Kuatbaca - Erik ten Hag, sang manajer Manchester United (MU), dikenal dengan pendekatannya yang tegas dalam mengelola tim. Jadon Sancho, pemain sayap berbakat berusia 23 tahun, menjadi contoh terbaru dari pendekatan manajerial yang disiplin oleh Ten Hag.
Sancho, yang dikenal dengan kecepatan dan keahliannya di lapangan, baru-baru ini dikeluarkan dari skuad utama MU. Keputusan ini diambil setelah adanya gesekan antara Sancho dan Ten Hag, yang berawal dari komentar Ten Hag mengenai performa Sancho di latihan. Meskipun Sancho telah menanggapi komentar Ten Hag melalui media sosial, unggahannya telah dihapus, namun hal ini tampaknya tidak mengubah keputusan Ten Hag.
1. Sikap Tegas
Ini bukan pertama kalinya Ten Hag menunjukkan sikap tegasnya terhadap pemain bintang. Sebelumnya, legenda sepak bola, Cristiano Ronaldo, dan talenta Inggris, Marcus Rashford, juga pernah menghadapi situasi serupa dengan Sancho. Sementara Ronaldo memutuskan untuk meninggalkan klub, Rashford berhasil memperbaiki hubungannya dengan Ten Hag dan kembali mendapatkan kepercayaan untuk bermain.
Diketahui bahwa pendekatan tegas Ten Hag didukung penuh oleh manajemen klub. Manchester United, yang memiliki sejarah panjang dan prestisius, bertujuan untuk memperbarui kultur di Old Trafford. Menurut Ten Hag, menjaga standar kualitas dan integritas tim adalah prioritas utamanya. "Sebelum saya bergabung, kultur di klub membutuhkan perubahan. Untuk itu, diperlukan ketegasan dan konsistensi dalam mengambil keputusan," ungkap Ten Hag.
Mengelola tim sebesar Manchester United tentu bukan pekerjaan yang mudah. Setiap keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan matang dan selalu dengan pertimbangan terbaik untuk tim. "Tidak ada satu individu yang selalu benar. Namun, dalam proses pengambilan keputusan, ada serangkaian pertimbangan yang harus ditempuh. Baik itu terkait staf, pemain, atau aspek lainnya dari klub, harus ada struktur yang jelas," tambah Ten Hag.
Dengan sikap tegas dan pendekatan yang konsisten, Ten Hag berharap untuk membawa Manchester United kembali ke puncak prestasi, mengembalikan kejayaan klub, dan memastikan bahwa semua pemain, tanpa terkecuali, memahami nilai-nilai dan standar yang diharapkan dari mereka.
Di era modern sepak bola, dimana media sosial seringkali menjadi medan pertempuran antara pemain dan manajemen klub, pendekatan Ten Hag mungkin terlihat keras. Namun, jika dilihat dari perspektif jangka panjang, mungkin inilah yang diperlukan untuk membangun tim yang solid dan kohesif. Bagi penggemar Manchester United, yang terpenting adalah melihat tim kesayangan mereka tampil maksimal di setiap laga.