KuatBaca.com - Bergelut dengan alam melalui aktivitas mendaki gunung kini semakin populer, bahkan di kalangan keluarga. Namun, tentunya ada pertimbangan khusus saat ingin mengajak anak-anak untuk bergabung dalam pendakian. Ketua Umum Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), Rahman Mukhlis, memberikan beberapa masukan terkait usia ideal dan pilihan gunung yang aman untuk anak-anak.
1. Pertimbangan Kemampuan Anak Berkomunikasi
Menurut Rahman, sebaiknya anak yang diajak mendaki berusia minimal 10 tahun. Akan tetapi, bagi anak-anak di bawah usia tersebut, khususnya balita, pendakian tetap dimungkinkan dengan memperhatikan beberapa kriteria penting. Salah satu pertimbangan utama adalah kemampuan anak untuk berkomunikasi.
"Pada usia 3 tahun, anak biasanya sudah bisa menyampaikan keluhan mereka, seperti merasa panas, dingin, atau kelelahan selama mendaki," jelas Rahman.
Selain itu, menilai ketinggian gunung yang akan didaki juga penting. Rahman menyarankan agar balita tidak diajak mendaki gunung dengan ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut. Bagi mereka yang masih sangat muda, lebih disarankan untuk menikmati area kaki gunung atau area perkemahan saja.
2. Gunung Yang Cocok Untuk Balita
Untuk para orangtua yang tetap ingin memberikan pengalaman mendaki kepada anaknya, khususnya balita, Rahman memiliki beberapa rekomendasi gunung yang dianggap aman. Gunung Papandayan di Jawa Barat, misalnya, menjadi salah satu pilihan yang cocok.
"Gunung Papandayan memiliki medan yang tidak terlalu sulit, ditambah dengan fasilitas pendukung seperti ojek, jalan yang baik, toilet, serta warung-warung," ungkap Rahman. Ini menjadikannya sebagai lokasi yang tepat untuk pengenalan awal mendaki bagi anak.
Gunung Andong di Jawa Tengah juga menjadi rekomendasi lain. Dengan ketinggian 1.726 mdpl, Gunung Andong dikenal sebagai destinasi yang ramah untuk pendaki pemula. Bagi yang ingin mencari alternatif lain, Gunung Prau di Dieng bisa menjadi opsi dengan medan yang masih ringan.
Namun, di atas semua rekomendasi itu, Rahman tetap menekankan pentingnya keamanan. Dia menyarankan agar para orangtua lebih memfokuskan anak, terutama balita, untuk mengeksplor area kaki gunung, bukit, atau desa di sekitarnya. Mengetahui medan dengan baik serta memastikan perlengkapan yang dibawa lengkap dan sesuai kebutuhan adalah hal-hal yang harus diprioritaskan saat mendaki bersama anak.
Dengan mempertimbangkan saran dan rekomendasi dari APGI, diharapkan para orangtua dapat memberikan pengalaman mendaki yang aman, menyenangkan, dan edukatif bagi anak-anak mereka. Setiap momen bersama alam tentunya akan menjadi kenangan berharga yang tak terlupakan bagi keluarga. (*)