Dibantai Jepang 0-6, Hadiah Jam Rolex untuk Timnas Indonesia Jadi Bahan Sindiran Netizen

1. Kekalahan Telak yang Mengecewakan
Kuatbaca.com - Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Jepang dengan skor mencolok 0-6 dalam laga terakhir putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Bertanding di Suita City Football Stadium, Osaka, pada Selasa (10/6/2025), pasukan Garuda tak mampu mengimbangi permainan Samurai Biru yang tampil dominan sejak menit pertama.
Dalam statistik, Jepang menguasai 71% bola dan melancarkan 21 tembakan, 12 di antaranya tepat sasaran. Indonesia tak mampu membalas satu pun dengan tembakan on target. Gol-gol Jepang dicetak oleh Daichi Kamada (15’, 45+6’), Takefusa Kubo (19’), Ryoya Morishita (55’), Shuto Machino (58’), dan Mao Hosoya (80’). Kekalahan ini sekaligus menutup perjalanan Indonesia di fase ini tanpa kelolosan ke babak berikutnya.
2. Sorotan Netizen: Dari Strategi Hingga Sindiran Rolex
Di tengah kekecewaan atas kekalahan besar, media sosial ramai dengan reaksi netizen. Banyak yang menyoroti kelemahan teknis seperti transisi buruk, kesalahan positioning, dan minimnya kreativitas serangan. Namun, perhatian netizen justru juga tertuju pada hal yang tidak kalah menarik—jam tangan Rolex yang sebelumnya diberikan Presiden Prabowo Subianto kepada para pemain timnas usai kemenangan atas China.
Jam tangan mewah itu menjadi bahan candaan warganet yang menyindir ketidakseimbangan antara apresiasi besar dan performa buruk di lapangan. Brand “Rolex” bahkan sempat masuk jajaran trending topic karena saking banyaknya komentar sarkastik.
3. Rolex Jadi Meme: Sindiran Kreatif ala Netizen Indonesia
Beberapa komentar netizen yang viral di antaranya:
- “Rolex dibalikin g pak???”
- “Tenang bang, kalah dari Jepang diganti Rolex-nya sama Seiko 5, biar lebih Jepang feel-nya.”
- “Coba Rolex-nya dikasih setelah lawan Jepang, mungkin hasilnya beda, kalahnya cuma 1-0.”
- “Efek jam Rolex, jalan jadi miring karena keberatan.”
- “Jam Rolex udah disabotase asing, katanya ditaruh radiasi biar pemain lemes.”
- “Habis ini Rolex jadi program nasional kayak makan siang gratis, biar semua rakyat bisa ingat waktu.”
Candaan tersebut mencerminkan kekecewaan publik yang berharap Timnas Indonesia menunjukkan performa lebih baik usai mendapatkan perhatian luar biasa dari presiden. Meskipun hadiah jam tangan bernilai ratusan juta rupiah itu diberikan sebagai bentuk penghargaan pribadi dari Prabowo, publik menilainya sebagai momen yang terlalu cepat untuk dirayakan secara mewah.
4. Kritik Tersirat: Soal Proses dan Pembangunan Sepak Bola
Di antara candaan, terselip kritik tajam yang menyoroti bagaimana Timnas Indonesia dibangun. Netizen membandingkan sistem sepak bola Indonesia dengan Jepang yang telah lama menanamkan pembinaan usia dini, kompetisi yang konsisten, dan infrastruktur profesional. Beberapa menyebut bahwa keberhasilan dalam sepak bola tidak bisa diraih hanya dengan motivasi sesaat atau hadiah mewah, tapi harus melewati proses panjang dan sistematis.
“Timnas bagus itu nggak dibentuk dalam waktu singkat. Dimulai dari pendidikan pemain muda, kompetisi bagus, dan pembinaan berkelanjutan,” tulis akun @bebas_175.
Hadiah Tak Selalu Jadi Solusi
Kekalahan menyakitkan Timnas Indonesia dari Jepang menyisakan banyak pelajaran. Bukan hanya soal strategi bermain, tapi juga tentang ekspektasi, apresiasi, dan realita di lapangan. Jam Rolex mungkin simbol motivasi, namun performa dan hasil adalah cerminan dari sistem yang jauh lebih kompleks.
Jika Indonesia ingin bersaing di level dunia, investasi terbesar seharusnya bukan sekadar hadiah individu, tetapi perbaikan menyeluruh pada akar sepak bola nasional.