Mantan pelatih legendaris Arsenal sekaligus Kepala Pengembangan Sepakbola Global FIFA, Arsene Wenger, mengomentari keputusan wasit yang memberikan penalti kepada Inter Milan saat menghadapi Barcelona di semifinal Liga Champions. Ia menyatakan bahwa keputusan tersebut kurang tepat dan menyoroti penggunaan tayangan ulang dalam gerak lambat yang dinilainya menyesatkan.
Dalam pertandingan leg kedua yang berlangsung di Giuseppe Meazza pada Rabu (7/5/2025) dini hari WIB, Inter Milan mengalahkan Barcelona dengan skor ketat 4-3. Salah satu gol Nerazzurri tercipta melalui titik putih yang dieksekusi oleh Hakan Calhanoglu, usai VAR menilai pelanggaran dari Pau Cubarsi terhadap Lautaro Martinez.
Awalnya, wasit Szymon Marciniak tidak menganggap tekel tersebut sebagai pelanggaran. Namun, setelah meninjau tayangan ulang melalui VAR, ia mengubah keputusannya dan menunjuk titik putih — keputusan yang dikritisi Wenger.
Wenger menyebut penggunaan slow motion (gerak lambat) dalam VAR kerap menghilangkan konteks sebenarnya dari insiden di lapangan.
"Saya sangat tidak setuju dengan pemberian penalti semacam ini, terlebih lagi dengan penggunaan gerak lambat yang justru menyesatkan. Jika dilihat dalam kecepatan normal, itu adalah tekel bersih yang mengenai bola terlebih dahulu," ujar Wenger dalam tayangan BeIN Sports, dikutip dari Football Italia.
Ia juga menyoroti manuver Lautaro Martinez dalam insiden tersebut.
"Jika Anda lihat, Lautaro condongkan tubuhnya ke arah bek — dia memang mencari penalti. Menurut saya, dalam situasi ini wasit salah dalam membuat keputusan," lanjut Wenger.
Menurutnya, fokus utama dalam insiden semacam ini seharusnya bukan pada apakah terjadi kontak, melainkan siapa yang lebih dulu menguasai bola.
"Persoalannya bukan semata ada kontak atau tidak, tapi siapa yang merebut bola lebih dulu," pungkasnya.
Kontroversi ini menambah perdebatan seputar keadilan penggunaan VAR dalam laga-laga penting, terlebih di fase krusial seperti semifinal Liga Champions.