Bareskrim akan Memeriksa Zul Zivilia Terkait Kasus Sindikat Narkoba Fredy Pratama

Kuatbaca.com - Pemeriksaan Terhadap Zulkifli, Vokalis Band Zivilia
Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Brigadir Jenderal Mukti Juharsa, mengumumkan rencana untuk memeriksa Zulkifli alias Zul Zivilia, vokalis dari band Zivilia, terkait dengan kasus tindak pidana narkoba yang terkait dengan sindikat Fredy Pratama. Pemeriksaan terhadap Zul dijadwalkan akan dilakukan dalam waktu dekat di Bareskrim Polri setelah koordinasi dengan pihak lembaga pemasyarakatan (lapas) tempat Zul saat ini mendekam.
Vonis 18 Tahun Penjara
Zul Zivilia telah divonis 18 tahun penjara dalam sebuah kasus dugaan tindak pidana narkoba dan saat ini berada di Lapas Narkotika Kelas II Gunung Sindur. Kepolisian berencana untuk memeriksa Zul terkait pembelian narkotika yang dilakukan darinya kepada seorang bandar yang disinyalir sebagai bagian dari jaringan Fredy Pratama.
Peran Rian dalam Kasus
Mukti Juharsa, Brigadir Jenderal Bareskrim, menjelaskan bahwa Zul Zivilia telah membeli narkotika dari seorang bandar bernama Rian yang diduga terlibat dalam jaringan yang terkait dengan Fredy Pratama, yang merupakan seorang bandar besar narkotika jenis ekstasi dan sabu yang beroperasi di Indonesia dan Malaysia.
Kasus Zul Zivilia
Kasus Zul Zivilia bermula pada tanggal 1 Maret 2019 ketika ia ditangkap di Apartemen Gading River View City Home, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara. Saat penangkapan, Zul Zivilia tengah menimbang dan membungkus sabu seberat 9,54 kilogram dan 24.000 butir ekstasi dalam sejumlah plastik klip. Dalam pemeriksaan oleh polisi, Zul mengakui perannya sebagai pengedar narkotika karena faktor ekonomi dan utang budi pada temannya yang merupakan bagian dari jaringan pengedar narkoba.
Profil Sindikat Fredy Pratama
Fredy Pratama adalah seorang bandar besar narkotika yang mengkhususkan diri dalam jenis ekstasi dan sabu, dan ia beroperasi di wilayah Indonesia dan Malaysia. Sindikat narkoba yang ia kendalikan dianggap sebagai salah satu yang terbesar di Indonesia.
Penyelidikan Terus Berlanjut
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) masih terus mendalami kasus ini, termasuk potensi tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang melibatkan para bandar narkoba dalam sindikat ini. Fredy Pratama, yang juga dikenal dengan nama samaran seperti The Secret, Casanova, Mojopahit, dan Airbag, dituduh mengubah identitas dan penampilannya melalui operasi plastik.
Pernyataan Kabareskrim
Komisaris Jenderal Wahyu Widada, Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim), sebelumnya mengungkapkan bahwa sindikat yang dipimpin oleh Fredy Pratama ini merupakan salah satu kasus terbesar yang pernah dihadapi di Indonesia. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa setelah penyelidikan lebih lanjut, diketahui bahwa sindikat yang dipimpin oleh Fredy Pratama ini adalah yang terbesar di Indonesia.
Pengendalian Peredaran Narkoba
Terungkap bahwa Fredy Pratama diduga mengendalikan peredaran narkoba di Indonesia dan Malaysia, dengan pengaruhnya bahkan mencapai negara Thailand. Walaupun sempat terdeteksi di Thailand, polisi Thailand menyatakan bahwa Fredy telah berpindah negara. Namun, Polri tetap meyakini bahwa Fredy Pratama masih berada di Thailand, mengingat bahwa istri dan mertuanya adalah warga negara Thailand.
Situasi yang Terus Berkembang
Kasus sindikat narkoba yang dipimpin oleh Fredy Pratama adalah sebuah kasus yang terus berkembang dan mendalam, yang mengungkap jaringan yang luas dan keterlibatan beberapa individu dalam peredaran narkoba jenis ekstasi dan sabu. Penyelidikan yang sedang berlangsung oleh Polri akan memberikan informasi lebih lanjut tentang sindikat ini, serta upaya penegakan hukum yang akan dilakukan untuk menghentikan peredaran narkoba di wilayah Indonesia dan negara tetangga.
Upaya Pemberantasan Narkoba Terus Dilakukan
Kasus ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia dalam upaya pemberantasan peredaran narkoba dan penindakan terhadap para pelaku kejahatan narkotika. Pihak berwenang terus bekerja keras untuk mengungkap sindikat-sindikat narkoba besar yang beroperasi di wilayah Indonesia dan kawasan sekitarnya, serta menjatuhkan hukuman yang sesuai kepada mereka yang terlibat dalam peredaran narkoba.
Dukungan Terhadap Penegakan Hukum
Masyarakat juga diminta untuk mendukung upaya penegakan hukum dalam pemberantasan narkoba dengan memberikan informasi yang berguna kepada pihak berwenang. Kolaborasi antara pihak berwenang dan masyarakat sangat penting dalam memerangi masalah serius yang ditimbulkan oleh peredaran narkoba di masyarakat.
Dampak Peredaran Narkoba
Peredaran narkoba memiliki dampak yang merusak pada individu dan masyarakat secara keseluruhan, termasuk kerusakan kesehatan, pecah
nya hubungan sosial, dan peningkatan tingkat kejahatan. Oleh karena itu, upaya pemberantasan narkoba merupakan langkah penting dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat.
Penutup
Penyelidikan terhadap sindikat narkoba yang dipimpin oleh Fredy Pratama terus berlanjut, dan pemeriksaan terhadap Zul Zivilia adalah langkah penting dalam mendalami jaringan ini. Polri berkomitmen untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah Indonesia, dan upaya ini memerlukan kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat, dalam melawan ancaman narkoba.
(*)