Viral Kasus Anjing Shelter di Bogor Diduga Diracun, Polisi Langsung Turun Tangan

21 May 2025 23:08 WIB
tim-k9-direktorat-polisi-satwa-korsabhara-baharkam-polri-merespons-viral-kabar-anjing-diduga-diracun-di-sentul-bogor-jawa-bara-1747838196027_43.jpeg

Kuatbaca - Kejadian menyedihkan menimpa dua ekor anjing yang tinggal di sebuah shelter atau tempat penampungan hewan terlantar di wilayah Sentul, Bogor. Keduanya ditemukan meninggal dunia dengan dugaan kuat akibat keracunan. Insiden ini pun menjadi perhatian luas setelah kabar tersebut viral di media sosial, dan akhirnya mendapat respons cepat dari pihak kepolisian.

Kronologi Penemuan dan Reaksi Awal Masyarakat

Kabar tentang kematian dua anjing yang diduga menjadi korban racun ini pertama kali mencuat setelah seorang public figure membagikan cerita pilu tersebut lewat unggahan di media sosial. Unggahan ini kemudian memancing simpati dan keprihatinan dari berbagai kalangan, termasuk pihak kepolisian yang segera melakukan tindak lanjut.

Shelter yang selama ini menjadi rumah bagi puluhan anjing terlantar tersebut dikenal aktif merawat hewan-hewan yang tak lagi memiliki pemilik. Namun, tragedi ini mencoreng kerja keras para pengelola shelter yang berjuang memberikan perlindungan dan kasih sayang bagi hewan-hewan itu.

Tim Polisi Satwa Bergerak Cepat ke Lokasi

Merespons laporan viral tersebut, Direktorat Polisi Satwa (Ditpolsatwa) Korsabhara Baharkam Polri mengirimkan tim khusus untuk melakukan investigasi di lokasi kejadian. Lima personel berpengalaman dari Subdit Harvet (Pemeliharaan Veterinarian) dikerahkan untuk menyambangi shelter di Sentul dan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.

Dalam waktu kurang lebih tiga jam, tim ini berkoordinasi intens dengan para pengelola shelter untuk menggali keterangan terkait kronologi kematian kedua anjing tersebut. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan apakah kematian memang disebabkan oleh racun atau faktor lain.

Otopsi untuk Menemukan Fakta

Karena kedua anjing sudah dikuburkan sehari sebelumnya, tim dari Ditpolsatwa meminta izin untuk melakukan otopsi pada salah satu kadaver anjing guna mengetahui penyebab pasti kematian. Otopsi ini sangat penting untuk mengidentifikasi jenis racun jika memang benar anjing tersebut diracun.

Setelah mendapat izin, salah satu jenazah anjing tersebut dibawa ke laboratorium Patologi di Sekolah Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB). Di sana, dilakukan serangkaian pemeriksaan medis dan laboratorium yang bertujuan mengungkap fakta secara ilmiah.

Kasus dugaan keracunan hewan peliharaan ini bukan hanya soal kematian dua anjing, tapi juga menjadi perhatian serius terkait kesejahteraan hewan dan penegakan hukum di bidang perlindungan satwa. Polisi berkomitmen untuk menindak tegas pelaku jika ditemukan unsur kesengajaan dalam kematian hewan-hewan tersebut.

Insiden ini juga membuka diskusi luas tentang pentingnya perlindungan hewan, terutama bagi shelter yang menjadi tempat penampungan hewan terlantar. Masyarakat diajak untuk lebih peka terhadap kondisi hewan sekitar dan melaporkan jika menemukan tindakan kekerasan atau penyiksaan terhadap satwa.

Setelah berita ini tersebar, banyak komunitas pecinta hewan dan masyarakat umum yang menyuarakan keprihatinan dan dukungan terhadap shelter di Bogor. Mereka menyerukan agar kasus ini diusut tuntas dan menjadi peringatan bagi siapa pun yang berusaha mencelakai hewan.

Dukungan moral dan material juga mengalir ke shelter untuk membantu pemeliharaan hewan-hewan yang masih hidup, memastikan mereka tetap mendapat perlindungan dan perawatan yang layak.

Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya rasa empati dan tanggung jawab bersama terhadap makhluk hidup, termasuk hewan. Perlindungan hewan tidak hanya menjadi tugas pengelola shelter atau pihak berwenang, tetapi juga kewajiban masyarakat luas.

Dengan penegakan hukum yang tegas dan kesadaran kolektif, diharapkan kasus-kasus kekerasan terhadap hewan bisa diminimalisir. Shelter dan komunitas pecinta hewan terus berjuang memastikan tempat perlindungan bagi hewan terlantar tetap aman dan penuh kasih sayang.

kriminal

Fenomena Terkini






Trending