Laura Basuki: Menunggu Regenerasi dalam Perfilman Indonesia

Kuatbaca.com - Laura Basuki, seorang aktris yang telah meraih Piala Citra, berbicara tentang harapannya untuk regenerasi dalam dunia perfilman Indonesia. Dalam wawancaranya, dia mengungkapkan keyakinannya bahwa regenerasi ini sangat penting untuk kemajuan perfilman Indonesia.
Menunggu Regenerasi di Perfilman Indonesia
Laura Basuki mengungkapkan keinginannya untuk melihat regenerasi dalam semua aspek perfilman Indonesia, termasuk sutradara, talenta, aktor, dan kru lainnya. Baginya, regenerasi adalah kunci untuk memastikan bahwa perfilman Indonesia terus berkembang dan menghasilkan karya-karya berkualitas.
Konsistensi dalam Perfilman
Menurut Laura, konsistensi dalam perfilman sangat penting. Regenerasi yang baik akan membantu memastikan bahwa talenta baru terus bermunculan dan berkontribusi pada perkembangan perfilman Indonesia. Dengan demikian, industri perfilman Indonesia akan tetap hidup dan terus berkembang.
Harapan untuk Masa Depan
Laura Basuki menyebut bahwa Indonesia telah mengirim 17 karya ke Busan International Film Festival (BIFF) pada tahun 2023. Namun, dia berharap agar setiap tahunnya akan muncul sutradara dan pemain baru yang berkualitas. Dengan begitu, perfilman Indonesia akan semakin dikenal di tingkat internasional dan mampu bersaing di berbagai festival film.
Kontribusi Laura Basuki dalam Perfilman Indonesia
Laura Basuki telah aktif berkarier di dunia perfilman Indonesia sejak tahun 2006. Prestasinya dalam film telah diakui oleh Berlin International Film Festival (Berlinale), di mana dia memenangkan penghargaan Best Supporting Performance pada tahun 2022 untuk perannya dalam film "Before, Now & Then" (Nana). Laura juga akan menghadiri Busan International Film Festival (BIFF) 2023 dengan film "24 Jam Bersama Gaspar" yang dibintanginya bersama Reza Rahadian, yang terpilih untuk diputar dalam program spesial Renaissance of Indonesian Cinema di festival tersebut.
Laura Basuki's harapan untuk regenerasi dalam perfilman Indonesia mencerminkan pentingnya dukungan terhadap perkembangan bakat-bakat baru dalam industri perfilman. Dengan regenerasi yang sehat, perfilman Indonesia memiliki peluang lebih besar untuk terus tumbuh dan berkembang di tingkat nasional maupun internasional.
(*)