Teror Lewat Aplikasi: Fenomena Kekerasan Digital yang Mengancam Perempuan

6 July 2025 10:38 WIB
ilustrasi-kdrt_169.jpeg

Kuatbaca.com - Di era digital saat ini, aplikasi smartphone yang awalnya dirancang untuk mempermudah komunikasi dan aktivitas sehari-hari, sayangnya juga sering disalahgunakan untuk hal-hal negatif, termasuk sebagai alat untuk melakukan teror. Teror yang dialami oleh perempuan melalui aplikasi bukanlah cerita fiksi, melainkan kenyataan pahit yang dialami banyak korban, termasuk di Indonesia.

Penggunaan aplikasi media sosial, aplikasi pesan instan, maupun platform belanja online, ternyata bisa menjadi jalan bagi pelaku kekerasan untuk mengintimidasi mantan pasangan mereka. Kondisi ini menunjukkan sisi gelap dari teknologi yang harus diwaspadai masyarakat, khususnya perempuan yang rentan menjadi korban.

1. Kasus Pertama: Mahasiswi Gorontalo Diteror dengan Ratusan Paket COD

Salah satu contoh nyata terjadi pada Agustus 2023 di Gorontalo. Seorang mahasiswi Universitas Negeri Gorontalo (UNG), yang disingkat sebagai SD (22), mengalami teror mengerikan dari mantan pacarnya. Pelaku, yang berinisial R, mengirimkan ratusan paket pesanan dengan metode Cash on Delivery (COD) ke alamat korban.

Barang-barang yang dikirim sangat beragam, mulai dari elektronik, pakaian, lemari kecil, hingga makanan. Totalnya mencapai sekitar 400 paket, yang membuat korban kewalahan dan mengalami stres berat. Pelaku menggunakan dua akun Facebook untuk melakukan aksi pengiriman massal ini melalui marketplace online.

Kuasa hukum korban mengungkapkan bahwa pelaku tak hanya mengirim paket, tetapi juga memberikan ancaman langsung lewat telepon, dengan kata-kata yang sangat mengintimidasi, “Saya akan buat kamu stres sampai mati.” Aksi teror ini memaksa korban melapor dan meminta perlindungan hukum.

2. Kasus Kedua: Teror Lewat WhatsApp dengan Ancaman Kekerasan Fisik di Bekasi

Kasus lain yang terjadi pada Mei 2025 di Bekasi menunjukkan bentuk teror yang berbeda namun sama mengerikannya. Seorang wanita muda, VPS (21), menjadi korban ancaman serius dari mantan pacarnya, RSD (43), yang tidak terima hubungan mereka berakhir.

Pelaku meneror korban dengan mengirim pesan WhatsApp berisi ancaman kekerasan fisik yang sangat mengerikan, termasuk ancaman akan memutilasi dan menyiram air keras ke wajah korban. Kekerasan verbal dan ancaman yang terus-menerus ini membuat korban merasa sangat terancam dan takut akan keselamatannya.

Pihak kepolisian setempat sudah menerima laporan dan tengah melakukan penyelidikan atas kasus ini. Hubungan yang pernah terjalin antara korban dan pelaku ini berakhir dengan tindakan kekerasan yang kini sedang ditangani secara serius oleh aparat hukum.

3. Pentingnya Kesadaran dan Perlindungan Hukum bagi Korban Teror Digital

Dua kasus di atas mengingatkan kita bahwa teknologi bisa menjadi pedang bermata dua. Meski memberikan kemudahan komunikasi, teknologi juga dapat menjadi alat kekerasan dan pelecehan, terutama dalam hubungan yang berakhir buruk.

Bagi perempuan yang mengalami teror atau ancaman melalui aplikasi digital, penting untuk tidak tinggal diam. Segera mencari bantuan dan perlindungan hukum adalah langkah krusial agar kasus tersebut dapat dihentikan dan pelaku mendapat sanksi yang tegas.

Selain itu, masyarakat dan pemerintah juga perlu memperkuat regulasi terkait kekerasan digital dan memberikan edukasi kepada publik agar lebih waspada terhadap bahaya penyalahgunaan teknologi ini.

4. Membangun Kesadaran Masyarakat tentang Kekerasan dalam Hubungan

Kekerasan yang terjadi dalam hubungan asmara, terutama yang berujung pada teror digital, merupakan bentuk hubungan yang sangat toxic dan berbahaya. Penting untuk mengenali tanda-tandanya sejak dini dan mengambil tindakan preventif.

Kepada siapa pun yang mengalami atau menyaksikan teror semacam ini, jangan ragu untuk melaporkan ke pihak berwajib dan mencari dukungan dari komunitas atau lembaga perlindungan perempuan. Melalui langkah bersama, kita bisa menciptakan lingkungan digital dan sosial yang lebih aman dan bebas dari kekerasan.

kriminal

Fenomena Terkini






Trending