Kuatbaca.com - Terdengar kencang desas-desus bahwa Ultimate Fighting Championship (UFC) sedang mempertimbangkan gelaran pertarungan ulang antara Israel Adesanya dan Sean Strickland. Namun, keputusan ini tampaknya menimbulkan kontroversi di kalangan petarung UFC.
Israel Adesanya, yang sebelumnya memiliki catatan prestasi mengagumkan, harus menyerahkan sabuk juara kelas middleweight-nya kepada Sean Strickland di UFC 293. Kekalahan ini tentu mengejutkan banyak pihak, dan tampaknya menambah keinginan untuk sebuah rematch. Dana White, Presiden UFC, menyatakan ketertarikannya untuk mengatur pertarungan ulang antara keduanya, dengan alasan pertarungan tersebut menarik perhatian banyak penggemar dan terbukti mendebarkan.
Namun, tidak semua orang setuju dengan gagasan tersebut. Beberapa petarung kelas middleweight merasa bahwa UFC terlalu memberi keistimewaan kepada Adesanya, dengan memberinya kesempatan berturut-turut untuk rematch setelah kekalahan.
Dricus Du Plessis, salah satu petarung bintang asal Afrika Selatan, mengungkapkan ketidaksetujuannya dengan potensi rematch. Menurutnya, sudah waktunya kelas middleweight menyambut era baru. Dia menambahkan bahwa dia sendiri pernah mendapat janji untuk mendapatkan kesempatan memperebutkan gelar juara, dan merasa tidak seharusnya kesempatan tersebut disalip oleh rematch antara Adesanya dan Strickland.
Marvin Vettori, petarung handal lainnya, juga merasa bahwa era Adesanya seharusnya telah berakhir. Baginya, UFC perlu memberi kesempatan kepada petarung lain untuk meraih gelar juara. Dia bahkan menekankan kualitas perjuangan Sean Strickland dan menyatakan bahwa sudah saatnya ada juara baru di kelas ini.
Hal ini bukan kali pertama Adesanya diberikan kesempatan rematch.
Sebelumnya, ia juga pernah menghadapi Alex Pereira untuk kedua kalinya setelah kalah di pertarungan pertama. Hasilnya? Adesanya berhasil mengalahkan Pereira pada pertemuan kedua mereka.
Meskipun begitu, tidak dapat disangkal bahwa kelas middleweight UFC kini memiliki banyak talenta yang siap mengambil alih panggung. Nama-nama seperti Dricus Du Plessis, Paulo Costa, hingga pendatang baru seperti Khamzat Chimaev, menunjukkan potensi besar untuk menjadi juara selanjutnya. UFC tentunya harus mempertimbangkan keputusannya dengan cermat, dengan mempertimbangkan aspirasi dan harapan semua petarung di kelas ini.
Sebagai organisasi seni bela diri campuran terkemuka di dunia, UFC memiliki tanggung jawab untuk memastikan kompetisi yang adil dan memberikan kesempatan yang sama kepada semua petarungnya. Kontroversi mengenai rematch antara Adesanya dan Strickland menyoroti betapa pentingnya bagi UFC untuk terus membangun kepercayaan dan integritas dalam setiap keputusannya.
(*)