Bukayo Saka, Cedera Hamstring, dan Buku yang Mengubah Cara Pandangnya

11 June 2025 13:20 WIB
bukayo-saka-1_169.jpeg

1. Momen Sulit Jelang Natal: Cedera yang Mengubah Segalanya

Kuatbaca.com - Bukayo Saka, salah satu pilar muda Arsenal dan Timnas Inggris, harus menghadapi kenyataan pahit menjelang akhir tahun 2024. Cedera hamstring yang cukup serius membuatnya harus naik meja operasi hanya sehari sebelum Natal. Robeknya otot hamstring yang terjadi pada 21 Desember itu bukan sekadar masalah fisik, tapi juga ujian mental bagi pemain berusia 23 tahun tersebut.

Keputusan untuk segera menjalani operasi tanpa menunggu masa liburan menjadi pilihan sulit. Namun, Saka tak punya banyak waktu untuk ragu. Ia menjalani operasi di hari berikutnya, yang membuatnya melewatkan momen kebersamaan keluarga di tengah suasana libur yang seharusnya hangat dan menyenangkan.

Proses pemulihan pun berjalan panjang. Saka absen dari lapangan hijau hingga akhir Maret 2025, kehilangan momen penting bersama Arsenal yang sedang bertarung dalam persaingan ketat di Liga Inggris. Absennya Saka turut berkontribusi pada penurunan performa tim, yang pada akhirnya gagal mengangkat trofi musim itu.

Meski sebelumnya sempat mengalami beberapa cedera ringan, ini menjadi cedera terburuk sekaligus masa absen terpanjang yang dialami Saka sejak debut profesionalnya bersama The Gunners. Dan dari titik terendah inilah, ia mulai menemukan pelajaran kehidupan yang lebih luas dari sekadar sepak bola.

2. Temuan yang Mencerahkan: Buku 'The Power of Now'

Di tengah masa pemulihan yang penuh tantangan, Saka mendapat hadiah yang tak terduga namun sangat berarti. Carlos Cuesta, salah satu asisten pelatih Mikel Arteta, memberikan sebuah buku yang menurutnya bisa membantu Saka menghadapi masa sulit. Buku itu adalah The Power of Now karya Eckhart Tolle.

Buku tersebut tidak hanya memberikan semangat, tetapi benar-benar mengubah cara Saka memandang hidup. Ia belajar tentang pentingnya hidup di saat ini, tanpa terlalu tenggelam dalam rasa sesal masa lalu atau kekhawatiran terhadap masa depan. Sebuah filosofi hidup yang terasa sederhana, namun sangat dalam maknanya bagi seorang atlet muda yang sedang meniti karier dan berjuang dari cedera.

Saka mengaku seringkali dihantui pikiran negatif seperti, “Apakah saya bisa kembali sebaik dulu?” atau “Apa yang salah sampai saya bisa cedera?” Namun melalui buku itu, ia memahami bahwa terlalu memikirkan hal-hal di luar kendali hanya akan meracuni energi positif yang diperlukan untuk sembuh dan bangkit.

Kini, ia lebih memilih untuk bertanya pada dirinya sendiri satu hal penting: “Apa yang penting saat ini?” Sebuah pertanyaan sederhana, namun menjadi kunci ketenangan dan fokusnya selama masa pemulihan.

3. Menemukan Keseimbangan Hidup di Luar Sepak Bola

Cedera panjang ternyata menjadi peluang Saka untuk menyeimbangkan kembali kehidupannya. Ia memiliki lebih banyak waktu untuk bersama keluarga, merefleksikan perjalanan karier, dan memaknai ulang tujuan hidupnya sebagai pesepak bola dan pribadi.

Sebagai bintang muda yang sejak remaja telah hidup dalam tekanan performa tinggi, momen jeda ini menjadi kesempatan langka untuk kembali ‘menginjak tanah’. Ia tak lagi hanya fokus pada ambisi trofi atau statistik individu, tapi juga belajar untuk mensyukuri perjalanan dan kesehatan mental yang stabil.

Menurut Saka, hidup bukan hanya tentang menjadi pemenang di lapangan, tetapi juga soal menjadi pribadi yang utuh dan bahagia di luar pertandingan. Filosofi ini akan terus ia bawa dalam setiap pertandingan dan latihan, agar tidak terjebak dalam tekanan tanpa akhir dari industri sepak bola modern.

Perubahan pola pikir ini juga membuatnya semakin dewasa dalam menerima kenyataan bahwa tidak semua bisa dikontrol. Yang terpenting adalah bagaimana ia merespons dan memaksimalkan momen yang ada sekarang.

4. Musim Baru, Semangat Baru: Arsenal dan Harapan Gelar

Meski musim lalu harus puas sebagai runner-up lagi, semangat Saka dan rekan-rekannya tidak padam. Ia tahu bahwa Arsenal memiliki potensi besar untuk menjadi juara, apalagi setelah beberapa musim terakhir selalu bersaing di papan atas.

Persaingan di Liga Inggris kian ketat, dengan tim-tim seperti Chelsea, Tottenham, dan bahkan Crystal Palace menunjukkan performa mengejutkan. Namun dengan skuat muda penuh talenta dan gaya bermain menyerang khas Arteta, Arsenal tetap menjadi kandidat kuat untuk meraih gelar musim depan.

Saka ingin kembali dengan kondisi terbaik dan mentalitas baru. Ia tak lagi terobsesi dengan hasil akhir, tetapi fokus pada proses dan kontribusi nyata setiap kali mengenakan jersey merah-putih Arsenal. Buku The Power of Now kini menjadi salah satu ‘senjata rahasia’ dalam pertarungannya menghadapi tekanan dan harapan.

Dengan tubuh yang pulih dan pikiran yang tercerahkan, Saka siap untuk musim baru. Ia percaya bahwa kunci kesuksesan sejati bukan hanya terletak pada fisik dan taktik, tapi juga pada kedewasaan emosional dan ketenangan dalam menghadapi berbagai kemungkinan.

olahraga

Fenomena Terkini






Trending