Marcus Rashford di Persimpangan Karier: Bayern Munich Jadi Tujuan Baru?

Kuatbaca - Marcus Rashford, nama besar yang pernah jadi andalan Manchester United, kini kembali jadi perbincangan di bursa transfer musim panas. Setelah beberapa musim yang naik turun di Old Trafford, nasib pemain berusia 27 tahun itu tampaknya mulai menjauh dari klub masa kecilnya. Kini, kabar teranyar menyebutkan bahwa raksasa Bundesliga, Bayern Munich, memasukkan Rashford dalam radar belanja mereka.
Dibuang Sementara, Bersinar di Aston Villa
Musim lalu, Rashford sempat harus rela turun pangkat. Ia dipinjamkan ke Aston Villa, sebuah langkah yang sempat mengejutkan banyak penggemar MU. Namun, di bawah arahan Unai Emery, Rashford kembali menunjukkan kelasnya. Dalam 17 penampilan di semua kompetisi, ia sukses mencetak empat gol dan memberikan enam assist. Statistik itu menjadi angin segar, seolah membuktikan bahwa Rashford belum habis.
Sayangnya, meski tampil menjanjikan, Aston Villa tidak mengambil opsi untuk mempermanenkannya. Rashford pun harus kembali ke Old Trafford dengan masa depan yang belum pasti.
MU Bergerak Tanpa Rashford
Kepulangan Rashford ke Manchester United tidak disambut hangat. Dalam beberapa bulan terakhir, MU telah melakukan perubahan besar, termasuk mendatangkan pelatih baru, Ruben Amorim, dan memperkuat lini serang dengan merekrut Matheus Cunha dari Wolverhampton Wanderers. Yang menarik, Cunha langsung menyatakan minatnya mengenakan nomor punggung 10, nomor yang identik dengan Rashford selama bertahun-tahun.
Langkah ini menjadi sinyal bahwa Rashford kemungkinan besar tak lagi masuk dalam rencana jangka panjang Setan Merah. Situasi ini membuat sang pemain harus berpikir ulang tentang masa depannya.
Bayern Munich, Peluang atau Sekadar Isu?
Di tengah ketidakjelasan itu, Bayern Munich muncul sebagai klub peminat potensial. Klub raksasa Jerman itu sedang mencari tandem ideal bagi Harry Kane di lini depan. Dengan gaya bermain cepat dan kemampuan menusuk dari sisi sayap, Rashford dinilai cocok menjadi pasangan yang melengkapi permainan Kane di lini serang Die Roten.
Vincent Kompany, pelatih anyar Bayern, dikabarkan tertarik dengan fleksibilitas Rashford yang bisa bermain sebagai penyerang tengah maupun sayap. Apalagi, Rashford dan Kane sudah terbukti memiliki chemistry yang baik saat bermain bersama di tim nasional Inggris.
Meski begitu, ada satu batu sandungan besar yang bisa menghambat potensi kepindahan Rashford ke Allianz Arena: gaji. Saat ini, Rashford menerima bayaran sebesar 300 ribu poundsterling per minggu dari Manchester United—angka yang sangat tinggi, bahkan untuk klub sekelas Bayern.
Bayern selama ini dikenal cukup konservatif dalam hal struktur gaji, dan kesediaan Rashford untuk menerima pemotongan upah bisa menjadi faktor penentu dalam proses negosiasi. Jika tidak ada kesepakatan soal angka ini, bukan tidak mungkin transfer impian tersebut hanya akan berakhir sebagai rumor semata.
Selain Bayern, Rashford sebelumnya juga sempat dikaitkan dengan Barcelona. Bahkan disebut-sebut, ia rela memangkas gajinya demi bisa bermain di Camp Nou. Keinginannya untuk membela klub raksasa Spanyol itu menunjukkan bahwa Rashford sedang mencari panggung baru untuk menghidupkan kembali kariernya. Namun dengan situasi keuangan Barcelona yang belum stabil, langkah tersebut tampaknya juga sulit terwujud dalam waktu dekat.
Karier Rashford kini berada di titik krusial. Ia bukan lagi bintang muda yang penuh potensi, melainkan pemain senior yang dituntut untuk konsisten dan menentukan masa depan secara bijak. Apakah ia akan menerima tantangan baru di Jerman bersama Bayern Munich? Atau justru mencoba peruntungan lain di luar Eropa? Atau tetap bertahan dan berjuang di Manchester United?
Yang jelas, musim panas ini bisa menjadi babak baru yang menentukan apakah Marcus Rashford akan kembali bersinar sebagai pemain kelas dunia, atau justru tenggelam dalam bayang-bayang masa lalu.