Keunggulan Arsenal yang Mematikan: Real Madrid Tertinggal Jauh
Kuatbaca.com - Pada leg pertama perempat final Liga Champions yang digelar di Emirates Stadium, Arsenal berhasil mengalahkan Real Madrid dengan skor meyakinkan 3-0. Real Madrid yang datang dengan ambisi besar, harus mengakui keunggulan tuan rumah yang tampil sangat dominan sepanjang pertandingan. Jude Bellingham, gelandang muda Real Madrid, mengungkapkan bahwa timnya seharusnya merasa beruntung hanya kebobolan tiga gol di laga tersebut.
Arsenal benar-benar menunjukkan kualitas permainan yang luar biasa. Mereka menguasai jalannya pertandingan dengan melepaskan 11 tembakan, dengan delapan di antaranya mengarah tepat ke gawang. Meski Thibaut Courtois melakukan beberapa penyelamatan penting, namun tekanan yang diberikan oleh para pemain Arsenal, terutama lewat eksekusi tendangan bebas dan serangan cepat, membuat pertahanan Madrid sangat kesulitan.
1. Kualitas Arsenal yang Lebih Baik: Bellingham Akui Kelemahan Madrid
Bellingham mengakui bahwa kualitas permainan timnya kalah jauh jika dibandingkan dengan Arsenal dalam pertandingan tersebut. Menurutnya, meskipun Madrid mencatatkan dua gol Arsenal berasal dari tendangan bebas, Arsenal masih sangat dominan dan bisa saja mencetak lebih banyak gol. Bellingham menyatakan bahwa meski Madrid beruntung tidak kebobolan lebih banyak, mereka harus segera memperbaiki permainan agar memiliki peluang untuk bangkit di leg kedua.
Tendangan bebas Declan Rice yang membobol gawang Madrid dua kali menjadi sorotan dalam pertandingan ini. Keduanya dilesakkan dengan sangat akurat, menggoyang pertahanan Madrid yang memang tengah dalam tekanan besar. Satu gol lainnya tercipta lewat sepakan Mikel Merino yang memperlihatkan betapa efektifnya serangan-serangan yang dilakukan oleh tim asuhan Mikel Arteta ini.
2. Pertahanan Madrid yang Tertembus: Courtois Berjuang Sendirian
Di balik kekalahan telak ini, kiper Thibaut Courtois tampil cukup baik meskipun tidak mampu mencegah timnya kebobolan. Beberapa kali, Courtois harus melakukan penyelamatan luar biasa untuk mencegah skor semakin besar. Meski demikian, kerja kerasnya tidak cukup untuk menahan gempuran serangan cepat dan strategi menyerang yang cerdik dari Arsenal.
Pemain-pemain Madrid terlihat kesulitan dalam menghadapi intensitas permainan yang diberikan oleh Arsenal. Kurangnya tekanan terhadap pemain lawan dan kelemahan dalam sistem pertahanan membuat gawang Madrid lebih mudah ditembus. Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah besar bagi pelatih Carlo Ancelotti dalam persiapan leg kedua nanti.
3. Leg Kedua di Santiago Bernabeu: Misi Berat untuk Madrid
Bellingham tidak menyerah meskipun hasil buruk di leg pertama. Ia menegaskan bahwa Real Madrid akan berusaha keras di leg kedua yang akan digelar di Santiago Bernabeu. "Masih ada leg kedua, kami berharap bisa tampil lebih baik. Kami akan membutuhkan sesuatu yang luar biasa, hal yang gila," ungkap Bellingham. Ia juga menambahkan bahwa jika ada tempat di mana keajaiban bisa terjadi, itu adalah di kandang mereka, Santiago Bernabeu.
Madrid akan kembali bertanding di hadapan para pendukungnya dengan harapan dapat membalikkan keadaan. Namun, mengingat perbedaan performa yang terlihat sangat mencolok di leg pertama, Madrid harus bekerja lebih keras dalam menyusun strategi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada, terutama dalam hal pertahanan dan penguasaan bola.
4. Harapan Madrid: Bisa Lakukan Keajaiban di Bernabeu
Real Madrid memang memiliki sejarah panjang dalam kompetisi Eropa, dan stadion Santiago Bernabeu telah menjadi saksi berbagai pertandingan dramatis yang berujung pada kebangkitan luar biasa. Meski saat ini tertinggal 3-0, Bellingham dan para pemain lainnya tetap optimis bahwa mereka bisa melakukan sesuatu yang luar biasa di leg kedua.
Namun, untuk itu, mereka harus menunjukkan kualitas permainan yang jauh lebih baik dari yang terlihat di Emirates Stadium. Mengingat Arsenal saat ini tengah berada dalam puncak performa, Real Madrid harus menyiapkan mental dan fisik mereka agar bisa menghadapi tekanan besar dan meraih hasil yang diinginkan. Leg kedua yang akan berlangsung di Bernabeu pada 17 April 2025 mendatang, akan menjadi momen penentu bagi masa depan Madrid di Liga Champions musim ini.