top ads
Home / Kriminal / Insiden Penganiayaan Antara Guru PNS dan Guru Honorer di Lebak

Kriminal

  • 8

Insiden Penganiayaan Antara Guru PNS dan Guru Honorer di Lebak

Insiden Penganiayaan Antara Guru PNS dan Guru Honorer di Lebak
  • September 18, 2023

KuatBaca.com - Suasana Sekolah Dasar di Kecamatan Warunggunung, Lebak, Banten, menjadi kurang kondusif ketika seorang guru PNS berinisial S diduga melakukan tindakan penganiayaan terhadap seorang guru honorer yang dikenal dengan inisial B. Kejadian yang memicu keprihatinan ini bermula di ruang guru dan mengakibatkan korban harus mendapat perawatan medis di rumah sakit.


Sumber dari Kepolisian setempat, Kanit PPA Polres Lebak, Ipda Sutrisno, pada Senin (18/9/2023), mengonfirmasi insiden tersebut.


1. Pelaku Merasa Tersinggung


Menurutnya, korban, seorang guru perempuan dengan status honorer, diduga mendapat perlakuan kasar dari rekan sejawatnya, S, seorang guru laki-laki yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).


Laporan awal menunjukkan bahwa insiden ini terjadi karena sebuah interaksi sederhana yang tampaknya disalahartikan oleh pelaku.


"Berdasarkan keterangan awal dari korban, ia memberikan senyum kepada pelaku. Namun, mungkin ada sesuatu yang membuat pelaku merasa tersinggung sehingga meninju pelipis korban," jelas Sutrisno.


Ditambahkan olehnya, setelah itu terjadi dialog singkat antara kedua belah pihak. Korban bertanya apa kesalahannya, namun mendapat reaksi tak terduga.


"Tak lama setelah itu, korban mendapat tamparan dari pelaku. Beberapa guru yang berada di lokasi segera melerai keduanya untuk menghindari eskalasi lebih lanjut," ujar Sutrisno.


2. Motif Pelaku Belum Jelas


Akibat insiden tersebut, korban mengalami memar di bagian wajahnya. Namun, motif yang mendasari aksi pelaku masih belum jelas. Sutrisno menegaskan bahwa pihak kepolisian saat ini masih berupaya mendapatkan keterangan lengkap dari pelaku guna memahami latar belakang kejadian.


"Kami masih menunggu kesempatan untuk berbicara dengan pelaku untuk memahami lebih jelas mengenai alasan di balik tindakannya tersebut. Saat ini, kami belum dapat memberikan pernyataan resmi terkait motif dari insiden ini," pungkas Sutrisno.


Insiden ini tentunya menjadi peringatan bagi semua pihak tentang betapa pentingnya menjaga komunikasi dan emosi, terutama di lingkungan pendidikan yang seharusnya menjadi tempat yang kondusif untuk belajar dan mengajar. Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih menghargai dan menghormati satu sama lain, tanpa memandang status dan latar belakang.(*)


side ads
side ads