Polda Riau Bentuk Tim Khusus Buru 11 Tahanan Kabur dari Polres Kampar

14 May 2025 14:22 WIB
68d1fe52-c74b-4e3c-b82d-c26de9886ef0_169.jpg

Kuatbaca.com - Insiden pelarian 11 tahanan dari rumah tahanan Polres Kampar, Riau, pada Rabu dini hari (14/5/2025), memicu langkah cepat dari jajaran kepolisian daerah. Peristiwa ini langsung mendapat atensi dari Polda Riau yang dengan sigap membentuk tim khusus untuk mengejar dan menangkap kembali seluruh tahanan yang melarikan diri. Para tahanan yang kabur diketahui terlibat dalam berbagai kasus kriminal, mulai dari narkotika hingga pencurian dengan pemberatan.

Keamanan lembaga pemasyarakatan menjadi sorotan tajam pasca-kejadian ini. Aparat keamanan kini tengah menelusuri titik lemah dalam sistem pengawasan yang dimanfaatkan para tahanan untuk melarikan diri dari balik jeruji.

1. Wakapolda Turun Langsung Pimpin Tim Pemburu

Dalam upaya pengejaran, Polda Riau menugaskan Wakapolda Brigjen Jossy Kusumo untuk memimpin langsung tim yang dibentuk. Keterlibatan pimpinan tinggi Polda Riau menunjukkan keseriusan dan komitmen penuh institusi kepolisian dalam menangani peristiwa ini. Tim saat ini sudah berada di wilayah hukum Polres Kampar untuk menggali informasi lebih dalam terkait modus pelarian para tahanan.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Anom Karibianto, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari penanganan menyeluruh agar para pelaku segera diamankan dan diproses sesuai hukum. “Polda sedang bentuk tim yang dipimpin Wakapolda untuk menangkap tahanan yang kabur,” ujar Anom, dalam pernyataan resminya pada Rabu, 14 Mei 2025.

2. Penyelidikan Internal dan Pemetaan Lokasi Pelarian

Selain memburu para pelarian, Polda Riau juga melakukan pemeriksaan internal terhadap sistem pengamanan Polres Kampar. Penyelidikan ini difokuskan pada bagaimana tahanan dapat meloloskan diri, serta apakah ada unsur kelalaian dari petugas yang berjaga. Upaya pemetaan lokasi persembunyian dan jalur pelarian juga dilakukan untuk mempersempit ruang gerak para tahanan.

“Tim sedang di Kampar untuk memastikan kronologis kejadian, termasuk upaya penangkapan kembali kepada para tersangka. Mohon doanya semoga cepat tertangkap,” tambah Anom. Pernyataan tersebut sekaligus menjadi harapan dan imbauan kepada masyarakat agar ikut membantu dengan memberikan informasi apabila mengetahui keberadaan para tahanan kabur.

3. Profil Tahanan yang Kabur: Ancaman Keamanan Masyarakat

Para tahanan yang melarikan diri bukanlah pelaku kejahatan biasa. Mayoritas di antaranya tersandung kasus narkoba, yang dikenal memiliki jaringan luas dan tingkat risiko tinggi. Sebagian lainnya terlibat dalam kasus pencurian dengan pemberatan yang meresahkan masyarakat. Dengan latar belakang kriminal yang cukup berat, keberadaan mereka di luar tahanan menjadi ancaman serius terhadap ketertiban umum.

Dalam situasi seperti ini, kolaborasi antara masyarakat dan aparat kepolisian sangat dibutuhkan. Warga diminta untuk tetap waspada dan melapor apabila melihat orang mencurigakan atau memiliki informasi terkait lokasi persembunyian para tahanan.

4. Komitmen Penegakan Hukum dan Pemulihan Kepercayaan Publik

Insiden kaburnya tahanan ini menjadi ujian bagi kepolisian, khususnya Polres Kampar dan Polda Riau, dalam menjaga kepercayaan publik terhadap sistem penegakan hukum. Tindakan cepat dalam membentuk tim dan mengejar para pelarian merupakan bentuk nyata dari komitmen institusi untuk tidak memberikan ruang bagi pelanggaran hukum.

Langkah-langkah perbaikan sistem pengamanan tahanan di seluruh jajaran kepolisian daerah Riau kini juga sedang dievaluasi agar kejadian serupa tidak terulang. Proses investigasi menyeluruh terhadap petugas yang bertugas saat kejadian juga akan menentukan apakah ada unsur kelalaian yang menyebabkan kaburnya para tahanan.

kriminal

Fenomena Terkini






Trending