Mayulu dan Doue Cetak Sejarah: Remaja PSG Bersinar di Final Liga Champions!

Kuatbaca.com - Final UEFA Champions League 2025 mempersembahkan sejarah baru bagi dunia sepak bola. Dua bintang muda Paris Saint-Germain, Senny Mayulu dan Desire Doue, tampil luar biasa dengan mencetak gol dalam kemenangan gemilang PSG atas Inter Milan. Tidak hanya membawa timnya meraih gelar Liga Champions pertama, keduanya juga mencatat rekor sebagai remaja yang sukses mencetak gol di partai final kompetisi tertinggi antarklub Eropa tersebut.
1. PSG Bungkam Inter Milan dengan Skor Telak
Bertanding di Allianz Arena, Munich pada Minggu (1/6/2025) dini hari WIB, PSG tampil tanpa ampun. Mereka membantai Inter Milan dengan skor 5-0, sekaligus membalas kekalahan di final tahun 2020 dari Bayern Munich.
Gol-gol PSG dicetak oleh:
- Achraf Hakimi (menit ke-12),
- Desire Doue (menit ke-20 & ke-63),
- Khvicha Kvaratskhelia (menit ke-73),
- Senny Mayulu (menit ke-86).
Desire Doue tidak hanya mencetak dua gol, tetapi juga menyumbangkan satu assist untuk gol pembuka Hakimi, menjadikannya pemain pertama yang terlibat langsung dalam tiga gol di satu final UCL — sebuah pencapaian luar biasa untuk pemain yang belum genap berusia 20 tahun.
2. Mayulu dan Doue: Remaja Ajaib di Panggung Eropa
Gol dari Mayulu dan Doue bukan sekadar pelengkap pesta PSG, melainkan torehan sejarah. Keduanya kini resmi masuk dalam daftar pencetak gol termuda di final Liga Champions, menyusul jejak dua legenda sebelumnya: Carlos Alberto dan Patrick Kluivert.
Dengan gol tersebut:
- Desire Doue menjadi pemain ketiga dalam sejarah UCL yang mencetak gol di final saat berusia belasan tahun.
- Senny Mayulu menyusul sebagai yang keempat.
Ini juga menandai pertama kalinya dalam sejarah final UCL, satu klub memiliki dua remaja yang sama-sama mencetak gol dalam satu pertandingan puncak. PSG benar-benar menunjukkan kekuatan regenerasi dan keberanian memberi panggung bagi pemain muda.
3. Gelar Pertama PSG di Liga Champions
Kemenangan ini menjadi momen yang sangat bersejarah untuk Paris Saint-Germain. Setelah gagal pada final 2020, kali ini Luis Enrique berhasil mempersembahkan trofi Liga Champions pertama untuk klub ibu kota Prancis tersebut.
Kemenangan telak ini juga semakin memantapkan status PSG sebagai kekuatan baru Eropa, bukan hanya lewat kekuatan finansial dan pemain bintang, tapi juga lewat talenta muda berkualitas seperti Doue dan Mayulu.
4. Generasi Baru Sepak Bola Eropa
Torehan Mayulu dan Doue menjadi simbol munculnya generasi baru pesepakbola muda Eropa. Di tengah era di mana banyak klub masih bergantung pada nama-nama besar, PSG justru menaruh kepercayaan pada remaja berbakat dan hasilnya sangat membanggakan.
Kisah mereka juga bisa menjadi inspirasi bagi klub-klub lain di Eropa untuk berani memberi kesempatan lebih kepada para pemain akademi. Tidak menutup kemungkinan, nama-nama seperti Mayulu dan Doue akan menjadi wajah masa depan sepak bola dunia dalam beberapa tahun ke depan.
Final UCL 2025, Milik Remaja PSG
Kemenangan Paris Saint-Germain atas Inter Milan bukan hanya tentang trofi, tetapi tentang lahirnya dua bintang baru: Senny Mayulu dan Desire Doue. Lewat performa impresif mereka, final ini akan selalu dikenang sebagai salah satu momen paling bersejarah dalam sepak bola Eropa—ketika dua remaja mengubah panggung tertinggi menjadi milik mereka.