Bhayu Manunggal Championship 2025: Kompetisi Pencak Silat Terbuka untuk Semua Usia, Wujud Nyata Pelestarian Budaya

1. Kejuaraan Pencak Silat Nasional Digelar di TMII
Kuatbaca.com - Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia bekerja sama dengan Pelopor Pencak Silat Indonesia (POPSI) Bhayu Manunggal resmi menggelar kejuaraan pencak silat berskala nasional bertajuk Bhayu Manunggal Championship 2025 (BMC 2025). Acara ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, mulai 20 hingga 22 Juni 2025, berlokasi di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.
Ajang ini digelar dengan misi utama untuk memperkuat pelestarian budaya sekaligus meningkatkan prestasi olahraga pencak silat. Tidak hanya sekadar kompetisi, BMC 2025 juga diharapkan menjadi ruang bertemunya para pesilat dari seluruh penjuru Indonesia dalam semangat kebersamaan dan cinta tanah air.
2. Ajang Terbuka untuk Semua Kalangan dan Usia
Salah satu keistimewaan dari BMC 2025 adalah inklusivitasnya. Kompetisi ini terbuka untuk semua kategori usia, mulai dari Pra Usia Dini, Usia Dini (1 & 2), Pra Remaja, Remaja, hingga kelompok Dewasa (Umum). Setiap peserta dapat mengikuti berbagai jenis pertandingan, termasuk Tanding, Seni Tunggal, Seni Ganda, Seni Regu, Solo Kreatif, dan kategori unggulan Seni Tradisi Pencak Silat.
Kategori Seni Tradisi ini menjadi sorotan utama karena menonjolkan kekayaan jurus-jurus klasik dari berbagai aliran silat di Nusantara yang seringkali terpinggirkan dalam format kompetisi modern. Melalui penampilan ini, nilai-nilai budaya luhur dapat terus diwariskan kepada generasi muda.
3. Seruan Pelestarian Budaya oleh Kemenbud dan POPSI
Sekretaris Jenderal Kementerian Kebudayaan, Bambang Wibawarta, mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan BMC 2025 sebagai panggung pelestarian budaya nasional. Ia menekankan pentingnya pencak silat tidak hanya sebagai olahraga semata, tetapi juga sebagai simbol identitas dan kebanggaan bangsa Indonesia.
Ajakan ini senada dengan pernyataan Ketua Panitia BMC 2025, Klentheng Hawani BWS, yang menyebut bahwa tujuan utama kompetisi ini adalah membangkitkan kecintaan terhadap budaya, bukan hanya mencetak juara. Ia berharap kejuaraan ini dapat menyalakan semangat generasi muda untuk terus menjaga dan mengembangkan warisan budaya leluhur.
4. POPSI Siap Majukan Pencak Silat ke Kancah Internasional
Sebagai penyelenggara bersama, POPSI Bhayu Manunggal berkomitmen menjadikan BMC 2025 sebagai ajang berkualitas tinggi yang menjunjung tinggi nilai budaya sekaligus sportivitas. Organisasi ini telah lama berdedikasi dalam membina para pesilat dan mengangkat eksistensi pencak silat di panggung nasional dan global.
Berbasis di Jakarta Timur, POPSI secara aktif mendorong inovasi dalam pelatihan dan promosi pencak silat, sambil tetap menjaga orisinalitas seni bela diri tradisional ini. Dengan BMC 2025, POPSI berharap dapat menjaring lebih banyak atlet muda berbakat serta memperkuat diplomasi budaya Indonesia melalui pencak silat.
BMC 2025 sebagai Simbol Kebangkitan Pencak Silat Tradisional
Bhayu Manunggal Championship 2025 tidak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga simbol nyata upaya kolektif untuk menjaga dan menghidupkan kembali pencak silat sebagai warisan budaya tak benda. Dengan keterlibatan pemerintah, organisasi kebudayaan, serta komunitas pesilat dari berbagai daerah, kejuaraan ini diharapkan mampu mengangkat kembali semangat nasionalisme, persaudaraan, dan kecintaan terhadap seni bela diri asli Indonesia.
Bagi Anda yang ingin ikut serta, pendaftaran dapat dilakukan secara daring melalui laman resmi penyelenggara. Mari bergabung dan menjadi bagian dari gerakan besar melestarikan budaya Indonesia melalui gelanggang pencak silat!