Anthony Ginting Berpotensi Absen Hingga Juli 2025, Termasuk di Indonesia Open

1. Ginting Dapat Proteksi Ranking dari BWF, Absen dari Turnamen Selama 3 Bulan
Kuatbaca.com - Kabar kurang menyenangkan datang dari dunia bulu tangkis Indonesia. Anthony Sinisuka Ginting, salah satu andalan tunggal putra Tanah Air, berpotensi absen hingga bulan Juli 2025 akibat kondisi fisik yang belum pulih sepenuhnya. Menyadari situasi ini, Badminton World Federation (BWF) telah menyetujui permohonan Protected Ranking untuk sang juara Asia 2023.
Protected Ranking atau peringkat terlindungi adalah sistem yang diberikan oleh BWF kepada atlet yang harus absen karena cedera atau alasan tertentu. Dengan sistem ini, peringkat Ginting tetap aman dan tidak akan terpengaruh selama periode absen yang telah ditentukan, yaitu dari 25 Maret hingga 24 Juni 2025, dengan jumlah poin sebesar 50.155.
2. PBSI: Ginting Baru Bisa Tampil Lagi Setelah 25 Juni
Informasi mengenai status Ginting ini disampaikan oleh PBSI melalui akun media sosial resminya. Dalam pernyataan tersebut, PBSI mengungkapkan bahwa Ginting baru diperbolehkan bertanding kembali di turnamen-turnamen yang digelar mulai 25 Juni 2025 ke atas.
“Mari kita doakan bersama agar Ginting bisa pulih secepatnya dan siap kembali berprestasi membawa nama Indonesia,” tulis PBSI dalam unggahannya.
3. Indonesia Open 2025 Terancam Tanpa Kehadiran Ginting
Absennya Anthony Ginting dalam kurun waktu tersebut tentu berdampak signifikan, khususnya bagi turnamen-turnamen besar yang akan digelar selama masa tersebut. Salah satunya adalah Indonesia Open 2025, salah satu ajang bulutangkis bergengsi berlevel Super 1000, yang dijadwalkan berlangsung pada 3–8 Juni 2025.
Jika sesuai jadwal pemulihan, Ginting hampir pasti absen di Indonesia Open, termasuk turnamen-turnamen besar lainnya seperti:
- Taipei Open Super 300 (6–11 Mei)
- Thailand Open Super 500 (13–18 Mei)
- Malaysia Masters Super 500 (20–25 Mei)
- Singapore Open Super 750 (27 Mei–1 Juni)
Absennya Ginting dalam deretan turnamen penting ini tentu menjadi kerugian bagi tim Indonesia, apalagi menjelang persiapan Olimpiade dan kualifikasi kejuaraan dunia.
4. Target Comeback: US Open atau Canada Open?
Jika mengikuti skema pemulihan yang telah disusun oleh tim medis PBSI, Ginting diproyeksikan bisa kembali tampil pada US Open Super 300 (24–29 Juni) atau Canada Open Super 300 (1–6 Juli). Selain itu, dia juga berpeluang turun di Japan Open Super 750 (15–20 Juli), jika progres pemulihannya berjalan baik.
Namun, menurut Ginting sendiri, pemulihan tidak selalu berjalan sesuai rencana. “Kita tetap evaluasi setiap minggu. Kadang rencana enggak sesuai harapan, jadi bisa saja mundur kalau progresnya belum sesuai,” ungkap Ginting saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung.
Ia menambahkan bahwa pemulihan dibagi dalam beberapa fase bertahap. Jika pada tahap awal belum menunjukkan perbaikan yang signifikan, maka langkah berikutnya akan ditunda. “Yang penting, kita sudah punya perencanaannya,” ujarnya optimis.
5. Antara Pemulihan dan Harapan
Ginting mengakui bahwa tidak mudah harus menepi dalam waktu yang cukup panjang, terutama di tengah jadwal padat turnamen elite. Namun, ia memilih fokus pada pemulihan jangka panjang demi performa maksimal di sisa musim 2025.
“Berat juga buat saya... tapi saya harus sabar. Yang penting bisa pulih total dan siap bersaing lagi,” ucapnya.