EPA Jadi Kunci Sukses Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia 2025

Kuatbaca.com-Timnas Indonesia U-17 membuka perjalanan mereka di ajang Piala Asia U-17 2025 dengan kemenangan yang membanggakan. Kemenangan 1-0 atas Korea Selatan tak hanya jadi pencapaian luar biasa, tetapi juga bukti keberhasilan sistem pembinaan usia muda yang telah dijalankan lewat Elite Pro Academy (EPA). Mayoritas pemain yang tampil di laga tersebut merupakan hasil dari kompetisi usia muda EPA Liga 1, menunjukkan bahwa investasi dalam pembinaan jangka panjang mulai membuahkan hasil.

1. Dominasi Pemain EPA di Skuad Garuda Muda

Dalam laga pembuka Grup C yang digelar di Stadion Prince Abdullah Al-Faisal, Jeddah, terlihat jelas bahwa pondasi skuad Timnas Indonesia U-17 dibangun dari talenta-talenta yang berasal dari EPA Liga 1. Dari total 25 pemain yang dipanggil, sebanyak 22 di antaranya pernah atau masih aktif bermain di EPA, baik di

kategori U-16, U-18, maupun U-20.

Nama-nama seperti Muhammad Zahaby Gholy dari Persija Jakarta, Muhammad Mierza Firjatullah dari Persik Kediri, hingga penjaga gawang Dafa Al Gasemi Setiawarman dari Dewa United, semuanya merupakan jebolan kompetisi EPA. Bahkan beberapa dari mereka sudah mencicipi kerasnya atmosfer BRI Liga 1, sebuah pencapaian yang luar biasa bagi pemain seusia mereka.

Keberadaan pemain-pemain ini di kompetisi domestik elite sejak usia muda telah membentuk mental dan kualitas permainan mereka secara signifikan. Terbukti, mereka mampu tampil penuh percaya diri dan solid saat menghadapi tim kuat seperti Korea Selatan.

2. Peran Strategis EPA dalam Pembentukan Timnas Usia Muda

Elite Pro Academy merupakan inisiatif yang diluncurkan untuk memberikan jalur pengembangan pemain muda secara terstruktur dan berjenjang. Melalui kompetisi rutin di tiap kelompok umur, para pemain mendapatkan pengalaman bertanding yang penting untuk pengembangan teknis, taktis, dan mental.

Piala Asia U-17 2025 menjadi ajang pembuktian bahwa program ini berjalan dengan baik. Para alumni EPA yang kini memperkuat Timnas U-17 menunjukkan kedewasaan dalam bermain, kedisiplinan dalam taktik, serta keberanian untuk tampil tanpa rasa takut. Mereka bukan hanya tampil sebagai penggembira, tetapi benar-benar menjadi aktor utama dalam keberhasilan tim di laga pertama.

3. Satu Kemenangan Lagi Menuju Tiket Piala Dunia U-17

Kemenangan atas Korea Selatan memberi angin segar dalam upaya Timnas Indonesia U-17 lolos ke Piala Dunia U-17 2025 yang akan digelar di Qatar. Dengan tiga poin yang dikantongi, Garuda Muda saat ini duduk di peringkat kedua klasemen sementara Grup C, bersaing ketat dengan Timnas Yaman yang juga mengantongi poin yang sama.

Untuk mengamankan tempat di dua besar grup, yang berarti tiket langsung ke Piala Dunia, Timnas hanya membutuhkan satu kemenangan lagi dari dua laga tersisa. Peluang ini cukup terbuka jika melihat performa solid yang telah ditunjukkan di laga perdana. Dukungan dari publik Tanah Air serta konsistensi permainan akan menjadi kunci penting untuk menjaga momentum positif ini.

4. Komitmen Jangka Panjang PSSI dan LIB dalam Pembinaan

Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras dan visi jangka panjang yang dijalankan oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Pembinaan sepak bola usia muda bukanlah pekerjaan instan, dan hasilnya kini mulai terlihat dengan munculnya generasi baru pesepak bola Indonesia yang lebih terstruktur dalam pembinaannya.

LIB juga telah merancang rencana untuk mengembangkan program EPA lebih luas lagi. Salah satu langkah pentingnya adalah memperluas implementasi EPA ke Liga 2 mulai tahun depan, selaras dengan standar lisensi AFC. Dengan semakin banyak klub yang terlibat dalam pengembangan usia muda, diharapkan

ekosistem sepak bola Indonesia akan semakin kuat, dari level akar rumput hingga tim nasional.

Langkah-langkah tersebut memperlihatkan bahwa masa depan sepak bola Indonesia tengah dibangun dengan fondasi yang tepat. Kesuksesan Timnas U-17 saat ini hanyalah awal dari potensi besar yang bisa terus berkembang ke level yang lebih tinggi di masa mendatang.