Kuatbaca - Menjelang pertandingan penting menghadapi Timnas Indonesia dalam babak Kualifikasi Piala Dunia 2026, tim China menghadapi tantangan besar di lini tengahnya, terutama di posisi gelandang bertahan. Duel yang akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Kamis malam, 5 Juni 2025, ini menjadi momen krusial bagi China yang kini berada di posisi dasar klasemen Grup C dengan hanya mengumpulkan enam poin. Sementara Indonesia menempati posisi keempat dengan koleksi sembilan poin.
Kondisi ini jelas menjadi perhatian serius bagi pelatih China, Branko Ivankovic, yang harus mengatur strategi untuk menutupi kekosongan di lini tengah bertahan.
Salah satu kendala terbesar yang dihadapi pelatih Ivankovic adalah ketidakhadiran Nico Yennaris, gelandang bertahan andalan yang sebelumnya sudah diproyeksikan menjadi tulang punggung tim di laga tersebut. Namun, pemain naturalisasi yang kini membela klub Shanghai Shenhua itu harus meninggalkan skuat karena alasan pribadi.
Selain itu, ada kabar bahwa proses naturalisasi Yennaris belum sepenuhnya tuntas. Masalah kewarganegaraan, terutama soal statusnya yang belum melepaskan kewarganegaraan Amerika Serikat, menjadi hambatan yang cukup mengganggu kelancaran keterlibatannya di timnas China.
Meskipun Yennaris sudah pernah memperkuat China sejak 2019 dan terakhir bermain pada November 2023, ketidakhadirannya di laga nanti menjadi pukulan berat bagi strategi pelatih Ivankovic.
Untuk mengatasi absennya Yennaris, pelatih China menaruh harapan besar pada Yang Mingyang, gelandang muda yang masih berusia 25 tahun. Pemain yang lahir di Basel, Swiss, ini merupakan hasil naturalisasi yang cukup unik karena kedua orang tuanya berasal dari China, sehingga ia memutuskan membela negeri leluhurnya setelah sempat memperkuat Timnas Swiss dari tingkat U-15 hingga U-20.
Yang Mingyang dikenal sebagai pemain yang sangat dinamis dan memiliki peran vital dalam menggerakkan permainan timnya. Saat ini ia membela Chengdu Rongcheng, klub di liga China. Laga melawan Indonesia akan menjadi ujian besar bagi Yang Mingyang karena ini adalah kesempatan pertamanya bermain secara penuh di level internasional bersama timnas China.
Sebagai gelandang bertahan, Yang harus bisa menampilkan ketenangan dan penguasaan taktik yang matang agar mampu menambal kekosongan yang ditinggalkan Yennaris.
Laga melawan Indonesia bukan sekadar pertandingan biasa bagi China. Ini adalah pertandingan yang sangat penting untuk menjaga asa lolos dari babak kualifikasi. Dengan posisi yang saat ini berada di dasar klasemen, China butuh kemenangan demi memperbaiki peluang mereka.
Sementara itu, Indonesia dengan kondisi cukup baik tentu juga tidak akan membiarkan lawannya leluasa menguasai pertandingan. Duel ini diprediksi akan berjalan ketat dan penuh tensi karena masing-masing tim sangat membutuhkan poin.
Selain penyesuaian posisi gelandang bertahan, pelatih Branko Ivankovic juga harus memastikan seluruh pemain lain dalam kondisi prima. Dengan adanya ketidakhadiran pemain kunci, strategi permainan akan disusun ulang untuk memaksimalkan kekuatan yang ada.
Bagi Yang Mingyang dan pemain naturalisasi lainnya, momen ini menjadi panggung besar yang menuntut fokus dan penampilan terbaik. Keberhasilan China dalam mengatasi masalah internal dan tampil maksimal di lapangan akan sangat menentukan langkah mereka selanjutnya dalam turnamen ini.
Situasi ini menegaskan betapa persaingan di Kualifikasi Piala Dunia sangat ketat dan menuntut kesiapan fisik dan mental setiap pemain, terutama di posisi-posisi vital seperti gelandang bertahan yang kerap menjadi kunci keseimbangan tim. Indonesia tentu harus memanfaatkan kondisi ini untuk meraih hasil positif saat menjamu China nanti.