Kuatbaca - Kevin De Bruyne akhirnya resmi meninggalkan Manchester City dan memulai petualangan baru di Serie A bersama Napoli. Kabar ini tentu mengejutkan banyak pihak, mengingat gelandang elegan asal Belgia itu telah menjadi ikon utama City selama hampir satu dekade terakhir. Keputusan pindah ke Napoli terjadi setelah kontraknya di klub Inggris tersebut berakhir, dan kini ia bersiap menjalani lembaran baru dalam kariernya di usia 33 tahun.
Langkah De Bruyne ke Italia ternyata tidak sepenuhnya datang dari dorongan pribadi saja. Dua rekannya di tim nasional Belgia, Romelu Lukaku dan Dries Mertens, memiliki peran penting dalam proses ini. Keduanya memberikan masukan dan meyakinkan De Bruyne tentang pengalaman luar biasa yang akan ia dapatkan jika bermain di Napoli. Mertens yang sudah menjadi legenda hidup Partenopei, serta Lukaku yang baru-baru ini merasakan atmosfer Serie A, menjadi sumber cerita yang menggugah hati De Bruyne.
Dries Mertens bukanlah nama asing bagi pendukung Napoli. Ia bermain di klub tersebut selama hampir satu dekade, dari 2013 hingga 2022, dan menjelma sebagai top skor sepanjang masa klub. Persahabatan yang terjalin lama antara Mertens dan De Bruyne, baik di dalam maupun luar lapangan, menjadi faktor yang membuat bujukan Mertens memiliki bobot emosional tersendiri. De Bruyne tahu bahwa nasihat itu datang dari seseorang yang benar-benar memahami Napoli, bukan hanya dari sisi sepakbola, tapi juga dari nilai-nilai dan jiwa kota Naples.
Romelu Lukaku, yang juga bermain di Italia bersama beberapa klub seperti Inter Milan dan AS Roma, turut memberikan pandangannya tentang bagaimana suasana bermain di Negeri Pizza. Ia menekankan bahwa pemain di klub seperti Napoli akan menerima cinta luar biasa dari para tifosi, sebuah pengalaman emosional yang sulit ditemukan di tempat lain. Bagi De Bruyne yang dikenal sebagai pemain yang sangat menghargai atmosfer dan dukungan, hal ini menjadi daya tarik tersendiri.
Namun Lukaku juga tidak menutupi sisi kerasnya bermain di Italia. Ia menyebut bahwa ketika performa tim menurun, para penggemar bisa datang langsung ke tempat latihan dan menuntut perbaikan. Baginya, tekanan itu adalah cermin dari kecintaan mendalam masyarakat Italia terhadap sepakbola—dan sekaligus sebuah dorongan untuk terus memberikan yang terbaik setiap hari.
Kehadiran Kevin De Bruyne di Napoli menandai era baru yang menjanjikan bagi klub tersebut. Setelah kesuksesan merebut Scudetto beberapa musim lalu, Partenopei tampaknya tidak ingin kehilangan momentum. Dengan pengalaman, visi bermain, dan kepemimpinan yang dimiliki De Bruyne, Napoli berambisi untuk tidak hanya bersaing di Serie A tetapi juga tampil garang di kompetisi Eropa.
Bagi De Bruyne sendiri, ini adalah kesempatan untuk membuktikan dirinya dalam tantangan baru. Setelah bertahun-tahun mendominasi Premier League dan mengangkat trofi Liga Champions bersama City, kini saatnya ia menjajal kompetisi yang memiliki karakter berbeda, budaya taktis yang khas, dan penggemar yang sangat bergairah.
Kepindahan Kevin De Bruyne ke Napoli bukan hanya soal strategi klub atau kontrak pemain. Ini adalah kisah persahabatan, kepercayaan, dan keinginan untuk mengalami sesuatu yang baru sebelum karier memasuki babak penutup. Dibalik angka-angka transfer dan statistik pertandingan, ada cerita emosional yang membentuk keputusan besar ini. Dan jika segalanya berjalan sesuai harapan, Napoli bukan hanya mendapatkan gelandang kelas dunia, tapi juga pemimpin sejati yang akan membawa semangat baru ke Stadion Diego Armando Maradona.