Tragis di Garut: Bocah 5 Tahun Dicabuli Ayah, Paman, dan Kakek Kandung

1. Kejahatan Keji Terungkap, Korban Masih Balita
Kuatbaca.com - Sebuah kasus kekerasan seksual yang sangat memilukan kembali mengguncang publik. Seorang bocah perempuan berusia lima tahun di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi korban tindakan bejat yang dilakukan oleh ayah kandung, paman, dan bahkan kakek kandungnya sendiri.
Kejahatan ini terungkap berkat laporan seorang tetangga korban yang curiga melihat kondisi sang anak yang tampak tidak biasa. Menurut informasi dari pihak kepolisian, sang bocah sempat mengeluh kesakitan di bagian kemaluannya, hingga kemudian dibawa ke puskesmas terdekat.
“Benar, kami telah menetapkan tersangka baru dalam perkara ini, yakni kakek korban,” ujar Kapolres Garut AKBP M. Fajar Gemilang, Rabu (16/4/2025), seperti dikutip dari detikJabar.
2. Terungkap Setelah Pemeriksaan Medis dan Visum
Kecurigaan tetangga terhadap kondisi korban membuatnya mengambil langkah cepat. Bocah tersebut dibawa ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa. Pihak Puskesmas kemudian menyarankan agar dilakukan pemeriksaan lanjutan melalui proses visum et repertum oleh dokter.
Hasil visum memperkuat dugaan terjadinya tindak kekerasan seksual. Tim medis menemukan adanya tanda-tanda luka dan kekerasan di area vital korban, yang menjadi bukti awal dalam pengusutan kasus ini.
3. Tiga Orang Terduga Pelaku Ditangkap
Polisi segera bertindak dan mengamankan tiga orang pria dewasa yang diduga kuat sebagai pelaku. Ketiganya ternyata adalah orang-orang yang sangat dekat dengan korban secara keluarga, yakni:
- YMA (24): Ayah kandung korban
- YMU (31): Paman korban
- ES (57): Kakek korban
Ketiga terduga pelaku ditangkap untuk dimintai keterangan secara intensif. Berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, bukti visum, serta pengakuan korban dan pelaku, dua dari tiga tersangka yakni ayah dan paman korban telah resmi ditetapkan sebagai tersangka. Sementara sang kakek, ES, kini juga menyusul ditetapkan sebagai tersangka terbaru dalam kasus ini.
4. Kejahatan yang Menghancurkan Masa Depan Anak
Kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur, apalagi yang melibatkan keluarga inti, mencerminkan situasi yang sangat memprihatinkan. Anak yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban kejahatan dari orang-orang terdekatnya. Dalam konteks ini, trauma psikologis yang dialami korban dipastikan sangat mendalam dan memerlukan pendampingan jangka panjang.
Polres Garut menyatakan bahwa mereka telah berkoordinasi dengan unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) serta dinas sosial untuk memastikan bahwa korban mendapatkan perlindungan, pendampingan psikologis, dan pemulihan yang layak.
5. Tuntutan Publik: Hukuman Maksimal untuk Pelaku
Publik Garut dan warganet di media sosial mengecam keras tindakan para pelaku dan berharap hukuman maksimal dapat dijatuhkan. Tidak sedikit yang menyuarakan agar pelaku dijerat dengan UU Perlindungan Anak dan pasal-pasal berat dalam KUHP karena tindakannya yang sangat tidak manusiawi.
Saatnya Negara Hadir Sepenuh Hati Lindungi Anak
Kasus tragis yang menimpa bocah lima tahun di Garut ini kembali mengingatkan kita bahwa perlindungan terhadap anak-anak masih menghadapi tantangan besar. Kejahatan seksual yang terjadi dalam lingkup keluarga adalah bentuk pengkhianatan paling kelam terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Diharapkan, selain penegakan hukum yang tegas, pemerintah dan masyarakat dapat semakin meningkatkan upaya pendidikan, pengawasan, dan kesadaran kolektif agar anak-anak Indonesia tumbuh dalam lingkungan yang aman, sehat, dan penuh kasih sayang.