Debut Menggoda Liam Delap, Sekarang Bola di Kaki Maresca

Kuatbaca - Penampilan perdana Liam Delap bersama Chelsea menyisakan harapan baru di lini depan klub asal London tersebut. Meski baru masuk dari bangku cadangan, kehadirannya langsung berdampak positif, menciptakan assist dan menyumbang energi baru di tengah lapangan. Kini, pilihan ada di tangan sang pelatih, Enzo Maresca, apakah akan memberikan kepercayaan lebih kepada talenta muda ini di laga-laga selanjutnya.
Tampil Singkat, Tapi Efektif
Laga perdana Delap terjadi saat Chelsea berhadapan dengan Los Angeles FC dalam ajang Piala Dunia Antarklub 2025. Bermain di Mercedes-Benz Stadium, pertandingan ini dimenangkan The Blues dengan skor 2-0, berkat gol dari Pedro Neto dan Enzo Fernandez. Namun, sorotan tak hanya tertuju pada pencetak gol, melainkan pada Delap yang masuk di babak kedua.
Ia menggantikan Nicolas Jackson di menit ke-64. Meski hanya tampil kurang dari setengah jam, Delap langsung menunjukkan kualitasnya. Hanya butuh 14 menit di lapangan untuk mencetak assist yang mengantarkan Chelsea mengunci kemenangan. Aksi cepat, cermat, dan penuh percaya diri itu menjadi perkenalan ideal untuk seorang pemain muda yang baru masuk ke tim utama.
Membuka Peluang dalam Persaingan Ketat
Persaingan di lini depan Chelsea selama beberapa tahun terakhir bukanlah medan yang mudah bagi striker mana pun. Banyak nama besar datang dengan reputasi mentereng, tapi berakhir tenggelam dalam tekanan dan ekspektasi. Dari Romelu Lukaku hingga Alvaro Morata, kutukan nomor punggung sembilan seakan menjadi momok.
Namun Delap, dengan status pemain muda yang minim beban dan penuh antusiasme, tampil tanpa rasa gentar. Ia terlihat ringan melangkah, tidak terbebani sejarah kegagalan para pendahulunya. Energi seperti inilah yang mungkin sedang dicari Maresca—seorang pemain yang belum terkontaminasi tekanan masa lalu dan siap menciptakan cerita baru di Stamford Bridge.
Pilihan Menarik untuk Maresca
Enzo Maresca, pelatih anyar Chelsea yang datang dengan segudang harapan, kini punya opsi tambahan di lini serangnya. Delap bukan hanya sekadar pelapis Nicolas Jackson atau alternatif darurat, tapi bisa menjadi alat taktik yang fleksibel. Kekuatan fisik, pergerakan agresif, dan kemampuan membaca ruang membuatnya menarik untuk dipoles lebih lanjut.
Maresca dikenal sebagai pelatih yang menyukai permainan progresif, dengan penyerang yang bisa terlibat dalam build-up play dan memberi ancaman di kotak penalti. Delap, dengan gaya bermain yang dinamis, tampak cocok dengan filosofi ini. Jika diasah dan diberi menit bermain yang cukup, bukan tidak mungkin ia bisa berkembang menjadi senjata utama Chelsea musim ini.
Nomor punggung sembilan di Chelsea memiliki sejarah kelam. Terlalu banyak penyerang yang gagal memenuhi ekspektasi dengan nomor ini di punggung mereka. Namun kutukan, sejatinya, hanyalah cerita lama yang bisa dipatahkan dengan keberanian dan performa konsisten.
Delap tidak datang dengan status bintang besar. Justru itulah yang bisa menjadi kekuatannya. Ia bisa tumbuh tanpa sorotan berlebihan, membuktikan diri lewat kerja keras, bukan janji-janji. Jika performanya berlanjut dan terus meningkat, bukan tidak mungkin dia menjadi pemain yang akhirnya menyudahi kutukan itu—dengan gaya yang sederhana, tapi mematikan.
Debut Delap adalah langkah kecil, tapi bermakna. Chelsea, yang sedang membangun ulang identitasnya bersama Maresca, membutuhkan figur-figur muda yang bisa menjadi pondasi jangka panjang. Dalam konteks itu, Delap telah memberikan sinyal positif bahwa dirinya layak dipertimbangkan.
Tentu, jalan masih panjang dan satu pertandingan belum cukup untuk menjadikan seseorang sebagai andalan. Tapi sepak bola adalah soal momentum, dan Delap telah mengambil langkah pertama dengan percaya diri. Kini, tinggal bagaimana Maresca melihat potensi itu dan memanfaatkannya sebaik mungkin.