Wanita Modis Curi Kue Rp230 Ribu di Toko Roti Jakbar, Aksinya Terekam CCTV

Kuatbaca - Sebuah insiden mencuri perhatian publik terjadi di sebuah toko roti di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Bukan karena nilai kerugian yang fantastis, melainkan karena pelaku pencurian adalah seorang wanita bergaya modis yang dengan santai menggondol sekotak kue tanpa membayar. Peristiwa ini bukan sekadar pencurian biasa, namun menjadi cerminan ironi di balik penampilan mewah dan perilaku tak terpuji.

Kejadian ini terjadi pada Jumat, 27 Juni 2025, namun baru ramai diperbincangkan setelah rekaman kamera pengawas (CCTV) toko beredar luas di media sosial beberapa hari kemudian. Karyawan toko menyadari ada produk yang hilang saat melakukan pengecekan stok, dan dari sanalah tabir pencurian ini mulai terbuka.

Aksi Terekam Jelas: Modus Berpura-Pura Belanja

Dalam rekaman CCTV yang viral, terlihat jelas seorang perempuan dengan penampilan rapi dan tas jinjing elegan masuk ke dalam toko roti. Awalnya, ia tampak seperti pelanggan biasa yang tengah memilih-milih kue. Ia mengambil dua kotak kue, yakni kue bolu dan kue lapis, lalu berlagak seperti hendak membayar di kasir.

Namun, aksinya ternyata hanya kamuflase. Saat suasana toko agak lengang, satu kotak kue lapis langsung ia selipkan ke dalam tas tanpa diketahui kasir atau petugas lain. Setelah itu, perempuan tersebut berjalan santai ke arah kasir, berpura-pura membatalkan pembelian dan meninggalkan toko tanpa rasa bersalah. Harga dari kue yang ia curi pun tak main-main, mencapai Rp230 ribu.

Modus Lama dengan Sentuhan Baru

Meski bukan modus baru, pencurian dengan berpura-pura menjadi pembeli memang kerap terjadi di toko-toko ritel, apalagi saat pegawai sedang sibuk melayani pelanggan lain. Namun, yang membuat kasus ini unik adalah keberanian si pelaku dalam menjalankan aksinya, serta tampilannya yang tidak sesuai dengan bayangan pelaku kriminal pada umumnya.

Pencurian ini juga mengangkat kembali masalah klasik di sektor ritel: banyak pelaku pencurian memanfaatkan situasi toko yang sibuk atau pengawasan yang lemah untuk melancarkan aksinya. Meski sudah ada kamera pengawas, tindakan pencurian seperti ini tetap terjadi, bahkan di toko-toko yang berada di kawasan ramai seperti Kalideres.

Toko Tak Lapor Polisi, Pilih Viralkan Kasus

Menariknya, pihak toko memilih untuk tidak membawa kasus ini ke ranah hukum. Mereka tidak melaporkan pencurian tersebut ke polisi, dan memilih menyebarluaskan rekaman CCTV ke media sosial. Tujuannya bukan untuk mempermalukan pelaku, melainkan sebagai peringatan bagi masyarakat luas dan bentuk kewaspadaan internal.

Menurut pengakuan karyawan yang saat itu berjaga, pencurian seperti ini bukan yang pertama. Toko tersebut sudah beberapa kali kehilangan produk, terutama kue kering. Oleh karena itu, video pencurian kali ini mereka sebarkan dengan harapan bisa memicu kesadaran lebih tinggi baik dari konsumen maupun sesama pelaku usaha untuk lebih waspada.

Meski nominal kerugiannya tak seberapa jika dibandingkan dengan kasus pencurian besar lainnya, insiden ini menyimpan pesan penting. Ini bukan sekadar soal kue seharga Rp230 ribu, tapi soal nilai kejujuran dan bagaimana penampilan bisa menipu.

Dalam era digital seperti sekarang, keberadaan CCTV dan media sosial bisa menjadi alat yang sangat ampuh untuk menekan angka kejahatan kecil seperti ini. Sekaligus mengingatkan bahwa tindakan sekecil apapun tetap bisa memiliki konsekuensi besar, termasuk hukuman sosial dari masyarakat luas.

Kejadian pencurian di toko roti Kalideres ini menyadarkan kita bahwa kejahatan bisa datang dari siapa saja dan kapan saja, tak peduli seberapa sopan penampilan pelakunya. Bagi pelaku usaha, ini menjadi alarm untuk meningkatkan sistem keamanan dan pelatihan karyawan dalam mendeteksi gerak-gerik mencurigakan.

Sementara bagi masyarakat, semoga ini menjadi pengingat bahwa tindakan sepele seperti mencuri bukan hanya soal kerugian materi, tapi juga soal integritas dan nilai moral. Sebab, dalam dunia nyata, tak semua yang terlihat elegan berarti mulia.