Penemuan Tragis Sejoli Tewas dalam Mobil di Gubeng Surabaya

4 April 2025 08:02 WIB
sejoli-tewas-dalam-mobil-di-surabaya-1743609970678_169.jpeg

Kuatbaca.com - Warga Surabaya dikejutkan dengan penemuan sepasang sejoli yang ditemukan tewas di dalam mobil di kawasan Gubeng, tepatnya di Jalan Ngagel Jaya Utara. Pasangan muda yang terdiri dari Hari Aditya (26) dan Qusnul Vitria (23) tersebut ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, dengan dugaan sementara penyebab kematiannya adalah keracunan akibat AC mobil. Penemuan ini menggegerkan warga sekitar, yang tidak menyangka ada tragedi mengerikan seperti ini terjadi di tengah kota.

Kejadian ini terungkap berawal dari kecurigaan seorang tukang sapu yang melihat mobil tersebut terparkir lama di lokasi sejak Senin (31/3). Karena tidak ada tanda-tanda pergerakan, sang tukang sapu memutuskan untuk memeriksa lebih lanjut. Setelah melakukan pengecekan, dia menemukan kedua korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Penemuan ini pun langsung dilaporkan kepada pihak berwajib.

1. Kondisi Penemuan Korban: Menemukan Pasangan dalam Posisi Aneh

Saat petugas datang ke lokasi, kondisi mobil dan kedua korban langsung diperiksa. Menurut Kapolsek Gubeng, Kompol Eko Sudarmanto, Hari Aditya ditemukan dalam posisi setengah tidur di belakang kemudi, dengan kaki tertekuk di bawah kemudi. Sementara itu, Qusnul Vitria ditemukan duduk di kursi penumpang depan, bersandar pada pintu mobil. Keduanya terlihat seolah-olah sedang beristirahat, namun sayangnya mereka tidak pernah terbangun lagi.

Selain itu, kondisi mobil yang terparkir di tempat itu juga menunjukkan adanya keanehan. Mesin dan AC mobil masih dalam keadaan menyala, sementara pintu dan jendela mobil terutup rapat. Ini semakin memperkuat dugaan sementara bahwa penyebab kematian kedua korban berkaitan dengan keracunan udara yang terjadi di dalam mobil.

2. Dugaan Keracunan AC Sebagai Penyebab Kematian

Penyidik menduga bahwa penyebab utama kematian pasangan tersebut adalah keracunan yang disebabkan oleh sistem AC mobil yang terus menyala dalam waktu lama. Sistem pendingin udara yang tidak terputus, ditambah dengan ruang yang tertutup rapat, berpotensi menyebabkan penurunan kadar oksigen dan penumpukan karbon dioksida di dalam mobil, yang bisa mengakibatkan keracunan fatal.

Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Dewi, mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian saat ini tengah menyelidiki dugaan keracunan AC sebagai penyebab kematian kedua korban. Meskipun hasil analisis awal menunjukkan hal tersebut, penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan penyebab pasti dari kematian tragis ini. Saat ini, kedua jenazah telah dibawa ke RSU Soetomo Surabaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

3. Proses Penyelidikan dan Penyebab Kematian yang Masih Didalami

Pihak kepolisian masih mendalami kejadian ini secara mendetail. Penyidik akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari bukti-bukti yang dapat menguatkan dugaan sementara mengenai keracunan udara di dalam mobil. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah pemeriksaan terhadap sistem pendingin udara mobil dan kondisi kendaraan itu sendiri untuk mencari kemungkinan adanya kebocoran karbon monoksida atau masalah lain yang bisa menyebabkan keracunan.

Selain itu, pihak kepolisian juga akan memeriksa catatan perjalanan mobil tersebut, apakah kedua korban sempat melakukan perjalanan jauh atau ada faktor lain yang turut mempengaruhi keadaan mereka saat ditemukan. Semua kemungkinan masih terbuka, dan petugas akan berusaha mendapatkan keterangan yang lebih jelas terkait kejadian ini.

4. Pesan untuk Masyarakat: Waspadai Bahaya Keracunan Karbon Monoksida dalam Mobil

Tragedi ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat mengenai bahaya keracunan karbon monoksida, terutama saat menggunakan kendaraan dengan sistem AC yang terus menyala dalam waktu lama. Karbon monoksida adalah gas beracun yang tidak berbau dan tidak terlihat, sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan. Gas ini bisa terakumulasi di ruang tertutup, seperti mobil, dan menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan hingga kematian.

Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati saat menggunakan kendaraan dan memastikan bahwa sistem pendingin udara berfungsi dengan baik serta tidak membahayakan pengendara dan penumpangnya. Mengingat kejadian ini, penting juga untuk selalu menjaga ventilasi yang cukup saat berada di dalam kendaraan dan menghindari menggunakan AC dalam waktu yang terlalu lama tanpa ventilasi yang cukup. Kejadian tragis ini harus menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.

kriminal

Fenomena Terkini






Trending