Ferry Maryadi Alami Insiden Jatuh di Kamar Mandi: Peringatan Penting Soal Kesehatan dan Keselamatan

Kuatbaca - Aktor sekaligus komedian senior Ferry Maryadi baru-baru ini mengalami kejadian yang mengejutkan: jatuh saat sedang mandi. Kejadian tersebut tidak hanya mengejutkan dirinya, tetapi juga menjadi momen reflektif yang membuka mata akan pentingnya menjaga tubuh dan pergerakan, terutama bagi mereka yang sudah memasuki usia kepala lima.
Di usianya yang kini menginjak 51 tahun, Ferry mengaku bahwa insiden ini adalah semacam "alarm" bagi dirinya dan banyak orang lain untuk lebih berhati-hati, bahkan dalam rutinitas sehari-hari yang tampaknya biasa saja. “Di usia segini, harus bijak dalam mengatur gerak. Jangan terlalu memaksakan,” ungkap Ferry dalam sebuah program televisi pagi.
Akumulasi Aktivitas Masa Muda
Ferry menyadari bahwa apa yang dialaminya saat ini mungkin adalah hasil dari akumulasi aktivitas fisik yang cukup intens selama masa mudanya. Sebagai aktor dan entertainer, ia tak jarang melakukan kegiatan yang menuntut energi dan pergerakan tinggi, baik untuk syuting maupun kegiatan lainnya.
“Ada kemungkinan ini semua hasil dari kebiasaan dan gaya hidup dulu,” katanya. Ia mengenang masa-masa di mana tubuh masih kuat menahan beban dan aktivitas berat. Namun, seiring bertambahnya usia, tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda perlambatan dan kelelahan yang tertahan selama bertahun-tahun.
Jatuh Saat Mandi, Operasi Tak Terhindarkan
Insiden itu terjadi begitu cepat dan tak terduga. Saat sedang mandi dan menggunakan sabun, Ferry terpeleset dan terjatuh di kamar mandi rumahnya. Meski terlihat sepele, dampaknya tidak bisa diabaikan. Ia mengalami cedera pada bagian sendi belakang tubuhnya, yang membuatnya harus menjalani operasi kecil.
“Meskipun tidak ada luka luar, ternyata ada bagian sendi yang sobek di dalam,” ujarnya. Operasi pun dilakukan pada hari Sabtu setelah kejadian, untuk memperbaiki kerusakan pada sendinya. Untungnya, operasi berjalan lancar, dan ia diperbolehkan pulang untuk melanjutkan pemulihan di rumah.
Tenang Meski Sakit, Demi Anak dan Istri
Dalam kondisi yang masih sangat sakit, Ferry menunjukkan sikap tenang dan kuat di depan keluarganya, terutama anaknya yang saat itu berada di rumah. Ia bercerita bahwa sang istri, Deswita Maharani, sedang tidak di rumah saat kejadian terjadi. Hanya ada dirinya dan anaknya, Abay.
Ferry berusaha untuk tidak menunjukkan rasa panik di depan sang anak. Ia menjelaskan kondisinya dengan tenang, lalu menghubungi saudara untuk meminta bantuan. Bersama saudara tersebut, Ferry dilarikan ke rumah sakit. Di tengah perjalanan yang penuh rasa sakit, ia tetap menjaga ekspresi dan ketenangan agar tak membuat keluarganya khawatir berlebihan.
“Kalau aku panik, bayangin aja anak dan istri pasti panik juga. Jadi aku tahan, meskipun badan penuh keringat dingin,” kenangnya.
Melalui pengalaman pribadinya, Ferry Maryadi kini menjadi suara penting dalam mengingatkan masyarakat tentang bahaya tersembunyi yang ada di rumah—terutama di kamar mandi. Ia menyoroti fakta bahwa kecelakaan kecil seperti terpeleset bisa berdampak besar, apalagi di usia yang tak lagi muda.
Kamar mandi, meski terlihat bersih dan aman, menjadi tempat dengan risiko jatuh yang cukup tinggi. Banyak orang cenderung meremehkan risiko licin dan tidak memasang peralatan pengaman seperti pegangan tangan atau alas anti-slip. Padahal, kecelakaan di area ini bisa menyebabkan cedera serius, bahkan permanen.
Kejadian ini menjadi momen evaluasi gaya hidup bagi Ferry Maryadi. Ia mulai lebih berhati-hati, tidak hanya dalam aktivitas sehari-hari, tetapi juga dalam mengatur pola gerak dan beban kerja. Ia berharap kisahnya bisa menjadi pelajaran untuk orang lain, terutama mereka yang berada di usia yang sama atau lebih tua.
Kini Ferry fokus pada proses pemulihan dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan, kesehatan, dan keluarga. Ia juga aktif berbagi pengalaman ini agar masyarakat lebih waspada dan memprioritaskan keselamatan, bahkan dalam aktivitas paling sederhana di rumah.
Pengalaman Ferry Maryadi membuktikan bahwa musibah bisa datang dari hal yang sangat biasa dan tidak terduga. Namun dengan sikap tenang, penanganan cepat, dan dukungan keluarga, ia berhasil melalui masa sulit ini. Lebih dari sekadar cerita cedera, kisah Ferry menjadi pengingat bahwa kesehatan adalah harta tak ternilai yang perlu dijaga, terlebih ketika usia sudah tak muda lagi.