Barcelona Tersingkir, Araujo Jadi Sasaran Kritik, Yamal Dapat Dukungan Warganet
Kuatbaca.com - Laga dramatis tersaji dalam leg kedua semifinal Liga Champions 2024/2025 antara Barcelona vs Inter Milan yang digelar di Stadion San Siro, Rabu (7/5/2025) dini hari WIB. Skor akhir 4-3 untuk kemenangan tuan rumah memastikan Inter Milan melaju ke partai final dengan agregat tipis 7-6, mengubur mimpi Barcelona untuk kembali mencicipi final Liga Champions.
Namun sorotan publik tidak hanya tertuju pada hasil akhir laga, melainkan juga pada performa individu, terutama bek Barcelona Ronald Araujo dan wonderkid Lamine Yamal.
1. Laga Super Ketat Penuh Drama di San Siro
Pertandingan dimulai dengan intensitas tinggi. Inter Milan membuka keunggulan lebih dulu melalui Lautaro Martinez dan Hakan Calhanoglu. Keunggulan 2-0 membuat Inter tampak berada di atas angin, namun Barcelona merespons dengan apik.
Blaugrana menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui Eric Garcia dan Dani Olmo, sebelum Raphinha mencetak gol dramatis di menit ke-87 yang sempat menghidupkan harapan tim tamu.
Namun, keunggulan itu hanya bertahan sejenak. Di masa injury time, Francesco Acerbi mencetak gol penyama skor 3-3 yang membuat pertandingan harus dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Petaka datang bagi Barcelona ketika Davide Frattesi mencetak gol kemenangan di babak tambahan. Skor akhir 4-3 untuk Inter Milan memastikan klub Italia itu menantang pemenang laga PSG vs Arsenal di final.
2. Ronald Araujo Dibanjiri Kritik Usai Laga
Performa Ronald Araujo menjadi sorotan besar usai pertandingan. Bek tengah asal Uruguay tersebut dinilai tampil di bawah standar dan disebut-sebut sebagai penyebab utama kebobrokan lini belakang Barcelona di momen-momen krusial.
Kritik warganet di media sosial begitu deras hingga Araujo mengunci kolom komentar Instagram-nya. Banyak fans merasa kecewa dengan performa sang kapten, bahkan beberapa menyerukan agar ia dijual di musim depan.
Salah satu netizen menulis: "Araujo musim depan wajib cabut. Selama masih ada dia, Barca bakal susah juara UCL." Sementara yang lain menambahkan: "Udah cukuplah sama Araujo, fans Barca pasti udah gak tahan."
Sentimen negatif ini mencerminkan frustrasi fans yang menginginkan perubahan di lini belakang Blaugrana.
3. Lamine Yamal Dapat "Puk-Puk" dan Simpati Netizen
Berbeda dengan Araujo, Lamine Yamal justru mendapat banjir simpati dari warganet. Pemain muda berusia 17 tahun itu dianggap telah memberikan segalanya di atas lapangan, termasuk sebuah peluang emas yang nyaris mengubah jalannya pertandingan.
Meskipun gagal membawa Barca ke final, Yamal dinilai tampil dengan semangat luar biasa dan menunjukkan potensi besar sebagai masa depan klub.
Netizen ramai-ramai memberikan dukungan moral untuk Yamal: "Puk-puk dek Yamal, gapapa yaa dek, semangat terus ya!" "Masih muda, masih banyak kesempatan. Coba lagi musim depan, dik."
Bahkan ada yang merasa sedih melihat wajah kecewa Yamal dan rekan-rekannya usai peluit akhir dibunyikan.
4. Suporter Barcelona Minta Evaluasi Total
Kekalahan dramatis ini semakin memperkuat suara dari para fans untuk melakukan evaluasi besar-besaran, terutama terhadap barisan pertahanan dan strategi pelatih Hansi Flick. Meskipun lini serang menunjukkan progres positif, masalah utama Barca musim ini memang terletak di sektor pertahanan yang kerap ceroboh di saat krusial.
Sementara itu, dukungan terhadap pemain muda seperti Yamal dan Pedri tetap tinggi. Mereka dianggap sebagai pondasi masa depan yang patut dijaga dan dikembangkan lebih lanjut.
5. Inter Milan Lolos, Barcelona Pulang dengan Luka
Dengan agregat 7-6, Inter Milan sukses lolos ke final dan menanti lawan antara Paris Saint-Germain (PSG) atau Arsenal. Barcelona harus menutup musim Eropa mereka dengan kepala tertunduk, namun juga dengan banyak pelajaran penting untuk dibawa ke musim depan.