Viral Video Tawuran Siswa SD di Depok, Polisi Lakukan Penyelidikan Serius

11 May 2025 12:30 WIB
9f062f88-1149-4944-bc85-efe4b3df76af_169.jpg

Kuatbaca.com - Sebuah video yang menampilkan aksi tawuran siswa sekolah dasar di kawasan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok, menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, tampak sejumlah anak berseragam SD terlibat dalam aksi saling kejar dan menyerang di tengah lingkungan perumahan warga. Kejadian ini sontak memicu kekhawatiran masyarakat, mengingat usia para pelaku yang masih sangat belia.

Insiden tawuran ini disebut-sebut melibatkan dua kelompok siswa dari dua sekolah dasar berbeda, yakni SD Negeri Cilangkap 08 dan SD Negeri Cilangkap 05. Aksi mereka bahkan sempat terekam membawa benda yang menyerupai senjata tajam, meski belum bisa dipastikan keasliannya.

1. Kronologi Kejadian di Perumahan Laguna, Tapos

Peristiwa tawuran ini terjadi pada Sabtu pagi, 10 Mei 2025, sekitar pukul 10.30 WIB. Lokasi kejadian berada di lingkungan Perumahan Laguna 1, RT 05 RW 20 serta sekitar area makam RW 03, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos. Saat kejadian, warga sekitar sempat panik menyaksikan anak-anak usia SD saling menyerang menggunakan alat seperti penggaris panjang hingga diduga parang.

Kapolsek Cimanggis, Kompol Jupriono, membenarkan kejadian ini dan menyatakan bahwa pihak kepolisian langsung turun tangan setelah menerima laporan dari warga. "Kejadian tawuran terjadi hari Sabtu, tanggal 10 Mei 2025, sekitar pukul 10.30 WIB di sekitar Perum Laguna," ungkapnya saat dikonfirmasi pada Minggu (11/5).

2. Peran Aktif Warga dalam Membubarkan Tawuran

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Warga setempat dengan sigap turun tangan untuk membubarkan aksi tawuran tersebut sebelum situasi semakin memburuk. Meski begitu, kekhawatiran akan munculnya aksi serupa di kemudian hari tetap menghantui masyarakat.

"Adapun para pelaku tawuran tersebut antara siswa SD Cilangkap 08 dan siswa SD Cilangkap 05. Tawuran tersebut dibubarkan oleh warga," jelas Kompol Jupriono. Ia juga menegaskan bahwa situasi sudah dapat dikendalikan, dan polisi kini tengah berupaya mencegah agar insiden seperti ini tidak terulang kembali.

3. Polisi Koordinasi dengan Lingkungan dan Sekolah

Pihak kepolisian saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut dan menggali informasi dari berbagai pihak. Langkah awal yang diambil adalah berkoordinasi dengan pengurus lingkungan setempat guna mengumpulkan informasi tambahan dan mengidentifikasi para pelaku tawuran. Setelah libur panjang selesai, polisi juga akan memanggil pihak sekolah untuk membahas peristiwa ini lebih mendalam.

"Info yang saya dapat tidak ada korban. Saya sedang berkoordinasi dengan pengurus lingkungan, dan nanti setelah libur panjang kami akan berkoordinasi dengan pihak sekolah," tambah Kapolsek Cimanggis.

4. Kekhawatiran Masyarakat Akan Kekerasan Anak Usia Dini

Kejadian ini menambah daftar panjang fenomena kekerasan di kalangan pelajar, bahkan kini merambah ke tingkat sekolah dasar. Masyarakat menilai perlu ada pendekatan yang lebih serius dari pihak sekolah dan orang tua untuk membina karakter dan emosi anak sejak dini. Aksi tawuran ini menjadi pengingat akan pentingnya pendidikan moral dan pengawasan ketat terhadap anak-anak, khususnya di luar jam sekolah.

Kasus ini juga memicu diskusi publik tentang peran media sosial dalam menyebarkan kekerasan anak. Banyak yang mengkhawatirkan bahwa tayangan semacam ini bisa ditiru oleh anak-anak lain, apalagi jika tidak ada upaya pencegahan dari pihak sekolah maupun keluarga.

kriminal

Fenomena Terkini






Trending