Waspadai Cuaca Ekstrem, Suhu Makkah Diprediksi Tembus 46°C Selama Musim Haji 2025

10 May 2025 11:33 WIB
suasana-salat-jumat-pertama-di-masjidil-haram-makkah-1743820501650_169.webp

Kuatbaca.com - Rombongan jemaah haji Indonesia gelombang pertama mulai bergerak dari Madinah menuju Makkah pada Sabtu, 10 Mei 2025. Perjalanan spiritual ini akan diwarnai tantangan besar berupa cuaca ekstrem. Berdasarkan prakiraan cuaca dari National Center for Meteorology (NCM) Arab Saudi, suhu udara di kota suci Makkah diprediksi mencapai titik tertinggi hingga 46 derajat Celcius dalam sepekan ke depan. Cuaca panas yang menyengat ini memerlukan kewaspadaan dan persiapan ekstra dari seluruh jemaah agar ibadah tetap lancar dan kondisi fisik tetap terjaga.

1. Prediksi Cuaca Makkah Sepekan ke Depan, Siang Hari Dominasi Suhu Tinggi

Selama sepekan ke depan, suhu siang hari di Makkah diprediksi tidak akan turun di bawah 42 derajat Celcius. Bahkan pada hari Rabu, 14 Mei 2025, suhu maksimum diperkirakan mencapai 46 derajat Celcius. Sementara itu, suhu malam hari relatif lebih sejuk namun tetap panas bagi tubuh yang belum terbiasa, berkisar antara 27 hingga 31 derajat Celcius. Cuaca cerah tanpa awan yang menghalangi sinar matahari akan memperparah potensi dehidrasi, heatstroke, dan kelelahan fisik pada jemaah yang beraktivitas di luar ruangan.

2. Kemenag Imbau Jemaah Batasi Aktivitas Luar Ruangan

Melihat kondisi cuaca yang ekstrem ini, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) mengeluarkan imbauan khusus bagi seluruh jemaah. Para jemaah dihimbau tidak memaksakan diri beraktivitas di luar ruangan, terutama pada siang hari antara pukul 10.00 hingga 15.00 waktu setempat. Kegiatan ibadah sunah seperti salat di Masjidil Haram boleh saja ditunda jika kondisi tubuh tidak memungkinkan. Ibadah utama tetap menjadi prioritas, namun menjaga kesehatan diri adalah bagian penting dari kesempurnaan ibadah.

3. Tips Menjaga Kesehatan di Cuaca Panas Ekstrem

Agar terhindar dari risiko dehidrasi dan gangguan kesehatan lain, jemaah disarankan untuk rutin mengonsumsi air putih, khususnya air zamzam, setiap 10 hingga 15 menit. Selain itu, konsumsi oralit satu kali sehari juga dianjurkan untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Alat pelindung seperti payung, semprotan air wajah, topi, serta kacamata hitam sangat direkomendasikan untuk dibawa selama perjalanan. Penggunaan sandal atau sepatu juga wajib diperhatikan, karena suhu permukaan jalan bisa sangat tinggi dan berbahaya jika telapak kaki langsung bersentuhan.

4. Manajemen Barang Pribadi: Sandal Jangan Sampai Hilang

Dalam situasi padat dan ramai seperti di Masjidil Haram, jemaah juga diingatkan untuk selalu membawa tas kecil untuk menyimpan sandal. Hal ini penting agar sandal tidak hilang atau tertukar saat masuk ke area masjid. Bila sandal jemaah hilang, jemaah diminta segera menghubungi petugas haji Indonesia untuk mendapatkan sandal cadangan. Petugas haji telah disiagakan di berbagai titik untuk memberikan bantuan bagi jemaah yang membutuhkan.

5. Menjalani Ibadah Haji dengan Aman di Tengah Cuaca Ekstrem

Meskipun suhu di Makkah cukup tinggi, ibadah haji tetap bisa dijalankan dengan lancar jika jemaah mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Keseimbangan antara menunaikan kewajiban ibadah dan menjaga kesehatan fisik menjadi kunci utama suksesnya pelaksanaan haji tahun ini. Cuaca panas bukanlah penghalang jika persiapan dilakukan dengan matang dan informasi terus diperbarui oleh petugas resmi.

geografi

Fenomena Terkini






Trending