Kuatbaca - Di usia yang masih sangat muda, Erling Haaland kembali mencatatkan sejarah. Striker asal Norwegia itu kini resmi mencetak 300 gol sepanjang karier profesionalnya di level klub dan tim nasional. Bukan hanya soal jumlahnya yang fantastis, tetapi juga soal kecepatan ia meraih angka tersebut—lebih cepat dari para legenda seperti Kylian Mbappé, Lionel Messi, bahkan Cristiano Ronaldo.
Momen bersejarah itu terjadi dalam laga Piala Dunia Antarklub 2025. Manchester City menghadapi Juventus dalam pertandingan terakhir Grup G yang berlangsung di Orlando, Amerika Serikat, Jumat (27/6) dini hari WIB. Haaland memang tidak tampil sejak menit pertama. Ia baru masuk di babak kedua menggantikan Omar Marmoush, namun tak butuh waktu lama untuk menunjukkan kelasnya.
Hanya tujuh menit setelah menginjak lapangan, Haaland langsung menjebol gawang Juventus yang dijaga Michele Di Gregorio. Gol tersebut menjadi bagian dari kemenangan 5-2 City atas Bianconeri sekaligus mengamankan posisi juara grup untuk tim asuhan Pep Guardiola.
Gol ke gawang Juventus bukan sekadar penentu kemenangan biasa. Itu adalah gol ke-300 Haaland di level profesional. Ia mencapai angka tersebut hanya dalam 370 pertandingan—angka yang luar biasa bila dibandingkan dengan striker elit lainnya di era modern.
Untuk konteks, Kylian Mbappé butuh 409 pertandingan untuk mencetak 300 gol, Lionel Messi membutuhkan 418 laga, dan Cristiano Ronaldo bahkan butuh 554 pertandingan untuk mencapai tonggak serupa. Haaland unggul secara efisiensi, dan yang lebih mencengangkan, ia melakukannya di usia 24 tahun.
Perjalanan Haaland dimulai di Molde, klub asal Norwegia yang mengenalkan bakatnya ke dunia. Ia kemudian mencuri perhatian di Red Bull Salzburg dengan torehan gol per laga yang gila. Selanjutnya, Borussia Dortmund menjadi panggung lanjutan sebelum akhirnya Manchester City membawanya ke Premier League.
Sejak berseragam City pada 2022, Haaland telah mencetak 123 gol hanya dalam 145 pertandingan. Jumlah itu sendiri cukup untuk menempatkannya di antara para legenda klub, padahal masa baktinya belum genap tiga musim.
Yang membuat pencapaian Haaland semakin istimewa adalah ketajamannya yang nyaris konstan di setiap klub. Ia bukan hanya penyerang yang mengandalkan kekuatan fisik dan kecepatan, tapi juga memiliki insting gol yang tajam, pemahaman posisi yang luar biasa, dan kepekaan terhadap ruang sempit di kotak penalti.
Di tengah sepak bola modern yang semakin ketat, kemampuan mencetak gol sebanyak ini dalam waktu singkat menunjukkan kematangan yang jauh melampaui usianya. Haaland bukan hanya pencetak gol ulung, tetapi seorang predator yang tahu kapan dan di mana harus berada.
Manajer Manchester City, Pep Guardiola, tak bisa menyembunyikan kebanggaannya terhadap pencapaian sang pemain. Meskipun dikenal hemat pujian, kali ini Guardiola mengaku kagum dengan cara Haaland bermain dan berkembang.
Meski kontribusinya sering terlihat dari jumlah gol, Guardiola juga menyoroti aspek lain dari permainan Haaland: pergerakan tanpa bola, kerja sama tim, dan kemampuannya membaca permainan di ruang-ruang sempit. Hal-hal yang menjadikannya bukan hanya striker haus gol, tetapi senjata komplet dalam sistem permainan City.
Dengan pencapaian 300 gol di usia 24 tahun, pertanyaan besar yang kini muncul adalah: sampai sejauh mana Haaland akan melaju? Bila tetap konsisten dan bebas dari cedera, sangat mungkin ia akan melewati angka 500 atau bahkan 700 gol dalam satu dekade ke depan.
Mengingat Cristiano Ronaldo kini memegang rekor lebih dari 900 gol di usia 40 tahun, Haaland punya cukup waktu dan kemampuan untuk menantang angka tersebut. Perjalanannya baru dimulai, dan dunia tampaknya belum melihat puncak sesungguhnya dari mesin gol asal Norwegia ini.