Program Pembinaan Anak Nakal di Barak Militer Depok: Antusiasme Tinggi dari Orang Tua

Kuatbaca - Pemerintah Kota Depok tengah menjalankan program pembinaan anak-anak remaja yang dianggap “nakal” dengan mengirim mereka ke barak militer untuk mendapatkan bimbingan disiplin. Wali Kota Depok, Supian Suri, menyatakan bahwa tujuan utama dari program ini adalah membentuk karakter dan kedisiplinan para remaja agar terhindar dari pergaulan negatif dan perilaku destruktif.
Menariknya, program ini mendapat sambutan positif dari para orang tua, terbukti dengan banyaknya pendaftar yang ingin anaknya mengikuti pembinaan ini. Saat awal program hanya menargetkan 50 peserta, kemudian dinaikkan menjadi 100, dan kini jumlah pendaftar telah mencapai 285 anak-anak usia 13 sampai 15 tahun. Angka ini menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap inisiatif ini.
Disiplin dan Pengaturan Waktu Jadi Fokus Utama Pembinaan
Menurut Kolonel Infanteri Imam Widhiarto, Komandan Kodim 0508/Depok, pembinaan yang akan diberikan berfokus pada penguatan disiplin diri. Para peserta nantinya akan diajarkan bagaimana mengatur waktu dengan baik, dimulai dari kebiasaan bangun pagi untuk melaksanakan salat Subuh bagi yang beragama Islam, melakukan senam pagi, menjaga kebersihan lingkungan, serta mengikuti apel pagi dengan tertib.
Selain itu, peserta juga akan mengikuti sesi pelajaran yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan antusiasme mereka terhadap nilai-nilai kedisiplinan dan tanggung jawab. Program ini secara menyeluruh bertujuan mengembalikan karakter positif yang mungkin sempat luntur akibat pengaruh lingkungan sekitar.
Seleksi Ketat, Prioritas Bagi Remaja Bermasalah dan Tawuran
Kapolres Metro Depok, Kombes Abdul Waras, telah memberikan data anak-anak yang pernah terlibat tawuran sebagai bahan pertimbangan dalam penyaringan peserta program ini. Imam menjelaskan bahwa sebagian remaja yang ikut program ini diketahui pernah membawa senjata tajam seperti parang, golok, dan pedang saat tawuran, yang tentu berpotensi membahayakan nyawa.
“Jika mereka membawa senjata untuk tawuran, tentu niatnya bisa membahayakan orang lain, bahkan bisa berujung kematian,” ujar Imam. Dengan adanya pembinaan ini, diharapkan mereka dapat menyadari konsekuensi dari tindakannya dan mengubah pola pikir serta perilaku ke arah yang lebih positif.
Pendaftaran Terbuka, Orang Tua Jadi Penggerak Utama
Kepala Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Depok, Lienda, menyampaikan bahwa pendaftaran program ini dibuka secara online melalui tautan yang disebarkan luas ke masyarakat. Ia menegaskan bahwa pendaftaran hanya dapat dilakukan oleh orang tua, bukan oleh remaja itu sendiri.
“Kami membuka pendaftaran melalui link dan sosialisasi yang masif sehingga orang tua bisa mendaftarkan anaknya secara langsung,” jelas Lienda. Ia menambahkan bahwa dari total pendaftar yang masuk, akan dilakukan proses seleksi ketat karena kuota untuk satu gelombang adalah maksimal 100 anak.
Para remaja yang lolos seleksi akan dibina di dua lokasi berbeda, yaitu Yonhub di Jatijajar dan Kostrad di Cilodong. Tempat-tempat ini sudah dipersiapkan untuk memberikan suasana pembinaan yang kondusif dengan fasilitas yang memadai agar program berjalan efektif.
Menurut Lienda, pembinaan ini menjadi salah satu langkah strategis dalam menangani masalah sosial yang melibatkan remaja dan mengurangi angka tawuran serta pergaulan negatif di Kota Depok. Dengan adanya keterlibatan langsung orang tua, diharapkan sinergi antara pemerintah dan keluarga bisa membuahkan hasil positif dalam membentuk generasi muda yang lebih disiplin dan bertanggung jawab.
Wali Kota Supian Suri berharap program ini bisa menjadi solusi konkret untuk mengatasi tingginya perilaku negatif di kalangan remaja. Ia menginginkan agar anak-anak yang sempat terseret dalam masalah dapat kembali ke jalur yang benar melalui pendidikan karakter dan kedisiplinan.
Kepedulian orang tua yang mendaftarkan anaknya juga menjadi sinyal baik bahwa masyarakat siap berperan aktif dalam proses pembinaan tersebut. Pemerintah Kota Depok berkomitmen untuk terus memantau dan mengembangkan program ini agar memberikan dampak positif jangka panjang bagi pembangunan karakter generasi muda di wilayahnya.
Program pembinaan anak-anak remaja ini merupakan langkah inovatif dari Pemkot Depok untuk membangun masa depan yang lebih baik dengan memulai dari perubahan kecil dalam diri setiap individu muda. Upaya ini menjadi contoh bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama di kalangan generasi penerus bangsa.