Kejadian Mengguncang: Pengantin Pria di Palembang Jadi Korban Pembacokan dan Penembakan Saat Akad Nikah

12 May 2025 11:32 WIB
pengantin-pria-di-palembang-dibacok-dan-diancam-ditembak-otk-1746937682897_169.jpeg

Kuatbaca.com - Pada Sabtu, 10 Mei 2025, sebuah peristiwa mengerikan terjadi di Palembang, Sumatera Selatan. Seorang pengantin pria bernama Ahmad Handa (30) menjadi korban pembacokan dan penembakan saat hendak melangsungkan akad nikah. Kejadian ini berlangsung di depan lokasi resepsi pernikahan yang terletak di Jalan Panca Usaha, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, sekitar pukul 10.00 WIB.

Ahmad Handa yang sedang mempersiapkan momen bahagianya, tiba-tiba diserang oleh beberapa orang yang sudah lama menyimpan dendam terhadap dirinya. Pelaku, yang diketahui menyimpan kebencian sejak tahun 2019, melakukan aksi brutal tersebut tanpa ampun. Menurut keterangan Ahmad, peristiwa ini sangat cepat terjadi, dimulai dengan serangan tiba-tiba saat dirinya baru turun dari mobil.

1. Dendam yang Membara Sejak Tahun 2019

Peristiwa ini berawal dari dendam yang sudah lama dipendam oleh para pelaku. Ahmad mengungkapkan bahwa salah satu pelaku, yang terlibat dalam pembacokan dan penembakan tersebut, telah memiliki masalah pribadi dengannya selama lebih dari enam tahun. Pelaku menganggap Ahmad sebagai "cepu" atau informan yang menjadi sumber kebencian. Hal ini menjadi latar belakang kuat mengapa aksi kekerasan itu terjadi tepat pada saat Ahmad hendak memulai momen paling penting dalam hidupnya.

"Dendam ini sudah ada sejak lama, sekitar tahun 2019. Saya dianggap sebagai orang yang tidak seharusnya berada di posisi saya sekarang," jelas Ahmad saat ditemui usai kejadian. Ia juga menyebutkan bahwa selain dirinya, pelaku juga membawa beberapa orang lainnya untuk membantu dalam aksi kejam ini.

2. Kronologi Serangan: Pembacokan dan Penembakan yang Mengguncang

Serangan terjadi begitu cepat dan mendalam. Ahmad baru saja keluar dari mobilnya ketika tiba-tiba ia diserang oleh lima orang pelaku yang sudah menunggu di dekat lokasi akad nikah. Menurut penuturan Ahmad, tiga di antaranya membawa senjata tajam dan membacoknya dengan brutal, sementara satu orang lainnya membawa senjata api rakitan (senpira).

"Saat saya turun dari mobil, saya langsung dibacok. Tiga orang membacok saya dengan kapak, sementara satu orang yang dikenal dengan nama JN membawa pistol dan mengamankan kendaraan," ujar Ahmad dengan suara masih terguncang. Ahmad menambahkan, pelaku yang membawa senjata api sempat menembaknya dua kali. Tembakan pertama meleset, namun tembakan kedua diarahkan ke atas.

3. Upaya Polisi Mengungkap Kasus dan Penangkapan Pelaku

Kapolsek Seberang Ulu I Palembang, AKP Heri, menjelaskan bahwa pihak kepolisian sudah mengamankan mobil milik para pelaku yang terlibat dalam serangan tersebut. Di dalam mobil, petugas menemukan berbagai barang bukti, termasuk senjata tajam dan telepon genggam yang diduga milik para pelaku. Meskipun mobil sudah diamankan, pihak kepolisian masih terus memburu para pelaku yang berhasil melarikan diri setelah melakukan aksi tersebut.

"Penyerangan ini melibatkan senjata tajam dan senjata api. Kami sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku yang telah melarikan diri," ungkap Kapolsek Heri. Polisi juga memastikan bahwa korban, Ahmad Handa, mengalami luka serius akibat pembacokan dan tembakan, dan saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit terdekat.

4. Kondisi Korban dan Harapan Ke Depan

Saat ini, kondisi Ahmad Handa dilaporkan dalam perawatan intensif. Ia mengalami luka yang cukup serius akibat serangan yang dilakukan oleh pelaku, baik dari senjata tajam maupun senjata api. Walaupun demikian, Ahmad tetap menunjukkan semangat yang tinggi untuk pulih dari kejadian tragis ini.

Ahmad berharap agar para pelaku segera ditangkap dan diberi hukuman yang setimpal dengan kejahatan yang telah mereka lakukan. "Saya ingin pelaku mendapatkan hukuman yang seadil-adilnya, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi pada orang lain," ujar Ahmad dengan tegar.

Ke depan, pihak kepolisian akan terus bekerja keras untuk mengungkap kasus ini dan memastikan bahwa pelaku yang melarikan diri dapat segera ditangkap. Masyarakat pun diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan jika mengetahui informasi yang dapat membantu pengungkapan kasus ini. Kejadian tragis ini tentunya menjadi pengingat bahwa kekerasan, apapun alasannya, tidak pernah dapat dibenarkan.

kriminal

Fenomena Terkini






Trending