Lini Serang Manchester City Tajam, Guardiola Justru Dibuat Pusing Pilih Starter

27 June 2025 17:46 WIB
pep-guardiola-1749544314269_169.jpeg

1. Manchester City Lumat Juventus, Lini Depan Tampil Mengerikan

Kuatbaca.com - Manchester City menunjukkan dominasi di ajang Piala Dunia Antarklub 2025 dengan kemenangan telak 5-2 atas Juventus. Pertandingan yang digelar di Camping World Stadium itu menjadi ajang unjuk gigi kekuatan lini depan The Citizens. Gol-gol Man City dicetak oleh Jeremy Doku, Erling Haaland, Phil Foden, Savinho, dan sebuah gol bunuh diri dari Pierre Kalulu.

Dengan hasil ini, Manchester City mencatatkan rekor luar biasa: total 13 gol dari hanya tiga laga di fase grup. Catatan ini mencerminkan betapa produktifnya lini serang tim asuhan Pep Guardiola. Hebatnya lagi, kontribusi gol tersebar merata di antara para pemain, menunjukkan tidak adanya ketergantungan hanya pada satu nama.

Nama-nama seperti Haaland, Foden, Guendogan, dan Doku masing-masing menyumbang dua gol. Sementara Claudio Echeverri, Oscar Bobb, Rayan Cherki, dan Savinho masing-masing menyumbang satu gol. Variasi pencetak gol ini menjadi keuntungan sekaligus dilema tersendiri bagi sang manajer.

Performa gemilang para pemain muda juga menambah tekanan bagi pemain senior untuk tetap bersinar. Di tengah ketatnya jadwal dan persaingan antar pemain, Pep Guardiola kini harus benar-benar selektif menentukan siapa yang layak menjadi starter di lini serang.

2. Townsend: Guardiola Akan Pusing Tentukan Starting XI

Kondisi ini membuat mantan bintang Tottenham Hotspur, Andros Townsend, memberikan komentar menarik. Menurutnya, Pep Guardiola akan sangat kesulitan menentukan susunan pemain utama karena banyaknya opsi berkualitas di lini depan.

Townsend mengungkapkan bahwa dalam pertandingan terakhir, Omar Marmoush tampil apik di babak pertama, namun begitu Haaland masuk di babak kedua, permainan langsung berubah drastis. Hal itu memperlihatkan betapa setiap pemain memiliki peran signifikan dan gaya permainan yang unik.

Situasi ini tentu menguntungkan dari sisi kedalaman skuad, tetapi menjadi dilema taktik bagi Guardiola. Memilih siapa yang akan bermain sejak awal bisa menjadi keputusan sulit yang berdampak besar pada hasil pertandingan.

Apalagi, pemain-pemain seperti Rayan Cherki dan Phil Foden bahkan hanya duduk di bangku cadangan dalam beberapa laga. Padahal mereka juga menunjukkan kualitas yang tidak kalah hebat di kesempatan sebelumnya.

3. Persaingan Ketat, Sinyal Positif bagi Skuad The Citizens

Meski menjadi tantangan bagi Guardiola, situasi ini sejatinya merupakan kondisi ideal bagi klub besar seperti Manchester City. Persaingan antar pemain akan meningkatkan performa dan mendorong setiap pemain untuk tampil maksimal saat mendapat kesempatan.

Jeremy Doku menjadi contoh nyata. Pemain asal Belgia itu tampil memikat dengan kecepatan dan kreativitasnya dari sisi kiri. Sementara Savinho juga mencuri perhatian dengan kemampuannya menyisir pertahanan lawan dan mencetak gol penting.

Kehadiran pemain-pemain muda seperti Oscar Bobb dan Echeverri menambah warna baru dalam skema permainan City yang dikenal dinamis. Ditambah lagi, Erling Haaland tetap menunjukkan tajinya sebagai predator kotak penalti.

Kondisi ini memperlihatkan bahwa regenerasi dan rotasi dalam skuad Manchester City berjalan sangat baik. Guardiola kini memiliki keleluasaan untuk mengatur rotasi, terutama jika ingin mengarungi banyak kompetisi musim ini.

4. Tantangan Guardiola Jelang Babak Knockout

Memasuki babak 16 besar Piala Dunia Antarklub, Man City dijadwalkan menghadapi Al Hilal. Di fase ini, keputusan taktik menjadi lebih krusial karena laga sudah bersifat gugur. Guardiola harus bisa memadukan para pemain dengan chemistry terbaik di atas lapangan.

Fleksibilitas formasi dan strategi menjadi kunci. Guardiola bisa memainkan Doku dan Savinho sebagai winger, atau mendorong Foden sebagai false nine jika Haaland disimpan. Bahkan pemain seperti Guendogan dan Marmoush juga siap memberikan kontribusi dari lini kedua.

Namun, ekspektasi terhadap Guardiola juga meningkat. Keputusan salah dalam memilih starter bisa berdampak pada keseimbangan permainan tim. Oleh karena itu, rotasi cerdas dan pemilihan pemain berdasarkan lawan menjadi faktor penting.

Dengan potensi yang dimiliki lini depan City saat ini, Guardiola mungkin memang “pusing” menentukan starter, tapi itu adalah pusing yang menyenangkan — pusing khas pelatih klub besar yang dipenuhi talenta luar biasa.

olahraga

Fenomena Terkini






Trending