Fortuna Sittard Gagal Tampil di Eropa Gara-Gara Telat Urus Lisensi UEFA
Kuatbaca.com - Fortuna Sittard, klub sepak bola asal Belanda yang musim ini menunjukkan performa solid di Eredivisie, harus mengubur dalam-dalam impiannya tampil di kompetisi Eropa. Meskipun secara posisi di klasemen mereka berada di jalur yang memungkinkan untuk masuk ke babak playoff UEFA Conference League 2025/2026, sebuah kesalahan administratif membuat kesempatan emas itu lenyap begitu saja.
Dengan koleksi 39 poin dari 32 pertandingan dan berada di posisi ke-9 klasemen sementara, secara matematis Fortuna masih memiliki peluang kuat untuk finis di zona playoff. Namun, ambisi tersebut sirna setelah klub gagal memenuhi tenggat waktu pengajuan lisensi UEFA, yang menjadi syarat mutlak bagi klub mana pun untuk tampil di kompetisi antarklub Eropa.
1. Kegagalan Administratif Jadi Penghalang Terbesar
Masalah bukan terletak pada performa lapangan, tetapi pada aspek administratif yang krusial. UEFA mensyaratkan setiap klub peserta kompetisi Eropa untuk mengajukan lisensi dengan memenuhi sejumlah dokumen, termasuk laporan audit keuangan independen dari pihak ketiga. Sayangnya, manajemen Fortuna terlambat menyelesaikan prosedur ini sebelum tanggal 8 April 2025.
Pihak klub mengakui kesalahan ini dan menyatakan bahwa saat batas waktu pengajuan lisensi UEFA, mereka belum memenuhi semua persyaratan, salah satunya adalah tidak menyerahkan laporan auditor eksternal sesuai dengan regulasi UEFA. Hal inilah yang secara otomatis mencoret nama mereka dari daftar klub yang berhak mengikuti playoff musim panas nanti.
2. Manajemen Fortuna: Musim Luar Biasa, Hasil yang Pahit
Martijn Merks, selaku manajer umum Fortuna Sittard, menyampaikan kekecewaannya atas situasi ini. Dalam keterangannya, ia menyebutkan bahwa hasil luar biasa yang dicapai tim musim ini seharusnya bisa menjadi momen kebangkitan klub di panggung Eropa. Namun, kenyataan pahit ini harus diterima karena kegagalan di luar lapangan.
“Sangat mengecewakan bahwa kami tidak dapat mendapat ganjaran atas perjalanan yang luar biasa di musim ini,” ungkap Merks.
Meski begitu, Merks juga menekankan pentingnya transparansi kepada para pendukung klub. Ia menyatakan bahwa Fortuna kini tengah fokus membangun pondasi klub yang lebih profesional dan berkelanjutan untuk masa depan.
“Kami pikir penting untuk bersikap transparan. Saat ini kami sedang sibuk mempersiapkan diri untuk musim depan dan sementara itu kami terus membangun masa depan klub yang berkelanjutan,” lanjutnya.
3. Fortuna Siapkan Langkah Strategis untuk Musim Depan
Kendati kehilangan kesempatan besar tampil di kancah Eropa, manajemen Fortuna tak ingin berlarut-larut dalam penyesalan. Fokus utama saat ini adalah memastikan bahwa kesalahan serupa tidak terulang di masa depan. Klub menyatakan komitmennya untuk memenuhi semua persyaratan lisensi UEFA pada musim berikutnya.
“Kami berharap dapat memenuhi persyaratan perizinan di musim baru tanpa masalah,” tegas Merks.
Keseriusan ini menunjukkan bahwa Fortuna bukan hanya ingin berprestasi di lapangan, tetapi juga meningkatkan tata kelola manajemen klub agar dapat bersaing secara konsisten, tidak hanya di kompetisi domestik, tetapi juga di tingkat Eropa.
4. Momen Belajar dan Evaluasi bagi Klub Belanda Lainnya
Kejadian yang menimpa Fortuna Sittard ini menjadi pelajaran penting, tidak hanya bagi mereka, tapi juga bagi seluruh klub di Belanda dan Eropa. Di tengah ketatnya persaingan dan tingginya ambisi untuk tampil di turnamen bergengsi seperti UEFA Conference League, aspek non-teknis seperti administrasi lisensi ternyata bisa menjadi penentu utama sukses atau gagalnya sebuah perjalanan.
Sejak terakhir kali tampil di kompetisi antarklub Eropa melalui ajang Piala Intertoto 1998, Fortuna memang belum lagi mencicipi panggung internasional. Kesempatan ini sejatinya bisa menjadi momentum besar untuk kebangkitan mereka. Namun, dengan mentalitas yang kuat dan evaluasi menyeluruh, tidak menutup kemungkinan Fortuna Sittard akan bangkit dan kembali merebut tiket Eropa di musim-musim mendatang.