Brasil Bungkam Paraguay, Amankan Tiket ke Piala Dunia 2026

Kuatbaca - Sao Paulo – Brasil akhirnya mencatatkan kemenangan penting di bawah arahan pelatih anyar Carlo Ancelotti. Menghadapi Paraguay dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL, Selecao menang tipis 1-0 di hadapan pendukung sendiri. Hasil ini memastikan langkah mereka menuju putaran final Piala Dunia 2026 di Amerika Utara.
Start Baru, Harapan Baru
Di stadion ikonik Neo Química Arena, Rabu pagi waktu Indonesia, publik sepak bola Brasil menantikan penampilan perdana tim nasional mereka di bawah kendali pelatih kawakan asal Italia, Carlo Ancelotti. Ekspektasi tinggi menyelimuti laga ini—bukan hanya karena status lawan yang relatif di bawah, tetapi juga karena Brasil tengah dalam misi kebangkitan setelah penampilan mengecewakan pada tahun-tahun sebelumnya.
Ancelotti langsung menurunkan para pemain terbaiknya sejak menit pertama. Kombinasi lini depan yang dihuni oleh Vinicius Junior, Raphinha, dan Matheus Cunha menunjukkan intensitas tinggi sejak kick-off. Dominasi langsung terlihat dari awal laga, dengan Brasil mengendalikan tempo permainan lewat penguasaan bola dan pressing tinggi.
Gol Tunggal dari Sang Bintang Muda
Meski mendominasi di babak pertama, Brasil sempat frustrasi oleh ketangguhan lini belakang Paraguay. Sebuah peluang emas dari Vinicius di menit ke-11 terbuang sia-sia setelah tendangannya melebar tipis usai menerima umpan silang mendatar dari Cunha.
Namun, pada menit ke-43, kebuntuan akhirnya pecah. Pergerakan gesit Raphinha dari sisi kanan yang sempat memancing keributan di kotak penalti Paraguay dimanfaatkan dengan baik oleh Matheus Cunha. Bola liar yang dikuasainya langsung diarahkan kepada Vinicius Junior yang berdiri bebas. Tanpa banyak pikir, winger Real Madrid itu menceploskan bola ke sudut gawang dan membawa Brasil unggul 1-0 menjelang turun minum.
Dominasi Tanpa Tambahan Gol
Memasuki babak kedua, skenario tak banyak berubah. Brasil terus menekan dengan penguasaan bola yang dominan—bahkan sempat mencatat 73% ball possession. Namun, ketangguhan lini belakang Paraguay yang dikomandoi Gustavo Gómez dan penampilan apik kiper Roberto Fernandez membuat Brasil gagal menambah keunggulan.
Beberapa peluang tercipta. Salah satunya dari kaki Raphinha yang menusuk ke dalam kotak penalti, namun tembakannya masih bisa ditepis oleh Fernandez. Di menit-menit akhir, Bruno Guimaraes nyaris menambah gol lewat tembakan keras dari luar kotak penalti, tetapi lagi-lagi Fernandez tampil heroik.
Paraguay sendiri sesekali mencoba mencuri kesempatan lewat serangan balik. Tembakan dari Antonio Sanabria menjadi salah satu peluang terbaik mereka, namun tidak cukup untuk menembus penjagaan Alisson Becker di bawah mistar.
Kemenangan ini sangat krusial. Tambahan tiga poin membawa Brasil mengoleksi 25 poin dari 16 pertandingan dan mengunci posisi di zona aman klasemen. Dengan posisi kedua di bawah Argentina, Vinicius Jr. dan kawan-kawan memastikan tiket otomatis ke Piala Dunia 2026, menjadikan mereka tim kedua dari Amerika Selatan yang lolos, menyusul rival abadi mereka, Argentina.
Bagi Ancelotti, ini adalah permulaan yang manis. Ia tak hanya membawa Brasil meraih kemenangan di laga debutnya, tetapi juga langsung mencatat sejarah dengan mengantar tim asuhannya ke panggung sepak bola terbesar di dunia.
Brasil tampil dengan formasi yang seimbang. Alisson di bawah mistar mendapat perlindungan dari kuartet lini belakang yang diisi Marquinhos dan Alex Sandro. Di lini tengah, Casemiro dan Bruno Guimaraes memainkan peran vital sebagai pengatur tempo sekaligus penghancur serangan lawan. Sementara lini serang mengandalkan kecepatan dan kreativitas Vinicius, Raphinha, dan Cunha.
Paraguay mencoba mengimbangi lewat nama-nama seperti Almiron dan Sanabria, namun jelas mereka kesulitan menghadapi tekanan yang konstan dari tuan rumah. Sejumlah pergantian dilakukan pelatih Paraguay di babak kedua untuk menyegarkan lini serang, namun hasil tetap nihil.
Brasil menunjukkan bahwa mereka belum habis. Di bawah nahkoda baru yang sarat pengalaman, skuad muda Selecao tampak lebih disiplin, terstruktur, dan berbahaya. Kemenangan ini bukan sekadar angka di papan klasemen, tetapi juga simbol kebangkitan dan harapan akan era baru tim nasional Brasil. Dengan lolosnya mereka ke Piala Dunia 2026, kini fokus beralih pada persiapan matang untuk turnamen akbar yang tinggal setahun lagi.
Kini tinggal satu pertanyaan: akankah Brasil kembali ke takhta juara dunia di bawah komando Ancelotti?