Francesco Farioli Mundur dari Ajax, Kini Dikaitkan dengan AS Roma

Kuatbaca.com - Baru saja mengundurkan diri dari kursi kepelatihan Ajax Amsterdam, nama Francesco Farioli langsung dikaitkan dengan salah satu klub besar Serie A, AS Roma. Meskipun belum memberikan kepastian, pelatih muda asal Italia itu mengakui terbuka terhadap berbagai tawaran, termasuk kemungkinan kembali ke tanah kelahirannya untuk melatih di Liga Italia.
Farioli mundur dari Ajax hanya setelah satu musim memimpin tim. Keputusan itu diambil menyusul kegagalan Ajax menjuarai Eredivisie 2024/2025, meskipun sempat berada di puncak klasemen dengan keunggulan sembilan poin. Namun, performa tim yang anjlok dalam sebulan terakhir membuat mereka tersalip oleh PSV Eindhoven yang akhirnya keluar sebagai juara.
1. Tanggung Jawab atas Kegagalan Ajax
Farioli dikenal sebagai pelatih muda yang penuh dedikasi dan memiliki prinsip tanggung jawab tinggi. Ia menyatakan bahwa keputusan untuk mundur dari Ajax diambil secara sadar sebagai bentuk tanggung jawab terhadap penurunan performa tim, terutama menjelang akhir musim. Bagi Farioli, posisi pelatih bukan sekadar jabatan, tetapi komitmen untuk membawa tim ke arah yang lebih baik.
“Saya merasa ini saat yang tepat untuk mundur,” ujar Farioli dalam wawancaranya bersama Football Italia. “Kami sempat memimpin, tapi kemudian kehilangan momentum penting. Saya tak bisa lari dari tanggung jawab itu.”
Meski Ajax gagal meraih gelar, kinerja Farioli tetap dianggap cukup impresif, terlebih karena ia berani memberi kepercayaan kepada para pemain muda dan membawa gaya bermain baru ke tim asal Amsterdam itu. Tak heran jika meski baru saja mengundurkan diri, banyak klub Eropa mulai mengincarnya, termasuk AS Roma.
2. AS Roma Jadi Kandidat Tujuan Berikutnya
Rumor tentang AS Roma yang sedang mencari pelatih baru pasca-kepergian Claudio Ranieri semakin memperkuat spekulasi bahwa Farioli akan kembali ke Italia. Dengan gaya kepelatihan progresif dan kemampuannya dalam membentuk tim muda, Farioli dianggap cocok dengan proyek jangka panjang yang diinginkan manajemen Roma.
Namun, Farioli memilih bersikap tenang dan tidak gegabah menanggapi isu tersebut. “Saat ini, banyak spekulasi dan rumor. Tapi saya hanya ingin segera kembali melatih. Seperti saat memilih Ajax, saya tidak memedulikan seberapa besar nama klub,” ujar pelatih berusia 36 tahun itu.
Bagi Farioli, faktor utama dalam memilih klub bukanlah popularitas atau prestise, melainkan komitmen bersama untuk membangun tim secara serius. Ia menegaskan ingin bekerja sama dengan klub yang siap bertumbuh dan berjuang bersamanya, bukan sekadar mencari nama besar.
3. Menunggu Tawaran yang Tepat
Meski banyak klub yang melirik, Farioli mengaku akan sangat selektif dalam menentukan langkah karier berikutnya. Ia menjelaskan bahwa sebelum menerima tawaran dari klub mana pun, ia selalu menjabarkan secara terbuka kelebihan dan kekurangannya sebagai pelatih, agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam proses kerja sama.
“Saya ini orang yang menuntut tinggi. Saya ingin tahu klub seperti apa yang saya hadapi dan mereka juga harus tahu siapa saya,” kata Farioli dengan tegas. “Saya mencari klub yang siap berjuang bersama saya dari awal, bukan hanya di atas kertas.”
Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak AS Roma mengenai ketertarikan mereka terhadap Farioli. Namun sejumlah media Italia melaporkan bahwa nama Farioli masuk dalam daftar pendek calon pelatih baru Roma, bersama beberapa nama lain seperti Vincenzo Italiano dan Thiago Motta.
Farioli Siap Tantangan Baru, AS Roma Menanti?
Kiprah Francesco Farioli sebagai pelatih muda yang ambisius terus menjadi sorotan. Meskipun gagal membawa Ajax menjuarai liga, gaya kepemimpinannya yang penuh prinsip dan visi jangka panjang membuatnya tetap menjadi salah satu pelatih paling menarik di bursa transfer musim panas ini.
Apakah Roma akan menjadi pelabuhan berikutnya bagi Farioli? Atau justru klub Italia lain yang berhasil membujuknya kembali ke Serie A? Satu hal yang pasti, Farioli belum selesai menulis kisahnya di sepak bola Eropa. Kita nantikan saja langkah selanjutnya dari pelatih muda penuh potensi ini.