Kontroversi Final Copa del Rey: Real Madrid Dikecam, Bek Barcelona Sindir Sikap Tidak Elegan

29 April 2025 18:42 WIB
real-madrid-vs-barcelona-real-madrid-1745909428499_169.jpeg

1. Tegangan Tinggi Jelang Final El Clasico Copa del Rey

Kuatbaca.com - Laga panas antara Real Madrid dan Barcelona dalam final Copa del Rey 2025 diwarnai bukan hanya oleh ketegangan di lapangan, tetapi juga oleh kontroversi besar jelang pertandingan. Sorotan tajam mengarah ke sikap Real Madrid yang dianggap tidak sportif karena menyerang wasit secara terbuka melalui kanal resmi klub.

Final yang berlangsung pada Minggu dini hari, 27 April 2025, menjadi ajang adu gengsi dua raksasa Spanyol. Namun, aroma perseteruan semakin memanas sebelum peluit kick-off dibunyikan karena sikap Madrid terhadap wasit yang ditunjuk, Ricardo de Burgos Bengoetxea.

2. Real Madrid Pertanyakan Netralitas Wasit

Real Madrid, melalui kanal Real Madrid TV, secara eksplisit menilai bahwa wasit Bengoetxea memiliki kecenderungan menguntungkan Barcelona. Tuduhan ini dilontarkan secara terbuka dan menimbulkan spekulasi besar di kalangan pecinta sepakbola, termasuk isu bahwa Madrid akan memboikot laga final. Meski kabar boikot itu kemudian dibantah, reaksi publik terlanjur ramai.

Banyak pihak menilai langkah ini sebagai tekanan psikologis terhadap wasit sebelum pertandingan berlangsung, yang bisa menciptakan atmosfer negatif dalam sebuah pertandingan yang seharusnya menjadi pesta sepakbola.

3. Sindiran Keras dari Inigo Martinez

Salah satu pemain Barcelona, Inigo Martinez, buka suara dan memberikan komentar tegas soal sikap rivalnya tersebut. Menurut bek senior itu, apa yang dilakukan Madrid tidak mencerminkan mentalitas sebuah klub besar. Dalam sebuah wawancara, ia menyebut sikap Madrid sebagai tindakan yang tidak adil terhadap wasit dan mencoreng sportivitas.

Martinez menekankan bahwa dalam sepakbola, semua pihak—baik pemain, pelatih, maupun wasit—bisa membuat kesalahan. Namun, menekan wasit secara publik, apalagi melalui media resmi klub, bukanlah cerminan dari sikap elegan yang seharusnya dimiliki klub dengan reputasi sebesar Real Madrid.

4. Apresiasi untuk Wasit Final

Meski berada dalam tekanan besar, wasit Ricardo de Burgos Bengoetxea berhasil memimpin pertandingan hingga selesai, bahkan sampai babak perpanjangan waktu. Martinez secara pribadi memberikan apresiasi terhadap kinerja sang wasit dan berharap para pihak lain juga bisa menunjukkan sikap respek terhadap peran wasit di lapangan.

“Wasit ada dalam posisi sulit,” ungkap Martinez, “dan ketika semua pihak menyalahkannya, itu akan berdampak negatif pada sepakbola secara keseluruhan.”

5. Barcelona Juara, Madrid Tumbang Lewat Drama

Dalam laga yang berlangsung ketat dan sarat emosi tersebut, Barcelona berhasil keluar sebagai juara setelah menundukkan Real Madrid dengan skor 3-2 lewat babak perpanjangan waktu. Bintang baru mereka, Kylian Mbappe, tampil gemilang meski tekanan laga sangat tinggi.

Kemenangan ini bukan hanya soal trofi, tapi juga menjadi simbol konsistensi dan kekuatan mental Blaugrana di tengah situasi panas yang mengiringi laga. Di sisi lain, kekalahan membuat Madrid harus menelan pil pahit, terlebih setelah drama yang mereka buat soal wasit malah berbalik menjadi bumerang secara citra.

6. Reputasi Klub Besar dan Etika Kompetisi

Pertandingan sebesar final Copa del Rey seharusnya menjadi ajang untuk menunjukkan kualitas permainan dan semangat sportivitas. Namun, kontroversi yang dibuat oleh Real Madrid menjelang laga menimbulkan pertanyaan soal etika dalam berkompetisi di level tertinggi.

Komentar Inigo Martinez menjadi pengingat bahwa gelar dan trofi saja tidak cukup untuk mencerminkan kebesaran sebuah klub. Diperlukan juga sikap elegan dan penghormatan terhadap seluruh elemen dalam pertandingan, termasuk wasit.

olahraga

Fenomena Terkini






Trending