Cesc Fabregas Tegaskan Loyalitas pada Como, Tolak Godaan Klub Besar Serie A

1. Dari Gelandang Bintang ke Juru Taktik: Perjalanan Fabregas di Como
Kuatbaca.com - Cesc Fabregas, mantan gelandang top dunia yang pernah membela Arsenal, Barcelona, dan Chelsea, kini memantapkan kiprahnya di dunia kepelatihan. Setelah gantung sepatu pada 2023, Fabregas tidak langsung menjauh dari lapangan hijau. Ia memilih melanjutkan kariernya sebagai pelatih di klub terakhir tempat ia bermain, Como 1907, yang berbasis di Italia.
Mulanya, Fabregas mengisi posisi pelatih tim U-19. Tak butuh waktu lama, ia naik menjadi asisten pelatih tim utama, dan setahun berikutnya dipromosikan menjadi pelatih kepala. Perjalanan yang tergolong cepat dan impresif, mengingat dunia kepelatihan profesional menuntut adaptasi tinggi.
2. Sukses Bawa Como Promosi ke Serie A
Keputusan Como mempercayakan kursi pelatih kepada Fabregas terbukti tepat. Dalam musim pertamanya sebagai pelatih utama, pria asal Spanyol itu berhasil mengantarkan Como promosi ke Serie A di musim 2024/2025. Prestasi ini bukan hanya pencapaian gemilang bagi klub, tetapi juga menjadi bukti kapasitas Fabregas sebagai pelatih muda berbakat.
Musim pertamanya di kasta tertinggi sepak bola Italia pun berjalan cukup mulus. Como kini duduk di peringkat ke-11 klasemen Serie A, dengan koleksi 42 poin dari 34 pertandingan. Mereka hanya terpaut satu poin dari Torino yang berada di posisi ke-10, membuka peluang untuk finis di 10 besar.
3. Fabregas Dilirik Klub-Klub Elite Italia
Penampilan solid Como dan gaya kepemimpinan Fabregas tak luput dari sorotan. AS Roma dan AC Milan, dua raksasa Serie A yang sedang mencari pelatih baru, dikabarkan menaruh minat besar terhadapnya. Fabregas dinilai sebagai sosok potensial yang bisa membawa angin segar bagi klub-klub besar.
Namun, walau godaan itu datang dari klub-klub prestisius, Fabregas memilih untuk tetap bertahan di Como.
4. Setia pada Kontrak, Hormati Kepercayaan Como
Dalam wawancaranya dengan media Italia Corriere dello Sport, Fabregas menegaskan bahwa dirinya masih berkomitmen penuh untuk Como. Ia mengaku punya proyek pribadi untuk terus berkembang sebagai pelatih dan tak ingin mengkhianati klub yang telah memberinya kesempatan besar.
“Saya sudah menandatangani kontrak dan akan menghormatinya,” tegas Fabregas.
Untuk diketahui, kontrak Fabregas dengan Como berlaku hingga musim panas 2028. Selama periode tersebut, klub juga memberikan dukungan penuh, termasuk mewujudkan permintaan pemain-pemain yang direkomendasikan oleh Fabregas demi memperkuat skuad.
5. Tak Ada Alasan untuk Pergi, Fabregas Masih Betah
Bagi Fabregas, Como bukan sekadar tempat kerja, tetapi juga rumah baru. Ia menyadari bahwa tahun pertamanya sebagai pelatih penuh tantangan, namun berkat dukungan klub dan kerja keras tim, mereka mampu berkembang bersama.
“Tahun pertama di sini tidak mudah. Namun setelahnya, kami semua berproses lebih baik,” ujarnya.
Fabregas juga menyiratkan keinginannya untuk membawa Como melangkah lebih jauh di musim-musim mendatang. Ambisinya tidak sekadar bertahan di Serie A, tetapi juga menjadikan Como sebagai tim yang kompetitif di papan atas.
6. Proyek Jangka Panjang Como dan Masa Depan Fabregas
Como 1907 tengah membangun proyek jangka panjang untuk tumbuh sebagai kekuatan baru di sepak bola Italia. Keberadaan Fabregas sebagai pelatih utama menjadi pusat dari proyek tersebut. Dengan kombinasi pengalaman, filosofi permainan modern, dan loyalitas tinggi, Como tampaknya ingin menciptakan cerita baru seperti yang pernah dilakukan klub-klub seperti Atalanta atau Parma di era keemasannya.
Cesc Fabregas menunjukkan bahwa loyalitas dan komitmen masih hidup dalam dunia sepak bola modern. Di tengah ketertarikan dari klub-klub besar, ia memilih untuk melanjutkan misinya bersama Como klub yang telah memberinya awal baru sebagai pelatih. Masa depan mungkin membawa Fabregas ke panggung yang lebih besar, namun untuk saat ini, Como tetap menjadi prioritas utama dalam perjalanan kariernya.