Modus Penipuan di TikTok Shop: Penjual Pura-pura Ganti Ekspedisi dan Dana Pembeli Hilang

27 December 2024 17:56 WIB
ilustrasi-aplikasi-ponsel-berbahaya_169.jpeg

Kuatbaca - Penipuan online yang terjadi di platform e-commerce semakin berkembang, dan baru-baru ini ditemukan modus penipuan yang menyalahgunakan fitur TikTok Shop (sekarang Shop Tokopedia). Dalam penipuan ini, penjual mengirimkan link melalui WhatsApp yang membuat pembeli kehilangan uang mereka. Cerita ini menjadi peringatan bagi semua pengguna yang berbelanja di platform tersebut untuk lebih berhati-hati dalam setiap transaksi.

Modus Penipuan: Pengubahan Ekspedisi yang Membingungkan

Salah satu korban penipuan baru-baru ini menceritakan pengalamannya di mana penjual menghubunginya dan mengklaim bahwa ada masalah dengan pengiriman barang. Penjual mengirimkan tautan melalui pesan WhatsApp yang meminta pembeli untuk mengkliknya agar transaksi bisa diperbaiki. Namun, begitu pembeli membuka link tersebut, pesanan mereka dibatalkan, dan dana yang seharusnya kembali melalui refund malah dikirimkan ke rekening yang tidak dikenal.

Ini adalah bentuk penipuan yang memanfaatkan kelemahan dalam sistem refund yang ada di platform e-commerce. Penjual yang berniat buruk mengirimkan link yang tampaknya tidak mencurigakan. Untuk lebih meyakinkan korban, link ini biasanya disamarkan menggunakan layanan pemendek URL, sehingga terlihat seperti link resmi dari platform.

Bagaimana Penipu Menjalankan Aksinya

Alfons Tanujaya, seorang pengamat keamanan siber dari Vaksincom, menjelaskan bagaimana modus ini berfungsi. Setelah transaksi selesai, penjual akan menghubungi pembeli melalui pesan WhatsApp dan mengatakan bahwa transaksi mengalami masalah, seperti perlu mengganti jasa pengiriman atau melakukan perubahan lainnya. Penjual kemudian memberikan tautan yang harus diklik oleh pembeli untuk "memperbaiki" masalah tersebut.

Namun, yang terjadi setelah pembeli mengklik link tersebut adalah pembatalan transaksi dan pengalihan dana refund ke rekening penipu. Dalam banyak kasus, penjual menggunakan nomor rekening yang tidak dikenal atau bahkan akun e-wallet seperti OVO untuk menerima dana tersebut. Penjual pun berhasil menghindari deteksi karena tampaknya mereka melakukan segala sesuatunya melalui link yang tidak terlihat mencurigakan oleh pembeli.

Sistem Refund yang Perlu Dibutuhkan Perbaikan

Menurut Alfons, kelemahan sistem refund di TikTok Shop (Shop Tokopedia) perlu segera diperbaiki agar tidak terjadi lagi kasus serupa. Refund seharusnya berada di bawah kontrol pembeli, bukan penjual. Proses ini harus dilakukan secara otomatis dan tidak melibatkan pihak ketiga yang dapat memanipulasi dana tersebut.

Selain itu, Alfons menambahkan bahwa seleksi terhadap penjual di platform e-commerce perlu diperketat. Penipu biasanya memulai aksi mereka dengan menjadi penjual yang menawarkan barang-barang dengan harga menarik atau promosi besar. Setelah mendapatkan perhatian pembeli, mereka akan menghubungi mereka dan mulai melakukan penipuan menggunakan link yang telah dipersiapkan sebelumnya.

“Refund harus dilakukan langsung di dalam aplikasi dan tidak melalui link eksternal,” jelas Alfons. Pembeli sebaiknya sangat berhati-hati dengan pesan-pesan yang dikirimkan oleh penjual, terutama jika mereka diminta untuk mengklik link yang mencurigakan.

Untuk mencegah menjadi korban penipuan di TikTok Shop atau platform e-commerce lainnya, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh pembeli. Pertama, jangan pernah mengklik link yang dikirimkan melalui pesan pribadi, terutama dari penjual yang belum dikenal dengan baik. Semua transaksi, pembatalan, dan refund seharusnya dilakukan melalui aplikasi atau situs resmi platform e-commerce tersebut.

Selain itu, selalu periksa ulasan dan reputasi penjual sebelum melakukan pembelian. Platform seperti Shop Tokopedia biasanya menyediakan sistem ulasan yang memungkinkan pembeli untuk melihat pengalaman orang lain sebelum membeli produk. Pembeli yang cerdas akan selalu berhati-hati dan memeriksa semua informasi dengan teliti sebelum menyelesaikan transaksi.

Kasus penipuan ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya keamanan siber di platform e-commerce. Penggunaan layanan pemendek URL dan link palsu yang digunakan oleh penipu menunjukkan bahwa mereka memiliki pengetahuan tentang teknik manipulasi digital. Oleh karena itu, platform-platform e-commerce seperti TikTok Shop (Shop Tokopedia) harus terus memperbarui sistem keamanan mereka untuk melindungi pembeli dari potensi ancaman.

Para pengguna platform ini juga harus lebih sadar akan potensi penipuan yang dapat terjadi kapan saja. Keamanan transaksi online adalah tanggung jawab bersama antara penyedia platform dan pengguna. Pembeli perlu selalu berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam melakukan transaksi yang melibatkan link atau permintaan pembayaran yang tidak biasa.

Penipuan yang terjadi di TikTok Shop dengan modus pengubahan ekspedisi dan pengalihan dana refund ini menjadi salah satu contoh bagaimana penipuan online semakin canggih. Untuk itu, pembeli perlu lebih waspada dan berhati-hati dalam setiap langkah belanja online. Ke depan, perbaikan sistem refund dan pengawasan lebih ketat terhadap penjual harus menjadi prioritas bagi platform e-commerce agar kejadian serupa tidak terulang. Sebagai pembeli, selalu pastikan untuk melakukan transaksi hanya melalui aplikasi resmi dan tidak tergoda oleh link yang mencurigakan.

kriminal

Fenomena Terkini






Trending