Dean Huijsen: Tak Terbebani Status Bek Termahal, Fokus Bawa Madrid Berjaya

Bek muda Dean Huijsen menegaskan bahwa ia tidak merasa terbebani dengan status sebagai pemain belakang termahal yang pernah direkrut Real Madrid. Pemain berusia 20 tahun itu menyebut bahwa label harga hanyalah bagian dari proses transfer yang berada di luar kendalinya sebagai pemain.
Huijsen direkrut dari Bournemouth pada bursa transfer musim panas ini dengan mahar sebesar £50 juta, angka yang membuatnya langsung menjadi sorotan. Meski begitu, sang pemain mengaku tetap tenang dan tak menjadikan nilai transfer sebagai beban.
"Saya tidak terlalu memikirkan soal harga. Nilai transfer itu ditentukan oleh klausul. Jika klausul itu tidak ada, mungkin Bournemouth malah meminta lebih mahal," ujar Huijsen dalam wawancara dengan The Guardian.
Panggilan dari Madrid Ubah Segalanya
Huijsen awalnya tak memiliki rencana untuk meninggalkan Inggris dalam waktu dekat. Namun semuanya berubah drastis setelah ia mendapatkan panggilan dari Timnas Spanyol pada Maret lalu, yang menjadi titik balik dalam kariernya.
"Sejak awal saya memang ingin bermain di sini. Begitu Real Madrid menghubungi saya, saya tak lagi mempertimbangkan klub lain. Bagi saya, Madrid adalah klub terbaik di dunia. Tidak ada pilihan lain ketika mereka datang," ungkap Huijsen.
Dapat Sambutan dari Sergio Ramos, Siap Lanjutkan Warisan
Begitu kepindahannya ke Santiago Bernabéu diresmikan, Huijsen mengaku langsung menerima pesan dari Sergio Ramos, mantan kapten dan ikon lini belakang Madrid. Banyak pihak kemudian menyebutnya sebagai penerus Ramos, mengingat gaya bermain dan besarnya investasi yang digelontorkan klub untuknya.
Namun, alih-alih terbebani, Huijsen memilih untuk fokus bekerja dan beradaptasi dengan sistem permainan yang diterapkan pelatih Xabi Alonso.
"Saya merasa cocok dengan filosofi bermain Xabi. Kami sudah berbicara tentang apa yang diharapkan dariku, dan saya siap berkontribusi. Apa pun yang bisa saya lakukan untuk membantu tim, akan saya lakukan dengan sepenuh hati," ucapnya.
"Saya juga merasa percaya diri membawa bola dari belakang dan mengatur tempo permainan. Di sisi lain, kemampuan bertahan tetap menjadi prioritas saya."
Target Jelas: Memburu Trofi Bersama Los Blancos
Berbekal kepercayaan dari pelatih dan semangat yang menggebu, Huijsen menyatakan bahwa dirinya datang ke Madrid bukan untuk sekadar bermain — tetapi untuk memenangkan gelar.
"Saya rasa saya sudah membuktikan bahwa saya siap. Saya ada di sini untuk membantu tim meraih kemenangan. Target saya jelas: saya datang untuk menjuarai kompetisi, bukan untuk sekadar tampil," tegasnya.
Dengan semangat baru dan bekal potensi besar, Dean Huijsen kini siap menorehkan cerita panjang di lini belakang Real Madrid. Apakah ia mampu memenuhi ekspektasi dan melanjutkan warisan para legenda? Waktu yang akan menjawabnya.