Carragher Dikecam Usai Komentar Kontroversial soal Piala Afrika

25 February 2025 09:06 WIB
fbl-afr-afcon-2021-2022-ngr-egy_43.jpeg

Kuatbaca - Jamie Carragher kembali menjadi sorotan setelah pernyataannya yang dinilai meremehkan Piala Afrika. Mantan bek Liverpool itu menyebutkan bahwa ajang yang kerap dimainkan Mohamed Salah tersebut bukan turnamen besar, sehingga menjadi salah satu alasan mengapa bintang Mesir itu sulit memenangkan Ballon d'Or.

Komentar tersebut muncul saat Carragher hadir dalam program Sky Sports bersama Micah Richards, Daniel Sturridge, dan Roy Keane. Dalam diskusi itu, ia membahas peluang Salah dalam perebutan penghargaan individu bergengsi di dunia sepak bola. Carragher menilai bahwa meskipun Salah tampil gemilang bersama Liverpool, keikutsertaannya di Piala Afrika menjadi hambatan besar untuk bersaing dalam penghargaan Ballon d'Or.

Piala Afrika Dinilai Tidak Setara dengan Liga Champions

Menurut Carragher, Piala Afrika tidak memiliki level yang sama dengan Liga Champions atau turnamen besar lainnya. Hal ini dianggap menjadi faktor yang membuat pemain dari benua Afrika lebih sulit mendapat pengakuan di panggung internasional. Namun, pernyataan ini justru mengundang banyak reaksi keras dari berbagai pihak yang menganggap Carragher meremehkan turnamen besar di benua Afrika.

Komentar tersebut pun segera menjadi perbincangan hangat, terutama di kalangan penggemar sepak bola Afrika dan pemain yang pernah berkompetisi di Piala Afrika. Banyak yang berpendapat bahwa pernyataan tersebut menunjukkan kurangnya apresiasi terhadap sepak bola di luar Eropa.

Ahmed Elmohamady Beri Sindiran Tajam

Salah satu reaksi keras datang dari Ahmed Elmohamady, mantan pemain timnas Mesir yang pernah memperkuat klub-klub Premier League seperti Sunderland, Hull City, dan Aston Villa. Melalui media sosial, Elmohamady menyindir Carragher dengan mengatakan bahwa mantan bek Liverpool itu tidak memahami arti sebuah turnamen besar karena dirinya sendiri tidak pernah memenangkannya.

"Piala Afrika adalah turnamen besar. Saya bangga pernah memenangkannya dua kali," ujar Elmohamady dalam responsnya yang langsung mendapat dukungan dari banyak pihak.

Meski Salah telah mencapai banyak prestasi bersama Liverpool, termasuk menjuarai Liga Champions dan Premier League, ia masih belum berhasil membawa Mesir meraih gelar juara Piala Afrika. Pemain andalan The Pharaohs itu dua kali harus puas sebagai runner-up, yakni pada edisi 2017 dan 2021.

Tahun ini, Salah berpeluang kembali tampil di Piala Afrika 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 18 Desember mendatang di Maroko. Jika turun dalam ajang tersebut, ini akan menjadi partisipasi kelimanya di turnamen yang sangat prestisius bagi sepak bola Afrika. Sejauh ini, Salah telah mencetak tujuh gol dalam kompetisi ini sejak debutnya pada 2017.

Piala Afrika, Turnamen Bergengsi yang Tak Bisa Diremehkan

Piala Afrika merupakan salah satu turnamen internasional tertua dan paling bergengsi di dunia. Banyak pemain bintang seperti George Weah, Didier Drogba, Samuel Eto'o, hingga Sadio Mané menjadikan turnamen ini sebagai ajang untuk membuktikan kualitas mereka di level internasional. Oleh karena itu, komentar Carragher yang meremehkan kompetisi ini dianggap tidak menghormati sejarah panjang dan pentingnya Piala Afrika bagi para pemain serta pendukung sepak bola Afrika.

Isu mengenai pemain Afrika yang sulit memenangkan Ballon d'Or bukanlah hal baru. Sejak George Weah meraih penghargaan tersebut pada 1995, belum ada lagi pemain dari benua Afrika yang mendapat pengakuan serupa. Meskipun banyak pemain asal Afrika yang tampil luar biasa di level klub, faktor seperti eksposur media dan persepsi terhadap turnamen di luar Eropa sering kali menjadi penghambat mereka dalam bersaing meraih penghargaan individu tertinggi.

Dengan komentar kontroversial ini, Carragher kini tengah menghadapi kritik dari berbagai kalangan, terutama dari komunitas sepak bola Afrika yang merasa bahwa Piala Afrika layak mendapatkan penghormatan yang lebih besar dari dunia sepak bola global.

olahraga

Fenomena Terkini






Trending