Diogo Jota Menuju Keabadian: Sebulan Penuh Cinta, Trofi, dan Kepergian yang Mengguncang

1. Duka Mendalam Sepakbola untuk Jota dan Sang Adik
Kuatbaca.com - Dunia sepakbola berduka. Diogo Jota, penyerang tajam milik Liverpool dan Timnas Portugal, berpulang dalam kecelakaan tragis yang menewaskannya bersama sang adik, Andre Jota. Kecelakaan maut itu terjadi di jalur A-52 kilometer 65, kawasan Zamora, Sanabria, Spanyol, pada Rabu malam (3/7/2025) waktu setempat.
Menurut laporan awal, mobil yang dikendarai Jota mengalami pecah ban saat berusaha menyalip kendaraan lain. Kendaraan keluar jalur dan langsung terbakar setelah terguling. Kedua korban tidak dapat diselamatkan akibat luka parah dan kobaran api yang begitu cepat.
Kepergian Jota sontak menjadi pukulan telak bagi komunitas sepakbola global. Pemain berusia 28 tahun itu dikenal sebagai pribadi rendah hati, tanpa kontroversi, dan selalu memberikan 100% di lapangan hijau. Kabar duka ini tersebar cepat dan memicu reaksi emosional dari rekan setim, mantan pelatih, hingga legenda sepakbola dunia.
2. Sebulan Penuh Kebahagiaan Sebelum Kepergian
Ironisnya, Diogo Jota sedang menikmati salah satu bulan terbaik dalam hidupnya. Tepat sebulan sebelum tragedi terjadi, ia mengangkat trofi Premier League bersama Liverpool pada 25 Mei 2025. Itu adalah penutup musim yang gemilang bagi Jota setelah tampil konsisten dan mencetak beberapa gol penting bagi The Reds.
Tak berhenti di sana, pada 8 Juni, Jota kembali mengukir prestasi. Ia membantu Timnas Portugal menjadi juara UEFA Nations League, mempersembahkan gelar untuk negaranya. Momen itu menambah koleksi pencapaiannya di level internasional.
Kebahagiaan Jota mencapai puncaknya pada 22 Juni ketika ia resmi menikahi Rute Cardoso, kekasih masa kecilnya. Pernikahan keduanya digelar di Gondomar, Portugal, dalam suasana hangat dan penuh cinta. Keduanya dikenal publik sebagai pasangan setia yang selalu saling mendukung di balik layar kehidupan sang bintang.
Namun siapa sangka, hanya beberapa hari setelah mengucap janji suci, takdir berkata lain. Kebahagiaan yang mereka rangkai dalam sebulan terakhir berubah jadi kenangan abadi yang mengharukan.
3. Sosok yang Dicintai dan Diabadikan Liverpool
Diogo Jota bukan sekadar pemain. Ia adalah sosok panutan, baik di ruang ganti maupun di luar lapangan. Rekan-rekannya di Liverpool mengenangnya sebagai pribadi yang selalu tersenyum dan tak pernah menimbulkan masalah. Ia dicintai oleh pelatih, staf, hingga suporter.
Saking dalamnya kesedihan, Liverpool dikabarkan akan mengistirahatkan nomor punggung 20, sebagai bentuk penghormatan dan pengabadian nama Jota selamanya di Anfield. "Nomor itu kini hanya milik Jota. Dan ia akan selalu bersama kami," ungkap salah satu staf pelatih The Reds.
Tak hanya Liverpool, bintang Portugal seperti Cristiano Ronaldo pun menyampaikan belasungkawa mendalam. Dalam sebuah unggahan emosional, Ronaldo menyebut Jota sebagai “adik kecil yang selalu memberi semangat dalam latihan dan pertandingan.”
Suporter Liverpool pun mengenang kembali chant khas mereka untuk Jota, yang kini terdengar lebih menyentuh dan pilu. Lagu dukungan itu akan terus dikenang sebagai bagian dari warisan sang striker Portugal.
4. Warisan Cinta dan Keteladanan Seorang Diogo
Jota meninggalkan jejak yang jauh lebih besar dari statistik di lapangan. Ia adalah lambang kerja keras, kesetiaan, dan kedewasaan seorang atlet. Tidak banyak pemain yang mampu menggabungkan ketajaman di depan gawang dengan sikap rendah hati seperti dirinya.
Dalam kariernya bersama Liverpool sejak 2020, Jota mencatatkan 167 penampilan dan mencetak puluhan gol penting di semua kompetisi. Ia menjadi sosok vital dalam era kebangkitan The Reds setelah didatangkan dari Atletico Madrid.
Namun lebih dari itu, Jota akan dikenang sebagai pria yang tahu apa itu arti keluarga. Kecintaannya pada Rute, kedekatannya dengan Andre, dan perannya sebagai kepala keluarga adalah cerminan nilai yang ia bawa sejak kecil.
Kini, meski raganya telah tiada, semangat Jota akan terus hidup. Di setiap nyanyian suporter, di setiap nomor 20 yang dikenang, dan di setiap langkah rekan-rekannya di lapangan.