AC Milan: Kehebatan di Derby yang Kontras dengan Inkonsistensi di Liga

Kuatbaca - AC Milan baru saja menunjukkan kekuatan luar biasa dengan meraih kemenangan gemilang atas Inter Milan di semifinal Coppa Italia. Dalam laga leg kedua yang berlangsung pada Kamis (24/4) dinihari WIB, Milan berhasil mengalahkan Nerazzurri dengan skor 3-0, menjadikan agregat keseluruhan menjadi 4-1. Kemenangan ini tidak hanya memastikan Milan lolos ke final, tetapi juga memperlihatkan dominasi mereka dalam Derby della Madonnina pada musim ini.
Luka Jovic menjadi pahlawan dalam pertandingan tersebut dengan mencetak dua gol, sementara Tijjani Reijnders menambah penderitaan Inter dengan gol ketiga. Kemenangan ini semakin mengukuhkan Milan sebagai tim yang selalu tampil superior ketika menghadapi rival sekotanya, Inter Milan, dalam lima pertemuan terakhir di berbagai kompetisi domestik musim 2024/2025. Dari lima derby tersebut, Milan berhasil meraih tiga kemenangan, mencetak 10 gol dan hanya kebobolan lima gol. Ini menegaskan bahwa Milan memang memiliki keunggulan tersendiri dalam laga-laga derby, meski situasi di kompetisi lainnya berbeda.
Masalah di Liga Italia
Namun, di balik performa impresif ini, AC Milan masih menghadapi masalah besar dalam kompetisi Liga Italia. Meskipun mereka tampil luar biasa dalam derby, inkonsistensi di laga-laga lainnya membuat mereka terseok-seok di klasemen Serie A. Hingga saat ini, Milan terdampar di posisi sembilan, dengan hanya meraih 14 kemenangan dari 33 pertandingan dan mengalami 10 kekalahan.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Milan mampu menunjukkan tajinya di pertandingan besar, mereka kesulitan untuk mempertahankan konsistensi saat menghadapi tim-tim lain yang mungkin tidak seberat Inter. Melihat perbedaan performa di kedua kompetisi ini, AC Milan seolah memiliki dua wajah: satu yang menakutkan dan tak terbendung di derby, namun rentan terhadap tim-tim lain yang mungkin tidak sepopuler atau sekuat Inter Milan.
Kualitas yang Tampil pada Waktu yang Tepat
Namun, setelah kemenangan telak ini, pemain tengah Milan, Alex Jimenez, menyadari bahwa mereka harus mempertahankan performa terbaiknya dalam pertandingan mendatang. "Kami memang bermain berbeda saat melawan Inter, namun itu bisa dimaklumi," ujar Jimenez. Ia menambahkan, "Setelah pertandingan ini, kami harus fokus untuk memenangi semua pertandingan yang tersisa. Hari ini kami menunjukkan bahwa kami memiliki kualitas dan bisa mengalahkan tim manapun."
Pernyataan ini mencerminkan tekad Milan untuk mengubah inkonsistensi mereka di Liga Italia dengan meraih hasil yang lebih baik dalam sisa pertandingan musim ini. Dengan kualitas yang mereka tunjukkan di Coppa Italia, ada harapan besar agar Milan bisa memperbaiki performa mereka di Serie A dan kembali ke jalur kemenangan.
Langkah Menuju Final Coppa Italia
Sekarang, AC Milan hanya tinggal menunggu siapa lawan mereka di final Coppa Italia. Pertandingan final tersebut akan mempertemukan Milan dengan pemenang antara Empoli dan Bologna. Terakhir kali Milan meraih gelar Coppa Italia adalah pada musim 2002/2003, ketika tim ini masih dipimpin oleh kapten legendaris Paolo Maldini. Kemenangan ini bisa menjadi momen penting bagi Milan untuk mengangkat kembali trofi yang sudah lama tidak mereka raih dan menambah koleksi gelar mereka.
Dengan perasaan percaya diri yang tinggi setelah mengalahkan Inter, Milan berharap bisa melanjutkan performa apik mereka dan menuntaskan ambisi mereka di Coppa Italia, sembari memperbaiki langkah di Serie A. Namun, tantangan terbesar mereka mungkin bukan hanya lawan yang akan mereka hadapi di final, tetapi bagaimana mereka bisa mengatasi inkonsistensi yang menghambat mereka di liga domestik.
Melihat masa depan, AC Milan memiliki potensi besar untuk bangkit dan kembali menjadi kekuatan yang dominan, baik di Coppa Italia maupun Liga Italia. Dengan beberapa perubahan yang dibutuhkan dalam skuad dan strategi, mereka masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen Serie A. Namun, untuk itu, mereka harus menemukan konsistensi yang selama ini sulit dicapai. Kemenangan telak atas Inter Milan memberikan mereka modal penting untuk melangkah lebih jauh, baik di Coppa Italia maupun dalam perjuangan mereka di liga domestik.