Kylian Mbappe Tuntut PSG, Dampak Perlakuan Tidak Adil Bikin Kena Mental

27 June 2025 09:58 WIB
kylian-mbappe-1750988639107_169.jpeg

Kuatbaca.com - Perseteruan antara Kylian Mbappe dan mantan klubnya, Paris Saint-Germain (PSG), belum benar-benar berakhir meskipun sang pemain kini telah resmi bergabung dengan Real Madrid. Masalah baru kembali muncul ketika Mbappe mengajukan tuntutan hukum terhadap PSG, terkait perlakuan yang diterimanya saat masih berseragam klub ibu kota Prancis tersebut.

Persoalan ini muncul tak lama setelah keputusan pengadilan memenangkan Mbappe atas gugatan sisa gaji yang belum dibayar senilai 55 juta euro. PSG akhirnya diwajibkan membayar hak sang pemain, tetapi rupanya cerita tidak selesai di situ. Mbappe kini mempermasalahkan cara klub memperlakukannya setelah ia memutuskan tidak memperpanjang kontrak pada musim panas 2023 lalu.

1. "Diasingkan" dari Tim, Mbappe Alami Tekanan Mental

Setelah menyampaikan bahwa dirinya tidak akan memperpanjang kontrak bersama PSG, keputusan tersebut memicu ketegangan di internal klub. Manajemen PSG, yang merasa dirugikan karena Mbappe bisa hengkang secara gratis ke klub lain, merespons dengan langkah yang cukup ekstrem. Mbappe diparkir dari tur pramusim dan tidak dilibatkan dalam aktivitas tim utama.

Bahkan, pada laga pembuka Ligue 1 2023/2024, nama Mbappe tak masuk dalam daftar skuad PSG. Keputusan ini dianggap sebagai bentuk "pengasingan" secara profesional terhadap salah satu pemain bintang mereka. Dampaknya pun bukan hanya pada aspek fisik, tapi juga psikologis. Mbappe dikabarkan mengalami tekanan mental karena perlakuan yang tidak adil tersebut, terutama karena sorotan publik yang terus mengarah padanya.

Menurut laporan dari sejumlah media Eropa, termasuk ESPN, perlakuan tersebut membuat Mbappe merasa dijadikan kambing hitam atas konflik internal klub.

2. PSG Dituding Langgar Hak Profesional Pemain

Tindakan PSG terhadap Mbappe saat itu bukan hanya dianggap tidak sportif, tetapi juga berpotensi melanggar hak profesional pemain. Hal ini yang menjadi dasar tuntutan baru yang diajukan pihak Mbappe. Pengacara pemain Timnas Prancis itu menilai bahwa isolasi terhadap Mbappe dari kegiatan tim utama merupakan bentuk diskriminasi kerja.

Kantor Kejaksaan Prancis dikabarkan telah menerima laporan resmi terkait kasus ini dan tengah melakukan kajian lebih lanjut. Jika terbukti, PSG bisa menghadapi konsekuensi hukum, termasuk denda hingga potensi sanksi administratif dari federasi sepak bola nasional maupun Eropa.

3. Mbappe Pilih Tolak Transfer Mahal Demi Real Madrid

Di tengah situasi pelik tersebut, sempat muncul tawaran fantastis dari klub Arab Saudi, Al Hilal, yang siap menebus Mbappe dengan nilai transfer mencapai 300 juta euro. Namun, sang pemain menolak mentah-mentah tawaran itu, karena sudah memiliki komitmen untuk bergabung dengan Real Madrid secara gratis setelah kontraknya habis.

Pilihan ini semakin membuat hubungan Mbappe dan PSG memburuk. Manajemen klub merasa dikhianati karena tak mendapatkan keuntungan finansial dari kepergian pemain yang pernah mereka kontrak dengan nilai luar biasa tinggi.

4. Perdamaian Sementara Tak Ubah Arah Hukum

Meskipun setelahnya sempat terjadi rekonsiliasi antara PSG dan Mbappe, hingga akhirnya ia kembali bermain dan menyelesaikan musim 2023/2024 bersama tim, konflik hukum terus berjalan. Mbappe dan tim hukumnya tetap melanjutkan proses tuntutan terkait perlakuan yang dianggap merugikan baik secara psikologis maupun profesional.

Belum ada tanggapan resmi dari PSG maupun pernyataan langsung dari Mbappe terkait tuntutan terbaru ini. Namun sumber dekat mengindikasikan bahwa pemain asal Bondy itu ingin memberikan sinyal kepada klub-klub besar bahwa hak pemain harus dilindungi, tidak peduli sebesar apa pun nama klubnya.

olahraga

Fenomena Terkini






Trending