Imam Masjid di Garut Diduga Sodomi 13 Anak: Terungkap Setelah Bertahun-Tahun

11 June 2025 08:32 WIB
ilustrasi-pelecehan-dan-penelantaran-anak_169.jpeg

Kuatbaca.com - Sebuah kasus yang menyita perhatian masyarakat kembali terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Seorang imam masjid berinisial IY (53) diamankan oleh aparat kepolisian setelah diduga melakukan tindakan sodomi terhadap belasan anak laki-laki di bawah umur. Peristiwa memilukan ini diduga telah berlangsung sejak tahun 2023 dan baru terungkap di penghujung Mei 2025, setelah sejumlah orang tua korban melaporkan kasus ini ke kepolisian.

Pelaku diduga memanfaatkan statusnya sebagai tokoh agama untuk mendekati anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya. Hal ini membuat banyak warga merasa dikhianati, karena kepercayaan terhadap sosok yang dianggap sebagai panutan justru dimanfaatkan untuk melakukan kejahatan seksual.

1. Polisi Tetapkan Tersangka dan Lakukan Penahanan

Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh pihak berwenang, IY resmi ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan pelecehan seksual terhadap anak. Ia langsung ditahan di Rumah Tahanan Polres Garut untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Polisi menjerat pelaku dengan Pasal 76E juncto Pasal 82 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 yang merupakan revisi atas UU Perlindungan Anak.

“Sudah kita tetapkan tersangka dan sudah kita tahan,” kata Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, saat memberikan keterangan kepada awak media pada Selasa (10/6/2025). Langkah hukum ini diambil sebagai bentuk perlindungan terhadap hak anak-anak serta memberikan efek jera bagi pelaku kekerasan seksual.

2. Tindakan Berulang yang Sudah Terjadi Sejak 2023

Dalam proses pemeriksaan, pelaku mengakui bahwa aksinya telah berlangsung sejak tahun 2023. Meski demikian, polisi terus mendalami semua pernyataan yang disampaikan tersangka untuk memastikan kebenaran kronologi peristiwa. Hingga kini, ada 13 anak yang telah melapor sebagai korban. Mereka semuanya masih berada dalam usia sekolah dasar dan menengah, dan sebagian mengalami trauma psikologis yang cukup dalam.

Kasus ini menjadi bukti nyata bahwa kejahatan seksual terhadap anak dapat terjadi di mana saja, bahkan di tempat-tempat yang selama ini dianggap aman. Oleh karena itu, kepolisian mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan tidak ragu untuk melaporkan segala bentuk penyimpangan yang terjadi di lingkungannya.

3. Pengakuan Mengejutkan: Pelaku Juga Pernah Jadi Korban

Dalam salah satu pengakuan yang disampaikan kepada penyidik, IY mengaku bahwa dirinya juga pernah menjadi korban pelecehan seksual saat masih kecil. Ia mengatakan bahwa pengalaman kelam di masa lalu tersebut turut mempengaruhi kondisi psikologisnya hingga akhirnya melakukan tindakan menyimpang. Namun demikian, aparat kepolisian menyatakan bahwa pernyataan tersebut masih perlu pendalaman lebih lanjut untuk menentukan relevansinya dalam proses hukum yang sedang berjalan.

“Dilakukan karena kelainan seks, karena pelaku sendiri menurut pengakuannya pernah menjadi korban pencabulan atau pedofil,” ujar AKP Joko Prihatin. Polisi tidak ingin gegabah dan akan mengedepankan pendekatan profesional dalam menangani kasus ini secara menyeluruh.

4. Duka Mendalam Keluarga Korban dan Upaya Pemulihan

Keluarga para korban saat ini tengah menghadapi masa sulit. Rasa kaget, marah, hingga trauma psikologis mendalam dirasakan oleh para orang tua, terlebih karena pelaku adalah seseorang yang dipercayai selama ini. Pemerintah daerah bersama pihak kepolisian dan lembaga perlindungan anak sudah mulai melakukan pendampingan terhadap korban untuk membantu proses pemulihan mental.

Langkah-langkah ke depan juga sedang disusun agar kasus serupa tidak terulang kembali. Salah satu inisiatif adalah mengintensifkan edukasi kepada anak-anak mengenai batasan tubuh, mengenali bentuk kekerasan seksual, dan cara melapor dengan aman. Selain itu, aparat desa dan tokoh masyarakat akan dilibatkan secara aktif dalam deteksi dini terhadap kemungkinan kasus pelecehan serupa di lingkungan masing-masing.

kriminal

Fenomena Terkini






Trending