknya belum bisa mengaplikasikan filosofi tersebut secara utuh.
Menurut Gary Neville, bukan karena Amorim kurang mumpuni, melainkan karena materi pemain yang dimilikinya saat ini belum mendukung skema tersebut. Neville menyebutkan bahwa setidaknya dibutuhkan lima pemain baru agar sistem permainan ala Amorim bisa berjalan dengan optimal.
Neville secara terang-terangan menyebut bahwa MU kekurangan kualitas di lini depan dan sisi pertahanan. Ia menyoroti tiga pemain depan yang saat ini dianggap tak cukup tajam untuk menciptakan ancaman berarti. Selain itu, dua posisi bek sayap juga dianggap sebagai titik lemah yang seringkali jadi celah bagi lawan.
Dengan gaya bermain yang mengandalkan intensitas tinggi, MU memerlukan pemain-pemain yang punya kecepatan, stamina, serta kemampuan teknis mumpuni untuk menekan lawan sejak garis depan. Namun hingga kini, tak banyak pemain yang bisa mengemban peran itu secara konsisten.
Momen untuk Bergerak di Bursa Transfer
Pernyataan Neville bukan tanpa maksud. Ia mencoba menggugah manajemen MU untuk bersikap lebih proaktif di jendela transfer mendatang. Ia menegaskan bahwa jika klub serius ingin membangun ulang di bawah Amorim, maka investasi dalam bentuk perekrutan pemain harus segera dilakukan.
Transfer tak bisa hanya sekadar tambal sulam. MU butuh pemain-pemain yang secara profil cocok dengan sistem pelatih. Bukan hanya nama besar, tapi juga karakter pemain yang mampu menyatu dalam filosofi permainan.
Meski hasil belum berpihak, beberapa pengamat tetap percaya bahwa Amorim adalah sosok yang tepat untuk proyek jangka panjang Manchester United. Namun, proyek ini jelas tak bisa dijalankan sendirian. Ia butuh fondasi kuat berupa dukungan klub, bukan hanya di atas kertas, tapi juga dalam bentuk nyata seperti pemain baru yang berkualitas.
Fans mungkin mulai lelah dengan proyek-proyek “rebuild” yang tak kunjung tuntas. Namun kali ini, jika benar-benar ingin keluar dari bayang-bayang kegagalan masa lalu, MU harus berani mengambil langkah besar—dimulai dari jendela transfer musim panas mendatang.