Cassano Sarankan Juventus Ganti Thiago Motta dengan Roberto Mancini

26 December 2024 09:18 WIB

Kuatbaca.com - Performa Juventus di Liga Italia 2024/2025 sejauh ini mendapat sorotan tajam, salah satunya datang dari mantan pemain Timnas Italia, Antonio Cassano. Cassano menilai bahwa Juventus, yang kini berada di posisi keenam klasemen sementara dengan 31 poin dari 17 pertandingan, tidak menunjukkan perkembangan signifikan di bawah asuhan Thiago Motta. Meskipun belum pernah kalah dalam liga, Juventus lebih banyak bermain imbang (10 kali) daripada menang, termasuk dalam empat laga beruntun yang berakhir dengan hasil seri. Situasi ini mengundang kritik dan saran dari Cassano agar klub yang dijuluki "Si Nyonya Tua" ini mencari pelatih baru untuk menggantikan Motta.

Menurut Cassano, Juventus membutuhkan pelatih dengan pengalaman dan kemampuan yang lebih mumpuni untuk bisa bersaing di papan atas Serie A. Ia menyarankan Roberto Mancini, mantan pelatih Timnas Italia yang membawa Azzurri menjuarai Piala Eropa 2020, sebagai kandidat yang tepat untuk menggantikan Motta. Cassano berpendapat bahwa Mancini memiliki kualitas yang dibutuhkan oleh klub sebesar Juventus, dan ia yakin Mancini akan kembali ke dunia manajerial setelah sebelumnya dipecat dari posisi pelatih Arab Saudi.

1. Masalah Performa Juventus di Bawah Thiago Motta

Thiago Motta, yang baru melatih Juventus pada musim panas 2024 setelah sebelumnya sukses bersama Bologna, kini dihadapkan pada tantangan berat. Meskipun ia berhasil membawa Bologna menembus zona Liga Champions, perjalanannya bersama Juventus sejauh ini tidak menggembirakan. Juventus kesulitan meraih kemenangan konsisten, yang menjadi hal utama dalam sebuah klub dengan ambisi besar seperti Juventus. Sejumlah hasil imbang yang diraih, termasuk beberapa pertandingan beruntun yang gagal dimenangkan, membuat suporter dan pengamat sepakbola mempertanyakan efektivitas kepemimpinan Motta di Turin.

Cassano menilai, meskipun Motta memiliki potensi sebagai pelatih muda, ia belum mampu memberikan dampak signifikan bagi Juventus.

"Thiago Motta tidak melakukan pekerjaan dengan baik," ucap Cassano.

Pendapat ini menyarankan bahwa Juventus membutuhkan sosok yang lebih berpengalaman untuk mengelola tekanan dan tuntutan besar yang datang bersama nama besar klub ini. Sebagai klub papan atas, Juventus seharusnya memiliki pelatih dengan kapasitas luar biasa, yang tidak hanya mampu merancang strategi tetapi juga menangani berbagai situasi sulit di dalam klub.

2. Roberto Mancini: Pelatih Pantas untuk Juventus

Antonio Cassano melihat Roberto Mancini sebagai sosok yang sangat tepat untuk melatih Juventus, mengingat pengalaman dan prestasi yang dimilikinya. Mancini baru saja didepak dari posisinya sebagai pelatih Arab Saudi setelah beberapa waktu melatih di sana. Sebelumnya, di bawah asuhan Mancini, Italia sukses menjuarai Piala Eropa 2020, yang menjadi pencapaian luar biasa dalam sejarah sepakbola Italia. Meskipun setelah itu karir Mancini bersama Timnas Italia mengalami beberapa ketegangan, tidak dapat dipungkiri bahwa ia adalah pelatih berkelas yang mampu mengelola tim besar.

Menurut Cassano, Mancini adalah pelatih yang dapat mengembalikan kejayaan Juventus, terutama karena rekam jejaknya yang mentereng dalam menangani tim-tim besar.

"Klub papan atas membutuhkan manajer papan atas, bukan hanya pelatih biasa," ujar Cassano, menekankan bahwa sosok Mancini lebih dari sekadar pelatih, tetapi juga seorang manajer yang bisa menangani segala situasi yang ada di dalam tim besar seperti Juventus.

3. Thiago Motta dan Tantangan di Juventus

Thiago Motta, yang baru saja memulai petualangan di Juventus, memang menghadapi tantangan yang tidak mudah. Menggantikan pelatih sebelumnya, Massimiliano Allegri, yang sudah memberi banyak gelar kepada klub, membuat Motta berada dalam tekanan besar. Meskipun memiliki visi modern dan pengalaman yang cukup baik di Bologna, Motta harus menghadapi ekspektasi tinggi dari manajemen dan suporter Juventus yang ingin melihat klub ini kembali menjadi penguasa Serie A.

Namun, di tengah-tengah tantangan yang ada, Motta harus menemukan cara untuk meningkatkan permainan Juventus dan membawa tim kembali ke jalur kemenangan. Dengan pemain-pemain berbakat seperti Dusan Vlahovic, Juventus seharusnya bisa tampil lebih baik. Sayangnya, banyak pertandingan yang berakhir dengan hasil seri, yang tentu saja tidak memuaskan bagi klub sekelas Juventus yang mengincar gelar domestik maupun kompetisi Eropa.

4. Apakah Juventus Perlu Mengganti Pelatihnya?

Keputusan untuk mengganti pelatih bukanlah hal yang mudah dalam dunia sepakbola, apalagi untuk klub sebesar Juventus. Meskipun Motta masih terikat kontrak jangka panjang, dan musim ini baru berjalan setengah jalan, kritik terhadap performanya sudah cukup keras. Antonio Cassano memberikan saran dengan nama Roberto Mancini sebagai kandidat pengganti yang ideal. Namun, keputusan akhir tetap ada di tangan manajemen Juventus, yang harus mempertimbangkan berbagai aspek, mulai dari visi jangka panjang klub hingga kebutuhan mendesak untuk kembali bersaing di puncak Serie A.

Meski demikian, banyak yang berharap agar Juventus bisa segera menemukan kembali formula kemenangan yang membuat mereka menjadi salah satu klub terbaik di Eropa. Pelatih baru atau tidak, tujuan utama Juventus tetaplah memenangkan trofi, dan untuk itu, perubahan besar mungkin diperlukan. (*)

olahraga

Fenomena Terkini






Trending