Menyambut Petualangan Baru: Tijjani Reijnders Siap Tajam di Manchester City

Kuatbaca - Setelah musim yang gemilang bersama AC Milan, gelandang asal Belanda, Tijjani Reijnders, memulai babak baru dalam karier sepak bolanya. Kini berseragam Manchester City, pemain berusia 26 tahun ini datang dengan misi yang jelas: terus mencetak gol dan memberikan dampak besar di lini tengah salah satu klub terbesar dunia.
Performa Gemilang di Milan Jadi Bekal Berharga
Musim 2024/2025 menjadi titik balik dalam perjalanan Reijnders sebagai pesepakbola top Eropa. Dalam 54 laga bersama AC Milan, ia sukses mencatatkan 15 gol dan lima assist—statistik yang bukan hanya mencolok untuk ukuran gelandang, tetapi juga menjadikannya pemain tersubur kedua di klub setelah Christian Pulisic.
Pencapaian ini jauh meninggalkan torehan musim debutnya di San Siro, di mana ia hanya mampu mencetak empat gol. Namun, justru dari awal yang kurang mulus itu, Reijnders mulai memahami bagaimana mengasah naluri golnya. Ia memperbaiki posisi, ketenangan saat mendapat peluang, serta pengambilan keputusan di sepertiga akhir lapangan.
Adaptasi yang Cepat, Mentalitas yang Tajam
Perkembangan pesat Reijnders bukan hanya soal angka, tetapi juga mentalitas. Ia menunjukkan kematangan dalam membaca permainan dan lebih sabar saat berada di dalam kotak penalti. Ia memanfaatkan waktu jeda musim untuk menganalisis permainannya sendiri, menonton rekaman pertandingan, dan fokus pada satu hal: menjadi lebih efektif.
Langkah itu membuahkan hasil. Ia menjelma menjadi salah satu poros permainan Milan, bukan hanya sebagai penghubung antar lini, tetapi juga mesin gol dari lini kedua. Karakter seperti inilah yang diyakini akan sangat berguna bagi Manchester City—klub yang selalu mencari gelandang dinamis dengan kreativitas tinggi dan insting mencetak gol yang kuat.
Tantangan di City: Lebih Berat, Tapi Penuh Peluang
Bergabung dengan Manchester City tentu bukan tugas ringan. Di bawah asuhan Pep Guardiola, setiap pemain dituntut bukan hanya untuk teknis yang sempurna, tetapi juga pemahaman taktik yang mendalam. Namun, justru di sinilah peluang besar bagi Reijnders terbuka.
Dengan gaya bermain yang menyerang dan kontrol bola tinggi, City memberikan banyak ruang bagi gelandang seperti Reijnders untuk menyelinap ke dalam kotak penalti dan menyelesaikan peluang. Kemampuannya dalam menembus pertahanan melalui umpan satu-dua, gerakan tanpa bola, serta tendangan jarak jauh akan menjadi senjata yang berbahaya di Etihad Stadium.
Jika mampu mempertahankan performa seperti di musim lalu, bukan tidak mungkin Reijnders bisa mencapai angka 10 hingga 15 gol di musim pertamanya bersama The Citizens. Apalagi jika ia diberi peran yang mirip dengan yang dimainkannya di Milan—sebagai gelandang serang bebas yang tak hanya mengatur ritme, tapi juga merusak pertahanan lawan.
Kehadiran Reijnders kerap dibandingkan dengan seniornya di City, Kevin De Bruyne. Meski posisinya mirip, gaya main keduanya sebenarnya cukup berbeda. Reijnders lebih gesit dalam pergerakan vertikal dan tajam dalam mencetak gol dari lini kedua. Ia bukan sekadar pengganti, melainkan potensi tandem baru di lini tengah City yang bisa membuka dimensi permainan baru.
Yang menarik, Guardiola dikenal sangat piawai memaksimalkan potensi pemainnya. Jika chemistry Reijnders dengan Rodri, Bernardo Silva, atau Phil Foden bisa terjalin dengan cepat, maka eks pemain AZ Alkmaar itu bisa menjadi senjata rahasia baru City dalam perebutan trofi domestik dan Eropa.
Petualangan Reijnders bersama Manchester City akan dimulai di panggung internasional, yakni Piala Dunia Antarklub. Lawan pertamanya: Wydad Casablanca. Momen ini akan menjadi ajang pembuktian pertama bagi sang gelandang, apakah ia bisa langsung klop dengan filosofi permainan City dan memberikan kontribusi instan di lapangan.
Fans City tentu berharap kehadiran Reijnders dapat menjadi penyegar baru di lini tengah, apalagi dalam situasi transisi beberapa pemain senior. Dengan modal mental tangguh dan semangat tinggi untuk berkembang, bukan tidak mungkin Reijnders akan menjadi bintang baru yang bersinar di bawah langit Etihad.
Tijjani Reijnders sudah menunjukkan bahwa ia bukan gelandang biasa. Ia punya naluri menyerang, kecepatan adaptasi, dan semangat untuk terus belajar. Kini, di panggung yang lebih besar bersama Manchester City, semua mata akan tertuju padanya. Mampukah ia mencetak lebih banyak gol? Waktu yang akan menjawab. Tapi satu hal pasti: Reijnders sudah siap.